TYPO
Mark memandang Caca yang kini sibuk dengan ponselnya sesekali terkekeh, membuat lelaki itu mendengus
"Ca"
"Hm"
"Gak makan?"
"Gak"
"Aku laper"
"Tadi mamih suruh ke cafe nya aja"
"Bareng dong sayang"
"Gak, aku jagain Marshal kamu pergi aja"
"Aku bawa kesini aja makanan nya"
"Gausah, aku gak laper"
"Makanan aku, pede banget makanan kamu"
"Asu" decak Caca lanjut memainkan ponselnya
Mark terkekeh lalu bangkit dari duduknya mendekati Caca di sofa
"Asik banget, ngapain sih?"
Caca langsung mematikan ponselnya membuat Mark memandangnya dengan satu alis diangkat naik
"Bun?"
"Gadak apa-apa elah"
"Coba sini aku liat" pinta Mark hendak mengambil ponsel Caca namun langsung dijauhkan oleh wanita itu
"Gak ada Markus" ucap wanita itu berharap Mark berhenti
"Yaudah sini kalo gak ada apa-apa mah, takut amat"
Caca memutar bola matanya malas, "Siapa yang takut, kamu nya aja yang lebay"
Mark masih betah memandang Caca, membuat wanita itu mendengus
"Nih nih nih" Akhirnya Caca memberikan ponselnya pada Mark
Padahal tadi dirinya hanya melihat-lihat toko online, mumpung ada Mark akan Caca kuras isi atm lelaki itu
Mark menerima ponsel Caca lalu memeriksanya, sesekali memandang wanita itu membuat Caca kembali mendengus
"Dibilangin juga, ngeyel. Aku cuma lagi liat-liat tas"
Mark pun mematikan ponsel Caca lalu mengembalikannya
"Tas nya yang kayak gimana emang?"
Nah ini yang Caca suka dari suaminya, walau sedikit bodoh
Mark cukup mengerti dirinya
...
Mark dan Caca kini berbaring diatas satu ranjang yang sama didalam kamar rawat Marshal yang kini sudah terlelap dari dua jam yang lalu
Posisinya kini Caca yang memeluk Mark, bersandar pada dada lelaki itu sambil memainkan ponselnya, sedangkan Mark sedikit bersamdar pada kepala kasur yang disangga bantal sambil berbicara lewat telfon
Sesekali tangan kanannya mengelus rambut Caca
"Aku gatau kapan bisa balik kesana, tugas aku mendadak banyak banget, belum lagi urusan BEM"
"...."
"Yah bisa jadi aku gak kesana, gapapa kan? kalo aku bis pasti aku juga kesana babe"
"...."
"Iya maaf yah, kamu nikmatin liburannya"
"..."
"Hm, kapan-kapan kita liburan berdua"
Mendengar ucapan Mark, Caca memandang lelaki itu, membuat Mark balik memandangnya lalu kembali mengelus rambut Caca
"..."