Choerry tersenyum tipis menatap Wonjin yang sedang membantunya menyapu lantai kelas yang dipenuhi sampah berserakan."Nah kan kalo kerja berdua gini enak, cepet selesei." Gumam Wonjin sambil menyapu, "lu tuh kalo nyapu lama banget, terlalu menghayati."
"Bukan menghayati, gue gamau ada yang masih kotor," bantah Choerry.
"Ck, perfeksionis."
"Biarin."
Setengah jam kemudian, mereka berdua telah selesai menyapu dan mengepel lantai kelas. Dan kini saatnya mereka kembali ke rumah.
"Ikan piranha keselek mangga, Cher, kamu lagi sibuk ga?" tanya Wonjin tiba-tiba.
Choerry menggeleng, "engga, kenapa?"
"Ikan piranha belajar yoga, kaki lu sakit ga?"
"Engga, biasa aja."
"Ikan piranha keselek kedondong, bisa jalan dong?"
"Kayang juga bisa."
Wonjin terkekeh mendengar jawaban Choerry lalu ia berbisik kecil, "kayang bareng gua, gimana? Gua punya rahasia besar nih hehehe."
"Hah? Apa tuh?"
"Eits, ga disini. Di kafe aja yuk? Yuuuk!"
"Ih, dasar modus!"
•••
Chenle berjalan di sepanjang koridor sekolah menuju kelas 12-3. Setelah membaca papan nama 12-3, Chenle langsung berbelok memasuki kelas tersebut.
Guanlin sedikit terkejut melihat presensi Chenle di kelasnya, "heh, mau ngapain lo?"
Sayangnya, pertanyaannya tak digubris.
Langkah kakinya mendekat ke arah meja Nako, dan gadis itu tengah memainkan ponselnya.
"Heh, lo Yabuki Nako kan?"
Gadis mungil itu mengangguk, "iya benar, kenapa ya?"
"Bisa ga, gausah jadi jagoan? Gaya lo tuh keterlaluan tau ga? Lagian, kenapa lo siram kertas Hitomi? Gara-gara ulah lo, dia di dis. Apa jangan-jangan, lo iri sama dia ya? Lo takut kalah gara-gara lo tau kalo Hitomi tuh jago bikin cerpen?" tanya Chenle bertubi-tubi.
Nako pun bergeming, tubuh gadis itu justru bergetar saking takutnya. Parahnya lagi, ia dan Chenle telah menjadi pusat perhatian kelas 12-3.
"G-gue..."
"G-gue ga siram kertas dia kok! Dia aja yang play victim, mana mungkin gue gituin dia? Jangan sok tau deh!" seru Nako membela dirinya.
Chenle berdecih, ia merasa jijik melihat Nako. Chenle bahkan kesal melihat Nako bernapas.
"Pembohong." Chenle tertawa kecil, "gue lihat apa yang lo lakuin ke Hitomi. Dan gue udah ngerekam, dan rekaman ini bakal gue laporin ke panitia sebagai bukti kalo lo itu udah curang dan licik. Bahkan gue bisa buat lo dikenal banyak orang dengan kelicikan lo. Gimana? Mau?"
•••
Guanlin sedang merokok di rooftop sekolah sambil menikmati udara sore hari. Sesekali pandangannya beralih ke gadis berambut panjang yang sedang berteriak sambil memukul Sungchan-Somi Jeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
classmates
Fanfiction"We're classmates aren't we?" (( contains violence, rape, mental illness, & suicide. please be wise )) was #1 in 01l and 01liners (5/11/21)