TYPO
"Gue nginep disini yah Caaa..pleaseee"
Caca meneguk ludahnya kasar, bingung memberikan alasan apa lagi untuk Nana yang memaksa ingin menginap di apartemennya
"Na..besok kan lo ada acara keluarga harus berangkat pagi"
"Gue udah chat bunda, gue gak jadi ikut mau main sama Marshal Ca, pleasee yah yah?"
Caca menghela nafasnya, okelah Caca bisa saja menyuruh Mark untuk tidak pulang ke apartemennya lalu bagaimana dengan Marshal yang mungkin saja akan mencari keberadaan ayahnya, kemudian menciptakaan drama
"Ck, yaudah deh terserah lo"
"Yeay!" Nana kegirangan langsung menghampiri Marshal yang sedang tidur siang di kamar
Sepeninggalan Nana, Caca langsung menghubungi Mark
Panggilan pertama tidak terjawab, lalu panggilan kedua baru lah suara Mark terdengar disebrang telepon, padahal baru saja Caca akan mengumpat
"Halo Ca"
"Lama banget sih ngangkatnya" kesal wanita itu
"Maaf aku abis dari kamar mandi, kenapa?"
"Nana nginep diapart kamu pulang ke rumah orangtua kamu aja"
Terdengar decakan Mark, "Larang kek apa kek"
"Udah tapi anaknya kekeuh, mau main bareng anak kamu"
"Udah ketemu?"
"I..ya, tadi pagi orangnya dateng setelah kamu pergi kerja"
Mark menghela nafasnya, "Yaudah deh, kalian udah makan siang?"
"Udah tadi ditraktir sama Nana sekalian main di mall, kamu?"
"Ini baru mau turun, padahal tadi aku pulang mau makan diapart"
"Ututututu makan diluar dulu yah"
"Hm, ada lagi?"
"Ayang bagi duit, tadi tuh ada baju gemes banget mau beli tapi mahal"
"Kemaren baru aja aku- astagah yaudah aku tutup dulu deh"
"Jangan lama-lama nanti diambil orang"
"Ck, iya udah dulu"
"Oke, bye yayah"
"Hm, bye"
Caca memandang layar ponsel terkikik, "Padahal udah gue beli, barang dapet duit kembali"
Caca pun melangkah menuju kamar menjumpai Nana yang kini sibuk mengecupi pipi Marshal yang tertidur
"Ganguin yah anjing lo pikir nidurin nya gampang"
Nana merucutkan bibirnya, "Gemesss bangettt"
Caca terkekeh lalu membuka paparbag-paperbag belanjaannya tadi
"Sumpah anjrit Ca, gue gak tau motivasi lo beli begituan apa" ucap Nana memandang lingerie yang tidak terlalu terbuka ditangan Caca
"Emang napa? enak tau dipake bobo. Ahh..lo yang belum nikah mana paham"
"Li ying bilim nikih bilim pihim, masuk angin tau rasa lo"
"Gak bakal kan mau anget-angetan"
Nana memandang Marshal, "Kasihan anak gue dipelihara sama lonte kayak lo sementara waktu, bagusnya emang Marshal gue bawa aja biar gak ketularan liar tante nya"