(2) Jalan Hidup

19 4 0
                                    

"Ihhhh... apa sih kak. Bisanya ngagetin aku," ucap gadis itu dengan pipi cemberut.

"Kamu tuh dek... malam Jumat seperti ini melamun, hati-hati dek, tidak baik loh melamun tengah malam." Nasihat Aarav.

"Iya kak, iya... maaf, aku tadi hanya memikirkan makan jengkol sama pete kak, hehe..." ujar dyra dengan polosnya.

"Issh kamu ya dek, kamu tidak takut apa sama jengkol? Nanti banyak laki-laki yang menghindar gimana? Terus laki-lakinya ilfeel sama kamu gimana? Nanti dia mencari perempuan yang tidak suka jengkol dek," ujar Aarav.

"Memangnya makan jengkol tidak diperbolehkan sama agama kak? Tidak kan kak? Ya udah selama masih halal makan aja, toh enak di makan, itu mah yang tidak makan jengkol hanya jaim kak atau merekanya yang tidak sukaan." Dyra cemberut dan memalingkan muka.

"Kamu ya dek, bisa aja alasannya. Seandainya perempuan-perempuan di luar sana seperti kamu, hehe... pasti akan kakak nikahi," ujar Aarav.

"Terserah kakak deh." Masih dengan muka yang cemberut.

"Yaudah dek, adek tidur ya sekarang. Besok sekolah loh, nanti kamu telat." Sambil mendorong adiknya ke arah kasur.

"Iya kak, tapi temenin yah... sampai aku tidur." Dengan nada rengekannya dan mata yang memelas.

"Baiklah..." Tersenyum akan tingkah laku adiknya yang masih manja.


-----Adyra's POV-----

Hallo, perkenalkan aku adalah Adyra Adelard. Aku bukanlah anak gadis kaya seperti yang kalian pikitkan. Aku seorang gadis yang hidup dari keluarga biasa saja. Aku mempunyai satu saudara laki-laki. Namanya Adrian Adelard. Kakakku ini orangnya humoris. Kak Adrian masih kuliah, dan sekaligus bekerja di sekolahku dulu. Dia tipe orang pekerja keras dan tidak pelit. Dia belum menikah karena ada kami adik-adiknya yang masih memberatkan kedua orang tua.

Aku mempunyai dua orang adik perempuan, yang umurnya terpaut jauh denganku serta kakakku. Adik pertama selisih 16 tahun denganku. Dia bernama Adilla Adelard. Dan adik keduaku selisih 18 tahun denganku. Dia bernama Aretta Adelard.

Kami terlahir, dengan jalan hidup kami masing-masing. Tak ada yang tahu rencana Tuhan seperti apa. Akan kah kami dapat membahagialan kedua orang tua kami?








---TBC---

Nantikan part selanjutnya ya... 😆

Hitam & PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang