1 Sesak

3.7K 351 45
                                    


Uhuk! Uhuk!
Beberapa kelopak bunga dan darah kembali keluar dari mulutnya.Badanya semakin kurus, pucat seperti tidak bernyawa menyeringai kecil

" Jadi apa yang harus kulakukan? Haruskah aku menyerah?, aku lelah menghadapi semua sendirian"

Azka Abimanyu pemuda yatim piatu yang masih bertekad mengejar cintanya walaupun bertepuk sebelah tangan sialnya dia mencintai Satya Pradipta sang pangeran sekaligus most wanted dikampus berhati dingin bisa dibilang cukup tidak punya hati.

"Satya!!"

Pria yang merasa dipanggil itu berhenti menoleh sekilas pria manis yang memanggil namanya

" Aku bawa bekal tolong diterima ya? Sekali saja" ucapnya penuh harap

" Aku muak melihat wajahmu mendengar namamu saja aku jijik apa tidak cukup penolakan yang ku katakan selama 2 tahun hah!!?"

Hal ini sudah terbiasa dimana Satya akan mencaci dirinya didepan banyaknya mahasiswa yang berlalu lalang.
Selama 1 tahun lebih pula Azka baru menyadari bahwa ia mengindap penyakit mematikan "Hanahaki"

Azka menanggapi hal tersebut dengan senyuman manisnya, matanya berair ia sudah berkali-kali dipermalukan dan dibentuk oleh sang pujaan hati tapi mengapa dia masih bertahan dan berharap ??

..
Detik berikutnya Satya melempar kasar bekal yang Jake buat membuat yang berada didalamnya jatuh berceceran.

Orang-orang disana hanya menatap miris Azka, tidak ada satupun orang yang berniat membantunya atau sekedar membelanya.

Memang pada dasarnya Azka yang batu hatinya yang terbuat dari baja mau-mau saja diberikan cuma-cuma kepada orang yang tidak punya hati. Satya Pradipta.

Azka duduk dimeja kantin paling ujung, sendiri, sepi, sunyi setidaknya dia merasa sangat nyaman

"Hai apakah aku boleh duduk disini?" Tanya seseorang itu kepada Azka,

Azka bingung mengadahkan kepalanya menatap orang itu berakhir dengan anggukan kecil.

"Namamu siapa?"
"A-azka.."
"Oh hai Azka, namaku Haris"

Haris tersenyum mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan Azka namun Azka hanya diam dan menunduk.

"Azka ..kenapa?"

Azka tidak bergeming sedikitpun dan malas menanggapi orang yang belum dia kenal.

Azka langsung berdiri menghentikan acara makan siangnya dan beranjak menjauh dari meja tersebut.

Langkahnya terhenti saat melihat orang yang begitu dikaguminya tertawa lepas bersama seseorang, Sean Bayuchandra. Sangat sakit.

Tetapi dia juga lega melihatnya tertawa membuatnya ikut tersenyum dadanya kembali berulah, kepalanya pusing, kemudian ia terbatuk tangannya mengadah terdapat darah dan kelopak bunga lebih banyak dari tadi pagi.

Azka dengan segera menangkup kembali mulutnya dan berlari menjauh. Dia tidak ingin Satya melihatnya, Azka tidak mau jika Satya akan semakin membencinya karena penyakitan.

..

Namun Satya tidak sebodoh itu sedari tadi sudut matanya menyipit melihat Azka disana tersenyum gemas sesekali memegang dadanya dan terbatuk. Satya melihat tetesan darah yang keluar dari mulut pemuda itu.

"Apakah dia sakit? Apakah sangat parah hingga terbatuk darah?"

Sebenarnya Satya sedikit khawatir tetapi menepis kuat hatinya dan kokoh pada pendiriannya

✓ Hanahaki Disease [ Sungjake ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang