4 Dia dimana?

1.5K 251 43
                                    


Terhitung satu minggu lebih Azka mulai menemukan setitik kebahagiannya. Dia menjadi sering tersenyum dan banyak bicara sangat jauh lebih baik dari sebelumnya.

Haris menyadari perubahan sikap sahabatnya tentu merasa sangat senang setidaknya sahabatnya ini tidak begitu kesakitan dan memiliki tempat untuk bersandar.

Azka dan Haris duduk kursi taman kampus siang ini mereka memilih menghabiskan waktu membaca buku dibawah pohon sangat menenangkan.

" Azka .."
" Iya har ada apa?"

"Kamu sakit?"
"Hah? Sakit? Kamu tidak lihat aku duduk disini bersamamu ada-ada saja hihihi"

Azka hanya tertawa geli menanggapi ucapan sang sahabat

"Kamu sakit hanahaki bukan?"
Azka menghentikan tawanya, tatapannya berubah sendu menatap nanar sang sahabat

"B-bagaimana kamu bisa tau?"
"Itu tidak penting"

"I-iya sekarang aku tahu bagaimana rasa sakit mu dulu mungkin aku memang pantas mendapatkan nya, tapi bukankah tuhan sudah sangat membenciku sampai harus memisahkanku dari kedua orangtuaku?"

"Tidak, tuhan sangat menyayangi mu ka.. dia ingin melatih mu agar menjadi manusia yang kuat buktinya kamu bisa bertahan sampai sekarang. Aku sangat bangga padamu, terimakasih ya sudah bertahan kalau aku berada diposisi mu mungkin sekarang aku sudah tidur didalam tanah"

Azka hanya terkekeh hatinya sedikit tenang mendengar tuturan sahabatnya yang begitu tulus membuatnya sedikit terharu

"Azka ingat tolong diingat ya? Kalau kamu butuh sesuatu atau bercerita keluh kesahmu kamu bisa datang kapan saja kepadaku, kita sahabat kan? Aku mohon setidaknya aku ingin menjadi teman yang berguna untuk mu"

"Aku bersyukur bisa bertemu denganmu lagi har, maafkan aku sering merepotkan mu.."

"Itu gunanya teman mulai sekarang berjanjilah padaku untuk terus tersenyum dan bertahan mengerti?"

Azka mengganguk gemas dan tersenyum menautkan jari kelingkingnya dijari sang "sahabat"

Sunghoon menatap sudut kantin dengan tatapan kecewa

Dia tidak menemukan Azka dimanapun semingguan ini, bukankah harusnya dia senang tidak ada orang yang mengganggunya?

"Huft.."
"Satya kenapa?"

"Aku tid–"
Belum sempat ia melanjutkan perkataannya Sean mencium lembut bibirnya. 60 detik ciuman itu berlangsung Sean tersenyum gemas.

"aku ke toilet sebentar ya sayang?"
" Emm jangan lama-lama ya kak"

Satya hanya berdehem menanggapi sang kekasih

Ketika sampai di toilet matanya terpaku melihat Azka menepuk pelan dadanya, penyakitnya berulah. Awalnya dia ingin membeli cola dikantin tetapi salah sasaran dia melihat Satya dan Sean berciuman bodoh..

"Azka.."
Azka menoleh mendapati Satya yang menatapnya bingung

Azka diam berjalan berusaha melewati Satya sambil memegangi dadanya sesak.

Satya menahan lengan Azka dan menarik pemuda itu dalam pelukannya. Azka sedikit terkejut namun sesak di dadanya berangsur membaik.

"Apakah aku boleh bahagia sekarang? Sangat nyaman.. Apakah aku salah jika aku merasa senang?.."

Azka masih diam tidak berniat bergerak sedikitpun..

Satya melepas pelukannya menatap sendu pemuda didepannya yang masih terdiam

"Sudah satu minggu"
"M-mmaksud mu?"
"Kau tidak menemuiku, kenapa?"

Satya menunduk dia takut, bahunya sedikit bergetar, air matanya siap meluncur kapan saja. Pertama kali nya seorang "Satya Pradipta" menatapnya dengan tulus ..

"M-maaf a-aku sudah lancang memelukmu"
Ucap Azka kemudian pergi meninggalkan Satya yang masih terdiam ditempatnya.

Sekarang Satya yang merasa bodoh apa yang baru saja dia lakukan?? Baru saja memeluk pemuda itu?

Namun dirinya juga merasa bersalah selama ini dia memperlakukan kasar baik secara batin dan fisik pemuda shim itu. Mengapa dia begitu merasa bersalah sekarang?

Kemudian dia menggeleng keras
Mencuci mukanya dan kembali ke kantin.

"HAARISSS!! kamu percaya tidak kalau aku mengatakan ini?"
" Apa terjadi sesuatu sampai berteriak seperti itu?"

"D-DIA M-MEMELUKKU AAAAAA" ucapnya berbinar Azka tidak bisa menahan teriaknya, dia sangat senang sekarang

Haris hanya tersenyum gemas dia ikut bahagia
"Jadi ayo ceritakan semua padaku apa yang baru saja terjadi"

Azka masih senyum-senyum menceritakan apa yang dia alami saat ditoilet dengan gemas Haris ikut tersenyum dan tertawa lepas melihat tingkah sahabatnya.

Seseorang memandang mereka dengan pandangan remeh dan tersenyum miring

"Pantas dia tidak menemuiku seminggu ini sudah ada pengganti rupanya, Cih murahan lihat apa yang akan terjadi besok"

Satya berdecih meninggalkan tempat itu 

Azka waktu cerita ke Haris

Haris yang dengerin cerita Azka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haris yang dengerin cerita Azka

Satya yang galak memantau Azka-Haris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Satya yang galak memantau Azka-Haris

Tbc~Makasih yang udah baca+vote ❤️Stay healthy and happy <3See you ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
Tbc~
Makasih yang udah baca+vote ❤️
Stay healthy and happy <3
See you ~

✓ Hanahaki Disease [ Sungjake ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang