12 Semesta barunya

1.4K 236 46
                                    


Mood Azka sedang buruk sekarang. Haris baru saja mengirimkan pesan akan pergi menemui orang tuanya diluar kota.

Azka menghela napasnya sejenak. Dadanya tidak berulah sepanjang hari ini namun perutnya terasa sangat sakit dia tidak tahu mengapa terasa sakit. Haris juga tidak mengatakan apapun ia sakit apa hanya mengomel menyuruhnya meminum obat.

"Aku sakit apa sebenarnya?"

Brak!! Brak!
"BUKA BRENGSEK!!"

Azka segera membuka pintunya mendengar ketukan keras dibalik kayu rapuh itu.

"BAJINGAN!"

Duagh! Bughh!

Orang itu mendorong Azka lalu memukulnya tepat diperutnya. Sakit..

"BANGSAT!!"

Bugh! Bugh! Bugh!!

Orang itu tidak berhenti memukul Azka dengan keras. Menghiraukan tangisan kesakitan pemuda lemah itu.

"K-ku m-mmohon..b-berhentii...sshh"

Azka memegang perutnya yang didalamnya terasa sangat hancur dan sakit.

"AARRGGHHH!!!"

Orang itu berteriak kesetanan menarik rambutnya sendiri dengan kasar.

"KEPAR—"

Azka bangkit tertatih menahan kepalan tangan orang itu lalu memeluknya dengan erat.

Orang itu memberontak namun Azka masih memeluknya dengan kuat.

"Te-tenang  ...S-ssatya ..k-kumohonn...i-ini Azka.."

Azka bersusah payah mengusap lembut menenangkan pemuda yang lebih tinggi darinya.

Satya kemudian terdiam badannya melemas lalu ambruk begitupun Azka ikut terduduk masih memeluk Satya dan merapalkan segala kata penenang.

"M-menangislahh..."

Sedetik berikutnya Satya menangis meraung-raung presetan dengan harga dirinya. Ia hanya ingin menumpahkan segala kesedihannya.

Azka memjamkan matanya erat demi semesta sekalipun perutnya sangat sakit sekarang.

Azka meregangkan pelukannya menatap wajah pilu Satya mengusap air matanya lembut.

"S-satya kenapa?"

Satya tidak menjawab sama sekali menarik kembali pemuda manis dihadapannya mendekapnya dengan erat.

Azka hanya terdiam tubuhnya terasa hancur namun kembali mengurungkan niatnya untuk beranjak.

Azka membuka matanya perlahan memandang kagum wajah Satya yang tertidur damai disampingnya.

Dengan sangat hati-hati dan tertatih ia beranjak dari ranjang mengobati luka-luka lebam pemuda dingin itu.

✓ Hanahaki Disease [ Sungjake ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang