15 Bolehkah?

1.5K 216 42
                                    

"hanahakinya semakin parah itu akan mempercepat proses kerusakan organ dalamnya yang lain"

"Tidak ada cara lain selain mengangkat hanahakinya?"

Dokter itu hanya menggeleng. Haris gusar bagaimapun ia membujuk Azka tidak akan berhasil membuatnya melakukan operasi.

"Cidera hati dan limpa nya sudah memar parah akibat tusukan dari bunga-bunga yang tumbuh di paru-parunya"

"Apakah benar-benar tidak ada cara lain dok?"

"tidak ada"

Haris menghela napasnya berat kemudian bangkit dari duduknya satu tujuannya menemui Satya sekarang juga.

Haris memarkirkan mobilnya didepan rumah sederhana Azka. Matanya memicing melihat sebuat motor terparkir disana. Lampu rumah pun juga menyala tampak berpenghuni.

Tanpa pikir panjang Haris langsung memasuki rumah itu. Berantakan.

Botol soju dimana-mana sungguh ia tidak bisa mendeskripsikan keadaan rumah Azka sekarang.

"A-azka..Azka.."

Haris mendengar suara dari kamar Azka ia sangat yakin itu Satya langkahnya semakin cepat. Haris mencoba membuka pintu kamar itu nihil dikunci dari dalam.

"Satya..buka pintunya"

Satya dengan tersenyum melihat arah pintu ia yakin itu Azka, ia tahu Azka tidak akan pernah meninggalkannya.

Satya sesekali terjatuh berjalan dengan mantap berpikir itu Azka sungguh ia sangat merindukan pemuda manis itu.

Ceklekk...

"Azka!"

Satya langsung memeluk erat tubuh Haris ia belum sadar. Apakah ia sangat merindukan Azka? Tapi kenapa?.

"Azka jangan tinggalkan aku sendiri..ku mohon.."
"Apa kau sangat merindukannya sampai berhalusinasi aku adalah Azka?"

Satya melonggarkan pelukannya maniknya menatap pemuda yang tadi ia peluk. Badannya terasa kelu kakinya bergetar.

"ARGHH!! AZKA!!"

Satya gila. Ia memukul kepalanya sendiri menghantam tembok yang tidak bersalah kacau ia sangat kacau.

Badan kurus tidak terurus, kantung matanya terlihat jelas dan surai acaknya Haris tahu bagaimana rasanya.

Plak!

"SADAR BODOH!"

Haris menampar keras pipi Satya, Satya berhenti melakukan kegiatannya menatap kosong kearahnya.

"K-kau.. KEMBALIKAN AZKA KU!!! KEMBALIKAN!! DIMANA KAU MENYEMBUNYIKANNYA!!"

Satya menarik kerah Haris memukulnya beberapa kali. Menghempasnya kuat hingga tersungkur dilantai.

"Lucu sekali, memangnya kau siapa? 'azka ku' katamu?"

Haris bangkit mengusap pelan luka bibirnya menatap dingin Satya, ck pria bodoh itu tidak pernah berpikir dua kali saat melakukan sesuatu.

"Apa hubungan Azka denganmu hingga kau dengan lancang menyebutnya 'azka ku'?"

Satya diam tidak bergeming ia terlarut dalam pikirannya..

"Apa hubunganku dan Azka..? Aku juga tidak tahu aku hanya merindukannya .."

Bugh!

Satu pukulan Haris berhasil membuat Satya tersungkur kebelakang.

"Kau bahkan tidak memiliki hubungan apapun dengannya, mengapa kau begitu yakin Azka itu milikmu?"

✓ Hanahaki Disease [ Sungjake ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang