(46) Siapa Farhan?

436 63 21
                                    

Hii Readers 👋

.......

"Mas Farhan!" ucap Aina terdengar pelan.

Wanita berhijab pashmina itu berlari sekencang mungkin, ia menarik kertas-kertas yang bergantungan di tali-tali plastik.

Disitu tertera beberapa lembaran-lembaran foto Farhan dan Fatin, mereka terlihat sangat romantis sekali.

"Apa ini?" tanya Aina, ada diri nya sendiri. Wanita itu merobek seluruh foto yang bergelantungan itu, menyaksikan setiap sudut wajah Farhan yang terlihat bahagia saat bersama Fatin.

Hati Aina sedikit tergores, tapi ia tak bisa langsung percaya mungkin ini bisa jadi hasil editan kan? Pikiran Aina sedang berkecamuk, dan matanya tak sengaja menatap tulisan besar di kaca panjang yang berada tepat di hadapan nya, tulisan yang di tulis dengan menggunakan lipstik merah, disitu tertulis jelas, "AINA MANDUL!"

"Engga, aku enggak mandul!" teriak Aina sekencang mungkin.

"Aku mandul?" Aina menangis, "Mas Farhan kenapa enggak pernah cerita? Kenapa, kenapa kamu sembunyikan ini semua?"

"Foto-foto ini apa?" teriak Aina lagi, "kamu pernah dekat dengan Fatin? Sedekat ini mas?" isak Aina, betapa tak percaya nya ia, melihat foto suaminya dengan sahabat nya yang begitu mesra, bahkan foto mereka terlihat seperti sudah suami istri, berpelukkan, dan saling mengandeng. Gilaa!!!

"Kamu pernah menjadi lekaki sehina ini mas, kenapa enggak pernah cerita." lirih Aina, ia sudah tak habis pikir. Dan lagi-lagi mata nya tak sengaja menemukan laptop serta sebuah flashdisk kecil dan selembar kertas puti bertulis, "Putar!"

"Kebenaran apa lagi yang harus aku lihat?" dengan menguatkan diri, Aina menghubungkan flashdisk itu ke laptop nya dan memutar satu video.

"Aku sayang sama kamu." ucap seorang lelaki, tak lain lelaki itu adalah Farhan, suami Aina.

"Tapi,"

"Aku bakalan tanggung jawab, Fatin!"

"Engga kamu engga,"

"Aku gak perduli, aku bakalan tanggung jawab. Kita bisa menikah terus hidup bahagia bersama anak yang kamu kandung."

BRAKKkk

Tak melanjutkan putaran video itu lagi, Aina sudah melempar laptop nya hingga pecah di atas lantai.

"Kamu yang hamili Fatin mas." lirih Aina, ia sudah tak kuat dan tak sanggup, Aina merobohkan diri nya, ia terduduk jatuh, dengan belakang bahu nya yang bersender di dinding, serta kaki nya yang ia tengkuk kan.

"Kamu jahat banget mas, aku kira kamu itu lelaki yang baik, kamu bersih." isak Aina, "Tapi ternyata kamu hina, hina!"

"Abi, gimana ini, bagaimana mungkin aku menikah dengan pacar sahabat ku, bahkan mereka sempat memiliki buah hati."

Mata Aina sudah memerah, dan bengkak, air matanya sedari tadi sangat keluar dengan derasnya, jantung nya seakan-akan mau copot, dan darah nya seolah-olah sudah berhenti mengalir.

"Kenapa harus kamu mas, kamu itu ustadz dan kenapa masa lalu kamu suram begini. Kamu juga engga pernah mau jujur sama aku." Aina kembali menangis, wajah nya sudah basah berlinang air mata, ia sudah tidak bisa lagi bangkit dan keluar dari ruangan ini, karena dari tadi mata Aina memang sudah tertuju ke jendela yang sudah terbuka lebar, dan itu bisa menjadi tempat Aina keluar. Tetapi ia sudah kehabisan tenaga, rasanya sakit sekali saat mengetahui kebenaran ini.

Cinta Dari Mas FarhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang