The Young Marriage (End)

B

"Emmmmaaaaaaakkkkkk........!"

"Apa sih istriku...." goda Leesa yang tertawa kecil saat melihat Sooya yang langsung membelakanginya dan menutupi wajahnya.

"Keluar gak?! Ini masih pagi anj*ng!"

"Justru karena pagi, biasanya si Jamal emang lebih aktif,"

Sooya mengambil handuk ia pakai satu dan yang satu lagi ia lemparkan ke Leesa, "Pakek dulu itu sekarang!"

"Ogah!"

"Leesa Kayz!"

Leesa menghela nafasnya, ia akhirnya nurut.

"Sudah?"

"Hemmmm...."

Sooya pelan-pelan mulai melihat ke Leesa, "Kita kan sudah sepakat untuk tak melakukan hal yang seperti ini?!"

"Ya elah.... Keringanan kek beb.... Semalam waktu malam pertama, kamu tinggalin aku di mobil. Pagi ini bisalah... kita main remas-remasan-"

Byuuuurrrrrr!!

Leesa menggeleng-gelengkan kepalanya karena baru saja di siram Sooya seember air, "Gak ada keringanan apapun! Aku masih pengen jadi anak perawan. Awas ya besok-besok berani lagi masuk sembarangan kalau ada orang lagi mandi!" Jelas nya langsung keluar kamar mandi.

Leesa berdecak, "Cipokan aja beb buat pemanasan," Tawar nya.

"Cipokan sana sama closet!" Jawab Sooya yang sudah masuk kembali ke kamar.

"Dasar, punya istri gak bisa di ajak kerjasama, gak liat apa aku lagi sang* parah," dumel Leesa.

.
.
.

Setelah beberapa menit Leesa keluar kamar mandi, ia lihat di atas ranjang tertata pakaian gantinya yang sudah Sooya siapkan. Leesa jadi mulai agak meleyot, anak itu perhatian juga.

Leesa mulai memakai bajunya sembari melihat sekeliling kamar hotel ini,

Bahkan kolam renang yang sudah tertata lope-lope disana tak Sooya sentuh sama sekali, agak nyelekit juga kalau di pikir-pikir. Sooya sepertinya sangat tak tertarik dengan status pernikahan di antara mereka, Leesa juga sih... Tapi setidaknya Leesa masih ada sisi pengennya juga kalau saja Sooya mau di ajak uwu-uwu, tapi gadis cantik itu cenderung jutek.

.
.
.

Leesa sudah berjalan ke arah restoran yang ada di hotel.