(38) Melepaskan Rindu Syiren

628 56 4
                                    

💐

"Udah Fat, jangan nangis ya, lo itu kuat." ujar Syiren mengusap air mata Fatin dengan tissue.

"Gue mau hidup gue tenang, gak harus mikirin masalah ini." Fatin kembali terisak.

Kini Fatin dan Syiren sudah berada di sebuah cafe, dimana tempat mereka sering nongkrong dulu. Fatin sudah menceritakan semuanya kepada Syiren, dari ia menghilang selama dua tahun, kemana anak yang pernah ia kandung, dan yang terakhir Fatin juga memberi tahu kepada Syiren, sebenarnya anak siapa yang ia kandung. Tapi kini Fatin sedikit merasa menyesal, menyesal akan keputusan bodoh yang ia ambil.

Kenapa ia harus mengugurkan kandungan nya, padahal pernah ada lelaki yang mau bertanggung atas semua itu.

"Gue bodoh ya, kalau saja dulu gue ngikutin kata dia, pasti gue udah bahagia sama dia Syir." lirih Fatin.

"Itu nama nya bukan jodoh Fat," ucap Syiren yang langsung mendapat kan tatapan sedih dari Fatin. "Ah apa jawaban gue salah?" batin Syiren.

Kini hanya ada keheningan diantara mereka berdua, ah Syiren jadi merutuki diri nya sendiri. Ucapan nya tadi pasti sudah membuat Fatin tambah sedih. Karena tak ingin terus terusan diam disini, Syiren mencoba untuk bertanya kepada Fatin.

"Oh ya terus gimana sama ide licik nya Fariz? Apa mau lo ikutin?" tanya Syiren mencoba untuk mencair kan suasana.

Fatin tersentak, ia mengusap sedikit air yang keluar dari sudut mata nya.
"Gue gatau, tapi yang pasti nya gue gamau ngerusak rumah tangga sahabat gue. Lagian Farhan pasti udah gamau sama gue, dia udah bahagia sama istri nya." balas Fatin.

Syiren mengangguk, "Lo benar, tapi istri nya Farhan tau gak masa lalu suaminya. Apa istrinya tau kalau lo dan Farhan pernah,'

"Gatau. Dia gatau." potong Fatin cepat.

"Dia harus tau. Lo atau Farhan harus kasih tau duluan, sebelum Fariz sendiri yang kasih tau ke istri nya Farhan." ujar Syiren serius.

"Kenapa Aina harus tau? Itu kan cuma masa lalu." bantah Fatin.

"Gue takut nya nanti Fariz yang kasih tau ke dia, terus dia bakalan sakit hati ke lo dan Farhan. Lo mau hubungan persahabatan lo rusak." tegas Syiren.

"Gue harus mulai dari mana?" tanya Fatin meminta pendapat Syiren.

"Lo harus bicara berdua sama Farhan, terus lo harus kasih tau dia tentang tawaran Fariz tadi. Dan setelah itu kalian harus pelan-pelan kasih tau istri nya Farhan."

"Gue takut kalau Aina tau, dia bakalan benci gue." ucap Fatin resah.

Syiren menggenggam tangan Fatin, "lo dan Farhan harus berani, karena gue yakin cepat atau lambat Aina bakalan tau dari Fariz. Dan Fariz pasti ngasih penjelasan yang bohong sama Aina. Dan itu bakalan tambah buat Aina kecewa sama kalian." ujar Syiren.

"Lagian kan anak yang lo kandung bukan anak nya Far,"

"Tapi dia pernah mau tanggung jawab, Syiren." Potong Fatin lagi.

"Dan itu apa bakalan buat Aina marah? Enggak Aina pasti gak bakalan marah kalau tau yang sebenarnya. Tapi kalau Fariz yang kasih tau ke Aina, pasti Aina bakalan marah besar. Fariz itu licik dia pasti ngasih penjelasan yang salah sama Aina." tegas Syiren.

Cinta Dari Mas FarhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang