(45) Awalan Dari Bencana

412 52 9
                                    

Hii Readers 👋
Hayyo apa kabar kalian para readers, aku tau pasti gaada yang nungguin cerita ini di up kan? Yahahaha gapapa sumpah gapapa.
Buat yang nanya kenapa aku ga up selama beberapa Minggu, aku emang lagi sibuk bangettt 😩 sibuk mikirin tugas, karena aku juga masih anak sekolahan, jadi kalian readers tolong sabar² lah nunggu ini cerita tamat, kalau kalian gamau lanjutin untuk baca gapapa juga sih, aku ga maksa, karena aku buat cerita ini hanya untuk mengisi bahan kegabutan aku. It's ok selamat membaca buat kalian yang mau baca.
Kalau lupa alur nya, baca aja ulang!
Kalau boleh di vote juga ya, hehehehe.

.......

Pagi ini Farhan, dan Aina sudah berada dalam rumah mereka. Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit, akhirnya Aina di izinkan pulang oleh dokter, karena keadaan nya juga sudah membaik.

Menatap langit-langit kamar, Aina tersenyum getir mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. Ia akui diri nya adalah manusia yang paling ceroboh bahkan menjaga anak dalam kandungan nya saja ia tidak bisa.

Dan kini mata Aina tak lepas menatap sang suami dari belakang, Farhan tengah tampak asik dengan dunia nya sendiri, ia berdiri di balkon kamar nya sementara Aina terduduk di kasur.

Banyak sikit nya Aina tahu, pasti Farhan masih terasa kehilangan calon buah hati nya, apa pantas Aina terus hidup menua bersama nya?

Aina merutuki dirinya sendiri, ia benar-benar merasa bersalah dengan Farhan, kurang apalagi Farhan, dia adalah lelaki yang sangat sabar, bukan kah saat Aina buta dulu Farhan selalu setia mengurus nya, dan sekarang apa Farhan harus menderita lagi hanya karena kecerobohan Aina?

"Aku bodoh banget nya." lirih Aina, tak kuasa ia membiarkan buliran demi buliran air mata nya jatuh.

Dring.

Satu notifikasi masuk dari handphone Aina, ia menyeka air mata nya dan membuka layar dari benda pipih yang di pegang nya.

08225704xxxx

Klau lo mau tau siapa suami lo yg sbenrnya, jumpai gue di cafe baru jln Swanda, skrng gue tunggu 20 mnit. Kalau lo gadtng gue ykin lo bklan nyesel seumur hdplo.

Degh. Entah mengapa setelah membaca pesan aneh itu, jantung Aina langsung berdetak tak karuan, apa maksud nya?

Aina coba menganggap ini hanya lah pesan dari orang iseng, tetapi bagaimana jika ini benar?

"Mas Farhan gak mungkin main rahasia-rahasiaan sama aku." batin Aina, otak nya mencoba untuk menolak datang ke cafe itu, tetapi entah mengapa hati nya seakan-akan mendorong nya agar diri nya pergi untuk datang.

"Apa salah nya kalau aku datang? Kalau ini orang iseng bakalan aku laporin ke polisi, kalau ini beneran." Aina diam, "Apa aku harus datang?" tanya nya pada diri nya sendiri.

Karena rasa penasaran yang kuat, ia menelepon nomor asing tersebut dan aneh nomor nya sudah tidak aktif. Hal ini mangkin membuat Aina ingin tahu semua nya. Karena beberapa hari ini Farhan juga seperti orang asing, ia kebanyakan diam, dan melamun seolah ia sedang memikirkan sesuatu yang Aina tak tahu apa itu.

"Sayang." panggil Farhan, ia berjalan mendekati isteri cantik nya.

"Eh iya kenapa mas?"

"Mas boleh pergi sebentar?" tanya Farhan.

"Pergi," Aina menaikan sebelah alis nya, "Kemana?"

"Itu, ada urusan bentar." Farhan menggaruk tengkuk nya, "Maksud nya mas lupa kalau mas ada janjian sama Angga dan yang lain nya." celoteh Farhan sedikit gugup.

Cinta Dari Mas FarhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang