CHEATING [END]

11

TYPO

"Mah"

Tya yang sedang berkaca menoleh pada pintu kamar nya yang dibuka menampilkan seluet Jeno

"Kenapa Jen?" tanya wanita itu lalu kembali bercermin memasangkan anting nya

"Jeno..mau ngomong"

"Ngomong aja"

Jeno mengusap tengkuknya, "Ini penting mah"

Tya menghentikan aktivitasnya lalu berbalik memandang anak bungsu nya

"Sepenting apa?" tanya wanita itu

"Ini soal aku...sama Nana" jawab Jeno ragu

Sial, nyalinya mendadak ciut saat sudah berhadapan dengan mamah nya

"Nana?"

Jeno mengangguk

Tya memandang Jeno penuh selidik sebelum akhirnya mengangguk lalu mengajak anak bungsu nya itu keluar

"Duduk Jeno"

Jeno duduk disofa dihadapan mamah nya

"Jadi?"

"Aku..aku mau perjodohan aku sama Nana dibatalin"

"Alasannya?" tanya Tya dengan tenang, memangku kaki kananya pada kaki kiri lalu bersidekap dada

"Aku gak ada perasaan sama Nana mah"

Tya mengernyit sebentar

"Pfftt...hahahahah..."

Jeno memandang mamah nya yang tiba-tiba tertawa

"Jeno Jeno... kamu pikir ada orang yang dijodohin ada perasaan satu sama lain?"

Jeno mendesis, ini akan sulit

"Jeno, perasaan itu bisa tumbuh seiring dengan berjalannya waktu, tergantung kamu mau menaruh hati atau tidak"

"Dan aku gak mau mah"

Tya memandang Jeno remeh, "Kamu yakin?"

Jeno justru mengangguk ragu

"Mamah gak liat raut kepercayaan diri kamu, apa jangan..jangan..karna pelacur itu?"

"Mah!"

"Gak terima mamah bilang pacar kamu pelacur? kamu sadar baru saja neriakin mamah?" tanya Tya

Wanita itu menghela nafas nya

"Jeno dengerin mamah, kamu cuma kena tipu muslihat si Caca itu, dia gak bener-bener cinta sama kamu, percuma kamu perjuangin dia, dia gak pantas buat kamu"

"Mah, aku tau Caca! dia gak kayak gitu, aku tau apa yang pantas buat aku"

"Jeno! mamah tau apa yang terbaik buat anak mamah! kalo kamu mau batalin perjodohan kamu hanya karna alasan Caca, mamah gak akan terima segimana pun kerasnya kamu"

"Mah-"

"Jangan pernah pancing mamah Jeno, awas kamu, kalo sampai berani berbuat nekat, jangan salahin mamah kalo sampai sesuatu terjadi sama pelacur kamu itu"

Tya berdiri dari duduknya, memandang Jeno nyalang

"Jangan kamu pikir kamu dan kakak kamu lepas dari pengawasan mamah, jangan pernah bermimpi kalian"

Jeno mendesah frustasi setelah mamah nya pergi meninggalkannya diruang tamu sendirian

Ini akan sulit