(10) ❤️

1.2K 84 3
                                    


Banyak typo nya gak sih?

.......

Aina udah siap dengan mukena berwarna cokelat muda yang membuat dirinya semangkin terlihat sangat cantik.

Farhan yang keluar dari kamar mandi merasa kagum melihat kecantikan yang dimiliki istrinya itu.

"Zawja udah siap, kita mulai ya."

"Udah mas."

"Bismillahirrahmanirrahim, Ushallii fardash-Shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta'aalaa, Allahu Akbar." Ucap Farhan sambil mengangkat kedua tangan nya untuk takbiratul ihram dan juga ikut disusul oleh Aina. Sehabis shalat Farhan mulai berdzikir dan berdoa kepada Allah."

"Yaallah, jadikan lah hamba mu ini orang yang bisa menahan amarah, orang yang selalu sabar dalam menghadapi masalah , dan jadikan lah hamba suami yang bisa membimbing istri hamba yallah aamiin ya rabbal alamin." Doa Farhan yang penuh dengan kesungguhan.

"Mas," panggil Aina.

"Ada apa?"

"Mau itu mauuu,"

"Mau apasih na?" tanya Farhan heran.

"Mau salam mas, biasanya kan kalau suami istri siap shalat itu, istrinya harus salam ke suami nya iya kan."

"Masya Allah bini nya Farhan pinter banget ya, yaudah ni salam." ucap Farhan sambil menyodorkan punggung tangannya ke arah Aina.

Posisi Farhan dan Aina yang sekarang lagi sedang berhadap-hadapan di atas sajadah mereka membuat Farhan kepikiran untuk mengatakan sesuatu.

"Zawja ada yang mau mas bicarakan ni."

"Ada apa mas?"

"Makasih ya," ucap Farhan sambil tersenyum.

"Makasih buat apa mas?"

"Makasih karena udah mau nerima mas buat jadi suami kamu."

Deg deg deg lagi lagi jantung Aina dibuat tidak normal dengan mas Farhan nya," kenapa sih ni ustadz buat hati gue meleyot mulu." gumam Aina.

"Duh Aina, Lo gak boleh baper hanya karena kata kata kek gitu doang, ingat ya ingat lo harus tetap menguji kesabaran ni cowo, setelah di waktu yang pas nanti baru lo boleh baper, kalau sekarang gak boleh," batin Aina lagi.

"Aina, Aina kok malah ngelamun sih?" tanya Farhan.

"Eh iya mas, yaudah sama sama mas, Aina mau lanjut tidur lagi ya bye."

"Bentar, masih ada yang mau mas bicarain lagi sama Aina."

"Apalagi?" tanya Aina.

"Mas cuma mau bilang, kamu jangan pernah ninggalin mas ya, biar hanya Allah yang bisa memisahkan kita." ucap Farhan sambil mencium punggung tangan Aina.

"Kenapa mas tiba tiba bicara seperti itu?" tanya Aina.

"Mas cuma takut, takut kamu ngerasa bosan sama mas, saya tau kalau saya banyak kurang nya, mas gak sempurna, mas belum bisa buat kamu bahagia, mas takut karena sikap mas yang seperti ini membuat Aina tidak nyaman, tapi jujur mas bener bener sayang sama kamu, janji ya jangan ninggalin mas." ucap Farhan panjang lebar.

Aina merasa tersentuh dengan kata kata suaminya itu, ia pun sontak dengan cepat menjawab suaminya.

"Mas, bagaimana mungkin aina bisa meninggalkan orang yang sudah mau menerima Aina apa adanya, orang yang sudah mengucapkan janji untuk selalu menjaga Aina, mas tenang aja selagi umur Aina masih ada Aina tidak akan pernah pergi dari mas." balas Aina.

"Masya Allah, ini benar-benar kamu kan na? Saya ini mimpi atau gimana, kamu udah gak malu malu lagi ni sama saya." goda Farhan.

Aina yang baru sadar atas apa yang ia ucapkan tadi, ia sangat merasa sangat malu, malu akan kejujuran yang sudah ia ungkapkan, "duh Aina Aina kenapa lo bisa bicara kek gitu sih ke mas Farhan, tu kan yang ada dia jadi kegeer'an." gumam Aina dalam hati.

