5 mainan?

1.4K 233 11
                                    


Minggu pagi yang sedikit mendung tidak membuat Azka mengurungkan niatnya untuk pergi ke perpustakaan kota. Kebiasaan membosankan bagi 9/10 orang namun tidak bagi Azka.

Perpustakaan kota sudah menjadi rumah kedua baginya. Walaupun dia datang sekedar membaca buku ilmiah dan dongeng.

Azka membaca bukunya dengan seksama namun terlihat sangat lucu walaupun tidak ada yang menyadarinya.

"Azka aku boleh duduk disini?"

Azka sedikit berkerut kening namun masih fokus membaca buku ilmiahnya jarang sekali ada orang yang mau duduk disudut perpustakaan.

"Azka...?"

Sedikit jengkel Azka melepas kacamatanya dan menatap tajam seseorang itu. Dadanya terasa sedikit sesak.

"S-sean?"
"Hihi iya aku duduk disampingmu ya ka"

Azka hanya mengangguk kecil mengiyakan Sean "pacar Satya"

"Kamu suka membaca buku itu ya? Eh iya aku juga dengar kamu sering mengikuti olimpiade sains. AZKA HEBAT BANGET!"

Ucap Sean tersenyum menenggelamkan mata rubahnya sambil mengangkat dua jari jempolnya.

"Makasih Sean kamu lucu banget pantas Satya suka hihi" Azka mengoceh tanpa sadar dadanya semakin sesak. Bukankah dia bodoh?

a few moments later

Azka dan Sean menjadi akrab dalam waktu singkat entahlah mereka memiliki hobi yang sama dan obrolannya mengalir begitu saja.

Azka merasa sangat senang akhirnya ia memiliki teman baru walaupun itu pacar orang yang ia sukai dan mungkin akan mempercepat tumbuhnya bunga-bunga yang bermekaran di dadanya?

"Azka rumahmu dimana?"
"Rumahku? Di flat kecil beberapa meter saja dari sini"

"Eumm baiklah aku ingin kerumahmu apa boleh?"
Azka sedikit menatap jam didinding perpustakaan

"Huft sudah jam 10 siang, Sean maafkan aku ya? Kalau hari ini aku ada urusan jadi tidak dirumah lain kali aku akan mengajakmu"

Sean menghela napas kecewa lalu tersenyum mengangguk kecil

Azka membereskan buku-bukunya dan memasukannya kedalam totebag lusuhnya. Sean? dia sudah pergi dijemput supirnya. Azka bersenandung kecil memasuki sebuah cafe.

"Siangg Juanda Anggara ~"
"Siang juga kak Azka"

"Juan boleh pergi sekarang maaf ya Azka telat"
"Gapapa kak azka telat 3 menit aja kok hihi, ya sudah aku pergi dulu ya kak rey udah nunggu bye~"

" Iya iya pacaran sana"

Tring..
"Selamat datang di Cafe Beelift ada yang bisa saya bantu?"

Azka awalnya tersenyum ramah berubah menjadi lebih berbinar

"Azka!"
Azka tidak melunturkan senyumnya
"Sean! Hihi mau pesan apa?"

"Aku pesannya samain Satya aja aku mau kekamar mandi sebentar"

Azka melunturkan senyumnya sedikit dadanya kembali nyeri membuatnya sedikit meringis sakit.

"M-mau pesan apa kak?"

Satya hanya menatapnya remeh
"Vanilla latte 2"

Satya menatap gemas Sean yang sedang berceloteh berbagai macam cerita. Satya menggigit gemas pipi Sean lalu turun melumat lembut bibir manisnya agar berhenti berceloteh.

Disisi lain Azka yang hendak mengantarkan pesanan Satya sebelumnya terdiam dadanya sangat sesak. Azka berjalan cepat menuju meja itu memaksakan senyumnya menaruh vanilla latte dengan tangan bergetar.

Azka memejamkan matanya mati-matian menahan batuk dan sesaknya. Segera berlari ketoilet.

Uhuk! Uhuk! Uhuk!
Azka mengeluarkan semua yang tertahan dalam tenggorokannya. Memukul keras dadanya

Mengapa harus sekarang?

15 menit Azka keluar dari toilet

"AZKA ABIMANYU!! KERUANGAN SAYA SEKARANG!"

Azka sedikit tersentak menjadi tontonan pengunjung cafe, bagaimana dia bisa lupa kalau ia sedang bekerja!!?

"Kamu saya pecat ini gajimu bulan ini tidak perlu banyak tanya cepat keluar dari sini"

Azka mendongak berkaca-kaca

"P-pak kalau saya tidak bekerja disini bagaimana say—"
"Saya tidak peduli silahkan keluar"

—Hujan turun

Sangat menyebalkan seakan semesta tahu suasana hatinya.
Azka berjalan pulang lunglai dan terisak menerobos hujan. Ia tidak peduli bajunya basah dan tatapan orang disekelilingnya.

"Hiks ...Tuhan aku tahu kau menyayangiku hiks..kau boleh mengambil kebahagiaan ku tapi ku mohon hiks.. jangan mengambil pekerjaan ku hiks.."

"Bagaimana rasanya tidak punya pekerjaan ?"

Azka berhenti berbalik menatap orang yang sedang menertawainya dibalik payungnya.

"Kamu siapa?"

Orang itu mengangkat payungnya menampakkan wajah rupawannya yang sedang menyeringai kecil.

"S-satya..."
"Mulai hari ini kau menjadi mainanku"

Azka menatapnya bingung menghiraukan ucapan Satya dan segera berlari menjauh menuju rumahnya.

"Apa maksud Satya mainannya? Kenapa Satya tega melakukan itu hiks .. nanti aku makan bagaimana... hiks..."

New cast ...
Juanda Anggara

Tbc

Makasih yang udah baca + vote
Stay healthy and happy ❤️
Semangat daring ajasie ❤️

✓ Hanahaki Disease [ Sungjake ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang