(8) Sarapan Sepiring Berdua

1.4K 97 8
                                    

Farhan mendengar kalau adzan subuh sudah berkumandang, waktu nya ia untuk melakukan kewajiban nya sebagai seorang muslim.
Memakai sarung tema kotak kotak dan kaos warna hitam serta peci yang sudah tertera di atas kepalanya, bahkan air wudhu yang masih menempel di wajah nya itu membuat para girls akan kagum jika melihatnya.

Sedangkan Aina, wanita itu tampak sangat lelap ditidur nya, yang mungkin ia sangat merasa lelah saat acara nikahan semalam, Farhan yang tidak tega untuk membangun istrinya itu tapi mau tidak mau harus tetap bangun karena ia tak mau membiarkan istrinya meninggal kan kewajiban nya.

"Aina, aina aina." ucap Farhan membangun kan Aina sambil menggoyang goyangkan lengannya.

Aina yang masih tetap tidur membuat Farhan sedikit kesal.

"Cewe kok tidur nya kebo banget sih." gumam Farhan.

Aina yang mendengar ucapan Farhan tadi langsung terbangun dan duduk  sambil berkata." Siapa yang kebo ha?" tanya Aina pada Farhan.

Tentu saja hal itu membuat Farhan kaget, tau tau istrinya udah bangun aja. "Dibangunin dengan kelembutan gak bangun bangun eh giliran di bilang tidurnya kebo langsung bangun, aneh banget jadi cewe."

Tanpa disadari Farhan ternyata Aina sudah duduk di atas kasur lalu ia mulai mendekati Farhan, dan kedua tangannya ia gunakan untuk memeluk erat tubuh Farhan,
"Makasih ya Lo udah mau jadi suami gue." ucap Aina yang lagi lagi membuat Farhan kaget.

Karena hati Farhan yang sedang berbunga-bunga karena ucapan istrinya tadi sontak membuat Farhan cepat menjawab istrinya. "Gue juga mau terimakasih bangettt sama lo, lo udah mau nerima gue buat jadi suami lo." ucap Farhan sambil memeluk tubuh istrinya itu.

Tapi eh tunggu tubuh Aina sangat lemes membuat Farhan heran dan ternyata...

Aina sedang tidur ternyata Aina hanya mengigau atau mungkin ia sedang bermimpi, Farhan yang sudah baper dibuat istrinya malah berubah menjadi kesal.

"Gue kira lo benerin bicara kekgitu sama gue, eh ternyata cuma ngigau, duh malah udah wudhu lagi batal deh wudhu gue."

(Buat yang nanya kenapa Farhan tiba tiba bahasa nya pakek Lo gue padahal kan dia ustadz, jadi Farhan itu bukan cuma ustadz di pesantren doang ya tapi kalian juga harus ingat kalau Farhan itu seorang CEO atau bos ganteng di sebuah perusahaan yang pergaulan nya cukup menegang kan wkwk)

.......

Pagi hari tiba, selesai Farhan berwudhu subuh tadi ia langsung membangun kan Aina dengan sesabar mungkin, dan mereka melaksanakan shalat subuh berdua, ya Farhan yang jadi imam dan Aina yang menjadi makmum.

"Duh laper banget gaada makanan apa disini, eh atau banyak makanan tapi gaada orang." sindir Aina untuk Farhan, dari tadi tu Aina sudah menahan lapar nya, karena Farhan yang tidak peka peka dari tadi, Farhan malah sibuk menonton tv tanpa memikirkan istrinya, atau ia lupa kalau ia sudah menikah.

"Oh jadi mau makan, kenapa gak bilang dari tadi sih." jawab Farhan yang merasa tersindir.

"Yaelah jadi suami yang peka dikit ngapa sih, didepan abi aja sok sok baik mau jagain gue, eh ngambilin makanan aja harus disuruh suruh." tegas Aina.

Farhan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal ia sungguh merasa bersalah, "Yaudah maafin gue, bentar ya gue ambilin makanan dulu."

Aina diam tak mau menjawab, karena ia masih kesal dengan Farhan sicowo yang tidak peka itu.

"Ayo sini duduk, biar gue suapin." tawar Farhan.

"Eh gausah gausah, gue bisa sendiri kok." bantah Aina menolak.

Cinta Dari Mas FarhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang