P

985 143 9
                                    













18+ Area!!!



































"... Tadi babang Leesa yang nyuruh aku buat tanya kesini, kak Chu beneran aman kan?" Tanya Jennie dengan polosnya.

Sooya bisa melihat mas suami dan Sean yang nampak gelud di ujung sana, sepertinya mereka salah kasih tugas ke orang segeblek Jennie.

Sooya hanya tersenyum mendengarnya, "Aku baik-baik saja kok, Jen.... Ya sudah dari pada sama mereka, mending kamu gabung kita saja mainannya, kita girls time barengan, aku traktir deh.."

Jennie nampak nurut-nurut saja dan mengangguk semangat, seolah lupa dengan Leesa dan mas pacar, ia malah asik sendiri dengan rombongan Sooya yang nampak mengabaikan Leesa dan Sean yang mereka tau masih di sekitar sana dan mengekori.

Setelah cukup lama shopping keperluan cwk dan lainnya, mereka nampak belum lelah dan berjalan ke arah bioskop menonton film terbaru.

Leesa dan Sean masih mengekor dan nampak saling gelud sendiri karena Leesa yang masih kesal dengan Jennie yang dengan goublough nya malah asik dengan rombongan mbak istri dan melupakan mereka berdua. Leesa dan Sean masih memantau dari depan bioskop tak berniat ikut masuk dan menonton.

"Pacar lu udah vaksin belum sih, Cong? Kok gobloknya gak ada peningkatan sama sekali, gaya doang semlehoy kayak biduan Bojong gede, ogeb nya gak gak ilang-ilang," dumel Leesa.

"Justru itu yang aku suka, sekalipun cantik bahenol tapi gobloknya natural, jadi kemungkinan selingkuh nya kecil," santai Sean sambil meminum sekaleng cola.

Leesa langsung menoyor chipmunk itu, ia sudah bisa membayangkan seberapa ngambeknya mbak istri nanti pas di rumah karena tau di ekori seharian.

"Ya udah sih... Kak Chu marah sama kita juga nggak, buktinya nyamperin kita buat ngomel walaupun ketahuan ngekor juga nggak, kan?" Ujar Sean.

"Justru itu yang bahaya Ngatiyem! Aku bisa di geprek pas di rumah nanti, kita udah saling janji tak mengganggu privasi masing-masing sekalipun sudah menikah,"

"Bilang saja karena elu terlalu cinta jadi pengen berdua terus, gitu kok susah?"

"Huuffttt.... Elu pikir semudah itu merayu kakakmu? Semenjak hamil, dia mood nya makin gak karuan, kalau sedang manja ya manja banget, sedang sang* yang sang* banget, kalau sedang marah, badanku bisa biru semua karena dia ajak gelud seharian, galaknya ngalahin ibu-ibu kost nagih utang,"

"Pffffttt.... Ngeri ya Wak.... Siapa suruh di keluarin di dalam, ini kan memang harusnya kalian masih nikmati masa muda, kayak saya sama bebeb Jubran,"

"Gak apa-apa seenggaknya kalau pengen goyang bisa kapan saja tanpa takut mikirin dosa,"

"Jiiaaakkhh! Anjirlah! Itu sih poin utamanya,"

"Elu jadi cwk terlalu alim sih, Cong! Jennie kan ogeb, cwk kayak dia pasti nurut-nurut saja kalau di grepe,"

"Udah sering kalau gue grepe, untuk selebihnya masih takut,"

"Ustadz... Lihat Congah ustad!" Heboh Leesa karena mengaku Sean.

Tak terasa Sean dan Leesa sudah hampir dua jam adu bacot sembari nunggu ciwi-ciwi nonton, rombongan mulai keluar termasuk Sooya yang asik gibah dan Jennie yang asik nimbrung juga di gandengan nya. Waktu menunjukkan pukul setengah enam sore, rombongan Jihan and the geng nampak berpamitan dengan Sooya dan Jennie yang nampak berjalan mendekat ke Leesa dan Sean yang langsung bangun dari duduknya.

The Young Marriage (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang