Jangan lupa tinggalkan jejak👣TYPO nya sekebonnn
Caca meraih ponselnya lalu menggeser ikon hijau
Wanita itu berdehem lebih dahulu, "Halo"
"Sayang akhirnya kamu angkat juga"
Caca menyugar rambutnya, semalam dan seharian ini memang Caca tidak terlalu memperhatikan ponselnya, sibuk dengan Mark dan Marshal
"Ahh..iya, aku gak megang hp soalnya baru nyampe Jakarta kemaren capek banget"
"Oh kamu udah dijakarta? pas banget kita juga udah pulang, nyampe tadi siang maaf yah aku gak langsung hubungin kamu aku ketiduran dari siang tadi"
"Iya gapapa kok"
"Kamu di apart? aku kesana yah"
"Ahh..enggak, aku direstoran bunda nya Nana lagi makan malem sama Nana"
"Ahh..gitu, jangan pulang kemaleman yah, aku ketempat kamu besok pagi aja, mau aku jemput?"
"Gausah Jen, kita naik mobil kok"
"Yaudah hati-hati nanti pulangnya, kamu makan dulu nanti kabarin aku kalo udah pulang yah"
"Iya, kamu udah makan?"
"Udah kok tadi sama papah"
Caca mengangguk walau Jeno tak melihatnya
"Kalo gitu aku tutup gapapa? aku mau makan"
"Iya sayang, bye i love you"
"Hehe iya, bye Jejen"
Tut
Caca meletakkan ponselnya, menarik nafas panjang lalu memulai makannya
Tak lama Nana datang bersama Marshal yang menangis digendongannya
"Kok nangis Na?" tanya Caca
"Gamau pisah dari tante Tya masa Ca"
Lah anjing, batin Caca
Masa sekuat itu hubungan batin nya
"Abang sini sama bunda" Caca mengambil alih Marshal yang meronta digendongan Nana
"Udah dong abang, udah jangan nangis" ucap Caca menenangkan namun anak itu semakin berontak
"Bunda pergi yah? abang bunda kembaliin sama mamih yah?" ancam Caca, Marshal langsung diam walau masih sesenggukan
"Udah jangan nangis" Caca membersihkan pipi anaknya yang banjir air mata
Marshal dipangkuannya mulai tenang, bocah itu mendudeli dada Caca, yang wanita itu sendiri tau jika anaknya itu akan meminta diberi ASI
"Na gue ketoilet dulu, anaknya mau buang air kayaknya" alasan Caca sebelum Marshal buka suara
"Gue aja yang bawa?"
"Gausah, lo lanjut makan aja"
Nana hanya mengangguk melanjutkan makannya, sedangkan Caca membawa Marshal ke arah toilet
"Abang mau nen?" tanya Caca setelah masuk disalah satu bilik
Marshal menggeleng, "Abang mau utii buna" lirih Marshal
Caca menghela nafasnya, dia tau siapa itu Uti.
Dulu Caca sangat kesal saat Mark memperkenalkan ibu nya lewat foto pada Marshal
Untuk apa? menerima Caca saja tidak bisa bagaimana mau menerima anaknya?
"Abang dengerin bunda, uti sibuk tadi uti mau pergi pulang ke luar negri. Jangan dicari-cari lagi yah, nanti uti dateng lagi kapan-kapan"