TYPO"Hai-hai!!"
Caca meletalkan tas nya diatas meja kantin, lalu duduk dikursi dimana dua sahabatnya sedang sibuk dengan macbook masing-masing
Tanpa basa-basi Caca meminum kopi dingin ntah milik siapa se-enak jidat nya
"Ih anjing, punya gue!"
Caca menyengir, lalu meletakkan kopi tersebut
"Berbagi itu indah Rena sayang" ucapnya, berbisik pada Rena yang mengamuk tadi disampingnya
"Beli anjing, miskin lo?"
"Kalo ada punya temen kenapa harus?"
"Ca, tugas udah beres?" tanya Nana, yang masih fokus pada macbook nya tanpa pedduli perdebatan kedua sahabatnya
"Udah dong, emang lo pada"
"Mana coba liat" ucap Rena
"Emm..btw tugas yang mana?"
"Yee anjir, tugas yang mana aja lo gatau gayaan bilang udah clear" ucap Nana
"Hehehe, yang manasih?"
"Yang dari Prof, Sehun"
Caca mengedip-ngedipkan mata nya, "Emang deadline hari ini?" tanya nya
"Iya"
"Ihh..gue nyentuh aja belum. Gimana dong?"
"Yah kerjain lah bego" ucap Rena
"Mana sempat, udah mau kelas. Gimana dong gueee hueeeee"
Rena dan Nana menghela nafasnya
"Lo ngapain sih semalem anjing?" lelah Nana
Caca memandang keatas, mengingat dirinya ngapain tadi malem
Oh iya, ngwe sama pacar orang
"Yah gak ngapain sih, cuma angetan doang diselimut"
"Bego, tidur mulu sih otak lo"
Ditidurin, koreksi Caca dalam hati
"Copy punya gue aja" ucap Rena
Caca berbinar, lalu memeluk Rena disampingnya
"Ihh makasih Rena sayang eunggg, emang paling baik masalah berbagi, sayang Rena banyak-banyak" ucapnya menggoyang-goyangkan badan keduanya, memeluk Rena erat
"Udah-udah, kerjain udah gue kirim pdf nya" ucap Rena
Caca mengangguk lalu melepas pelukannya
Pindah kesamping Nana, membuka macbooknya, kalo disamping Rena sempit banyak buku
"Babe"
Atensi ketiganya dialihkan pada sumber suara, dua diantaranya langsung acuh kembali pada kegiatan masing-masing sedangkan satu nya lagi masih memandang seseorang yang datang mendekat ke arah mereka
"Kata nya kelas nya siang" ucap Rena pada kekasihnya Mark yang kini duduk disampingnya, memeluk gadis itu.
"Dicepetin, setengah jam lagi kelas aku mulai"
Rena mengusap pipi Mark, "Yaudah, udah sarapan?" tanya nya, Mark mengangguk
"Ren, ini gue tinggal ganti nama sama NIM dong kan?" tanya Caca, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar macbook
"Iya, sama yang dibawah. Keluh kesah nya buat dosen, hapus aja"
Caca mengangguk, tangannya sibuk bergerak diatas macbook nya
Bagus sekali Caca
"Gue udah, ahh lega nya" Nana meregangkan otot-ototnya
"Ih kok cepet?!" tanya Caca
"Yaiyalah bego, kan gue udah nyicil tadi malem, makanya jangan anget-angetan mulu"
"Uhuk-uhukk"
"Heh, kenapa? pelan-pelan dong beb"
Rena mengambil tisu lalu membantu Mark membersihkan mulutnya, Mark tersedak saat meminum kopi milik Rena
Caca yang melihat itu tersenyum miring, pandangannya masih pada macbooknya
"Gue ke toilet dulu" ucap Nana lalu bangkit dari duduknya meninggalkan kantin
Gadis itu melangkah kan kakinya ke arah toilet sambil bersenandung kecil, sebelum memekik kaget saat tangannya tiba-tiba ditarik
Nana membulatkan matanya saat dirinya didorong menuburuk dinding lorong kampus yang sepi
Lebih kaget lagi saat sipelaku mencium bibirnya
Gadis itu mencoba memberontak, namun tenaganya tak begitu kuat untuk mendorong sipelaku, alhasil gadis itu hanya diam sambil meremat kemeja kotak-kotak lelaki dihadapannya
Tak lama ciuman itu terlepas, pemuda dihadapannya tersenyum memandang wajah Nana
plak
"Kok ditampar Na?" tanya sipemuda sambil mengusap pipi nya
"Maksud lo apa nyium-nyium gue?!"
Pemuda didepannya mendengus
"Apa salahnya sih? lo tunangan gu- mmphtt
"Mulut lo sialan, ntar ada yang denger"
Jeno melepas paksa tangan Nana yang membekap mulutnya
"Sorry"
Nana melihat sekeliling, memastikan jika lorong itu sepi
"Jen, plis gue gak pernah terima dijodohin sama lo jadi stop, mending lo bilang sama orangtua lo buat batalin perjodohannya"
Jeno memutar bola matanya malas
"Kenapa? kenapa harus batal?"
"Lo nanya kenapa? lo punya pacar, dan pacar lo sahabat gue. Pake otak lo Jeno" ucap Nana penuh penekanan
"Terserah lo Na, gue gak mau perjodohannya dibatalin"
Jeno pun pergi melenggang begitu saja
Meninggalkan Nana yang menghela nafasnya lelah, menyugar rambutnya
Semuanya berasa semakin sulit
"Lama banget sih lo anjir, ditungguin juga dari tadi, ayo masuk kelas" ucap Caca saat Nana kembali
"Tugas lo udah?" tanya Nana, Caca mengangguk lalu menutup macbooknya
"Ren? bareng atau nyusul?" tanya Caca
"Kalian duluan, nanti gue nyusul" jawab Rena
Keduanya mengangguk lalu membereskan barang-barangnya
"Kita cabut"
Rena mengangguk
Keduanya pun beranjak meninggalkan kantin
Caca tersenyum kecil saat Mark sengaja menangkap tangannya mengelus tangan kanannya, ah..sejujurnya Caca yang duluan menyengajakan agar posisinya lebih dekat dengan Mark saat melewati meja kantin
Dan itu semua tak luput dari mata Nana, yang tak sengaja melihatnya saat hendak memeriksa gantungan kunci di tas Caca yang sama dengan miliknya
Nana mengernyit sebentar lalu menggeleng saat tangab Mark dan Caca lepas
Mungkin tak sengaja bersentuhan pikirnya
TBC