"Apaansih, itu tadi bukan gue, tadi gue kemasukan jin baik jadi ngomong nya kek gitu." balas Aina pada Farhan.

"Bohong dosa lo na."

"Siapa juga yang bohong, yaudah deh ini lipat kan mukena gue ya, gue mau lanjut tidur."

"Kok gue sih." jawab Farhan yang merasa kesal saat Aina menyebutkan diri nya gue.

"Wahai istriku, Aina Faradiba Eiracca, kamu itu kalau bicara sama temen kamu mungkin bisa menggunakan bahasa lo gue, tapi kalau sama mas kamu jangan pernah mengucapkan itu ya, harus yang sopan ya cantik." ucap Farhan.

Aina diam tak menjawab, ia sedikit merasa bersalah atas apa yang ia lakukan, berbicara dengan nada tinggi bersama suami itu dosa, karena banyak sikit nya Aina pernah belajar di pesantren jadi ia sedikit tau tentang tentang larangan islam dalam membantah suami.

"Maaf ya mas, Aina salah, Aina minta maaf kalau mas gak mau maafin yaudah sih gak papa juga, Aina gak maksa."

Farhan tertawa kecil melihat istrinya itu, ia tau Aina ini adalah wanita yang memiliki sopan santun, Aina adalah gadis yang lembut, yang ketika berbicara ia selalu menjaga perasaan orang lain, tetapi jika bersama Farhan mungkin Aina akan sedikit galak, dan Farhan akan memaklumi nya karena itu juga pasti karena efek kaget dari Aina yang menikah dengan seorang yang tidak ia cintai.

"Tanpa kamu minta maaf, juga udah mas maafin, mas tidak akan pernah menganggap kamu salah, jika kamu pun salah mas akan menghukum nya dengan ciuman atau pelukan," Setelah mengatakan itu Farhan langsung mengambil alih untuk memeluk dan mencium istrinya.

Pelukan dan ciuman yang membuat Aina kaget dan jantungan, "kenapa sih na, kenapa kalau mas Farhan dekat kek gini jantung lo seakan-akan mau copot, Lo harus terbiasa na harus, Lo itu udah punya suami." gumam Aina dalam hati.

.........

Pagi hari tiba, Aina melanjutkan tidurnya saat selesai shalat subuh tadi, dan Farhan yang sudah duluan bangun karena ia harus bekerja, ia sudah libur selama 3 hari dan ini waktunya untuk ia masuk kerja.

Tidur Aina yang begitu lelap membuat Farhan tidak tega untuk membangun kan nya, tetapi ia takut nanti nya Aina kecarikan akan dirinya, jadi Farhan berinsiatif untuk mengambil secarik kertas dan pulpen untuk menuliskan surat nya yang berisi tulisan.  "sabah alkhayr zawjati, suamimu ini pergi untuk bekerja agar bisa menafkahi mu, dan aku juga sudah memberi tahu bik Minah untuk membantumu saat kamu ingin melakukan kegiatan, jangan lupa makan dan minum ya zawja, aku akan pulang jam lima sore nanti, tunggu suami mu ini dirumah ya." Selesai menulis kan surat dikertas itu Farhan pun memberikan nya kepada bik Minah, karena jika ia memberikan kepada Aina, Aina tidak akan bisa membacanya.

Biasanya sebelum pergi kerja Farhan akan mencium dan memeluk kedua orang tua nya, tetapi kini ia sudah menikah dan sudah tidak satu rumah lagi dengan orang tua nya siapa yang harus ia peluk? oh tentu saja istrinya, Aina yang masih tidur tidak sadar akan pelukan dan ciuman dari Farhan.

"Saya tahu kamu mau menikah dengan saya hanya karena sumpah yang sudah kamu ucapkan, bukan karena cinta atau kasih sayang." ucap Farhan pada Aina yang sedang tidur.

"Tapi saya akan membuat kamu jatuh cinta kepada saya, mungkin saat ini kamu belum bisa menerima kehadiran saya untuk mengisi isi hati mu, tapi saya yakin suatu hari nanti kamu akan menjadi orang yang paling mencintai saya." sambungnya lagi.

........

Terus komen dan vote.

Dan jangan lupa follow Instagram aku, sitiainun.18

Ok Syukron.

Cinta Dari Mas FarhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang