8 Alasan Satya

1.3K 214 5
                                    


3 hari

Azka masih bertahan terlelap diatas bangsal rumah sakit. Orang tua Haris dan Haris bergantian menjaga Azka. Mereka sangat menyayangi Azka seperti anaknya sendiri.

Azka menggerakkan jarinya membuka perlahan matanya menyesuaikan sinar surya untuk masuk kedalam retinanya.

"Azka..."

"SUDAH KUBILANG BERHENTILAH BERMAIN SKATING SATYA PRADIPTA!!! BAJINGAN SUDAH BERAPA KALI KUINGAT KAN HAH!!? MEMALUKAN!!"

Satya meringkuk memeluk erat tubuhnya sendiri membiarkan sang ayah memukul punggungnya. Punggungnya yang semakin terluka.

Flashback tempo hari yang lalu

"Kau diam-diam masih bermain skating bukan?"

Satya sontak membeku mendengar perkataan ayahnya. B-bagaimana ayahnya bisa tahu..?

"Sudah kubilang kan? Sat skating itu hanya untuk anak perempuan jangan merusak nama baik Pradipta karena tingkah lakumu, ini peringatan terakhir ku jika kau masih melanggarnya lihat saja apa yang akan terjadi besok"

"Ayah.. kumohon jangan melarangku melakukan itu, bahkan ibu mendukungku menjadi figur skating mengapa ay—"

Ayah Satya mencengkram kuat rahangnya, membenturkan kepalanya kedinding beberapa kali kemudian menyeretnya memasuki kamarnya.

Ia selalu dipukuli ayahnya karena ketahuan bermain skating diam-diam, dulunya memang ibunya sangat mendukungnya namun sekarang.. tidak ada lagi yang peduli dengan impiannya, tidak ada lagi yang menjadi tempat bersandar dan tidak ada lagi yang membantunya saat sang ayah memukulnya.

Satya terisak mengingat wajah sang Ibu yang sungguh tulus merawatnya meninggal tepat didepan matanya karena melindunginya dari tusukan pisau sang Ayah. Sungguh dia sangat sakit namun dia juga tidak bisa berkutik lagi..

Beberapa jam setelah ayahnya pergi, Satya bangkit dari tangisnya dengan amarah yang menggebu-gebu mencari Azka untuk melampiaskan segala dendam dan amarahnya.

Namun mengapa harus Azka?

Satya juga tidak tahu pikirannya hanya dipenuhi oleh Azka berakhir memukuli pemuda manis yang tidak berdosa itu.

Flashback off-

"Psst sthh"
"..."
"Piw heh ganteng asth psst pstt"

Haris merotasikan matanya kesal sejak bangun tadi Azka selalu mengganggunya untuk memaksa pulang. Ya mana bisa begitu!!?

"Haris ssthh pstt pssth"
"Azka diam"

"Har aku mau pulang kumohon"
Azka mengeluarkan jurus jitunya menangkupkan kedua tangannya dan memasang ekspresi wajah sedih ditambah puppy eyes nya ..

Sungguh Haris tidak mau terbujuk dengan jurus itu sangat menggemaskan, hampir saja Haris tergoyah imannya namun tersadar kembali.

"Tidak akan mempan"
"Hiks..hiks ..."

"Azka kenapa?? Apa ada yang sakitt?" Panih Haris

"Mau pulang hiks.. aku berjanji akan meminum obatnya dengan teratur hiks..aku akan makan makanan sehat hiks ..aku akan—"

"Fine, aku izin kedokter dulu"

Haris sudah tidak kuasa melihat makhluk menggemaskan seperti Azka hatinya benar-benar mleyot sekarang.

"Sayang Kak Haris, hehe makin ganteng aja deh eum"

"Ya, giliran ada maunya baru dipuji-puji biasanya aku juga ganteng"

"Ya oke, sana bilang ke dokter azka udah sembuh mau pulang aja cepat"

"Kok ngatur?"

"Hehe"

— tbc

.

.

WOY HIKSROT MU APDET SUNGJAKE LIVE HIKS

Jake : menatap SEMEstanya ..

Sunghoon : menatap Ukestanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunghoon : menatap Ukestanya...

Stay healthy and happy yaw ♥Mkasih yang udah baca+voteSee you~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stay healthy and happy yaw ♥
Mkasih yang udah baca+vote
See you~

✓ Hanahaki Disease [ Sungjake ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang