(25) Keliling Kota

896 81 2
                                    

Hii readers maaf semalam aku gaada up, karena aku sedang dilanda oleh tugas tugas tak berakhlak, eits canda berakhlak😀

Cuss deh langsung aja baca!

Jangan pelit sama komen dan vote ya.

Jangan lupa follow Instagram aku, sitiainun.18

Jangan lupa gosok gigi 🙂

Ok terimakasih 👌

.......

Kini sepasang kekasih itu sudah berada dirumahnya, dengan mobil yang dikendarai oleh Farhan.

"Kita sudah sampai sayang." Ucap Farhan lalu ia turun duluan dan membuka kan pintu mobil Aina.

"Silahkan tuan putri."

"Lebay." Ketus Aina.

Farhan tak menjawab ia hanya tersenyum manis lalu ia mengambil tangan kanan Aina untuk menuntun nya.

"Saya udah bisa jalan sendiri." Bentak Aina.

"Yaampun galak amat sih." Ejek Farhan.

"Biarin."

Ketika Aina hendak membuka pintu rumah nya tiba tiba bikMinah muncul didepan nya.

"Selamat datang orang cantik." Sambut bikMinah.

"BikMinah ya." Tebak Aina sebenarnya ia sudah tau pasti ini bikMinah, dengan suara nya saja ia sudah sangat mengenalinya.

"Ia cantik, Ayo masuk bibik udah masak yang enak enak itu."

"Ah bibik bikin Aina mangkin sayang deh."

"Sayang sayang gaboleh sayang sayang, Aina boleh nya cuma sayang ke Farhan aja." Ucap Farhan dengan muka nya yang menggemas kan, tapi tidak dengan Aina, ia sungguh merasa jijik melihat tingkah suami nya yang terlalu posesif dan manja ini.

"Bik gausah didengarin dia masih bocil jadi bicara nya suka ngelantur." Bisik Aina pada bikMinah namun masih terdengar oleh telinga Farhan yang tajam.

"kok aku kamu bilang masih bocil sih." Ucap Farhan tak terima.

"seterah deh, saya mau kekamar."

"Bik maafya bukan nya sekarang Aina gamau makan masakan bibik, tetapi tadi Aina barusan aja makan dirumah abi sama uma, jadi masih kenyang." Titah Aina yang merasa tidak enak.

"Ah gapapa santai aja, nanti malam kan masih bisa dimakan." Ujar bikMinah.

"Ok bik Aina kekamar dulu, mau lihat lihat kamar, biasa lagi punya mata baru." Ucap Aina bercanda lalu dibalas bikMinah dengan senyuman.

Setelah selesai berbicara dengan pekerja dirumahnya itu, Aina pun berjalan dengan langkah yang sangat cepat dan meninggalkan Farhan dan biminah berdua.

"Tungguin sayang." Teriak Farhan.

Setelah sampai dikamar mata Aina sangat berbinar dan menatap keseluruh penjuru kamar, ia sangat takjub ternyata kamar nya ini lebih indah dari pada kamar dirumah orang tuanya.

Cinta Dari Mas FarhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang