(14) Aina Galau

779 65 0
                                    

Malam ini Aina tidur di kamar nya, ia sangat merindukan kamar nya ini "akhirnya aku bisa kembali lagi dikamar ini, kamar dimana aku menyimpan segala kenangan,hehe." ucapnya.

Tok tok tok.

"Aina, kamu sudah tidur sayang?" tanya uma dari luar kamar.

"Iya uma, Aina belum ngantuk." jawab Aina dengan semangat.

"Yaudah kalau gitu kamu keluar bentar ya, abi sama uma mau bicara."

"Iya uma, Aina keluar."

Setelah mendengar jawaban dari sang putri nya uma pun pergi meninggalkan kamar itu dan disusul oleh Aina.

Sekarang jika Aina sedang berada dirumah nya ini Aina tak perlu dituntun karena ia sudah sangat hapal jalan rumah nya.

"Uma abi dimana? Aina udah diruang keluarga ini." teriak dari Aina.

Uma dan abi tertawa melihat itu, padahal sedari tadi uma dan abi sudah duduk di ruang keluarga itu bahkan sekarang abi duduk disamping Aina.

"Sayang abi disini, disamping kamu."

"Lo abi, ternyata dari tadi uma sama abi ngelihatin Aina jalan dong."

"Iya sayang, uma senang banget melihat Aina, sekarang Aina sudah tidak perlu untuk di tuntun tuntun lagi, Aina tadi lancar banget ngapal jalan rumah ini." ucap uma.

"Yaiya lah uma Aina kan tinggal disini sudah bertahun tahun uma, ya pasti nya Aina ingatlah."

"Iya iya anak uma sekarang sini duduk, dari tadi kok berdiri nanti pegal lo itu kaki nya." ujar uma.

"Hehe iya uma."

"Oh ya uma sama abi mau bicara apa?" tanya Aina dengan muka bingung nya.

"Eghem, jadi gini na, abi sama uma mau bertanya tentang sesuatu."

"Tentang apa abi?"

"Sebenarnya abi terlalu lancang menanyakan ini, seharusnya abi tidak perlu ikut campur untuk urusan rumah tangga kalian, tetapi karena kondisi Aina yang seperti ini abi hanya ingin sedikit bertanya boleh kan na."

"Boleh abi, emang nya ada apa?"

"Kamu gimana selama menikah? Ada masalah atau pertengkaran antara kamu dan Farhan gak?" tanya abi.

"Enggak kok bi, mas Farhan itu orang yang baik dia gak pernah membentak Aina atau apapun itu, dan selama Aina menikah Aina bahagia kok walaupun terkadang Aina bosan dan merasa kesepian saat ditinggal dikamar yang tak ada teman itu." Jawab Aina dengan tulus, karena jujur Aina sangat bersyukur diberikan oleh Allah suami yang begitu mencintai dan menyayangi nya dan sabar menghadapi tingkah laku nya.

"Alhamdulillah uma senang dengar nya, lagian dari awal uma dan abi sudah yakin kalau Farhan pasti bisa mengurus kamu na." ucap uma diakhiri dengan senyuman.

"Tapi tunggu tadi kamu bilang kamu merasa kesepian kan na?" tanya abi pada Aina.

"Iya abi, kan mas Farhan harus bekerja ke kantor dan lanjut ke pesantren, jadi mas Farhan itu kalau pulang selalu sore hari jadi Aina selalu gak punya teman abi, ada bikminah tetapi bikminah selalu sibuk di dapur, andai ada Fatin pasti dia mau nemanin Aina."

"Fatin? Oh iya uma baru ingat kamu ada menghubungi Fatin? Fatin belum tahu kan sama kondisi kamu yang sekarang dan dia pasti juga belum tau kalau kamu sudah menikah na." ucap uma dengan muka yang terlihat serius.

"Iya uma Fatin gak tau, Aina sengaja gak menghubungi nya, Aina gak mau mengganggu Fatin uma."

"Kok gitu sih sayang Fatin itu teman kamu dari kecil lo, jadi kamu harus kasih tau Fatin dengan kondisi kamu Yang sekarang, pasti dia nya kecarikan nanti sama kamu yang biasa nya kalian tiap malam video call sekarang gak pernah lagi." ujar uma.

Cinta Dari Mas FarhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang