12. menyesal?

31 4 0
                                    

Galaksi mencari keberadaan gadis itu di kantin sekolah. Tak lama mencari dia menemukan Tanisha tengah berjalan hendak menuju meja teman temannya.

Galaksi langsung bergegas menahan pergelangan tangan gadis itu. Tanisha langsung berbalik dan menatap Galaksi yang tengah menahan nya itu.

"Ikut gw," ucap Galaksi kepada Tanisha sambil menarik pergelangan tangan gadis itu.

"Kemana? Galaksi mau bawa Tanisha kemana?" Tanya Tanisha sambil berjalan mengikuti langkah pria di depannya ini.

Galaksi langsung membawa Tanisha menuju taman belakang sekolah yang memang lumayan sepi disaat istirahat begini.

Dia langsung melepaskan genggaman nya dari lengan gadis itu dan berdiri menghadap Tanisha.

"Lo nyerah?" Ucap Galaksi dengan nada sedikit lirih.

"Nyerah? Nyerah apa?" Tanya gadis itu heran sambil menatap pria di depannya.

"Lo nyerah sama gw? Lo nyerah?" Tanya Galaksi kepada Tanisha yang tampak mengerutkan keningnya.

"Tanisha ... Iya, Tanisha nyerah sama Galaksi. Galaksi kan gak cinta juga sama Tanisha," ucap gadis itu dengan senyuman lirih nya.

Galaksi menatap gadis itu dengan sorot mata terkejut. Yang dia katakan memang benar, Galaksi tak mencintai Tanisha.

Dia tidak suka yang namanya cinta, tetapi sakit rasanya saat mendengar bahwa gadis itu telah menyerah kepadanya.

Galaksi tak mencintai gadis itu tetapi dia tidak ingin gadis itu menyerah, dia tidak ingin jauh dari gadis itu entah kenapa.

Galaksi tidak ingin jauh darinya, tapi dia tidak ingin mencintai siapapun. Dia bingung dengan perasaan nya kali ini.

"Galaksi ... Kalo Galaksi memang gak cinta sama Tanisha, bilang dari awal, supaya perasaan Tanisha gak semakin dalam sama Galaksi ... Tapi, Tanisha udah mau nyerah aja. Tanisha gak mau perasaan Tanisha makin dalam, dan Galaksi belum juga suka sama Tanisha. Dari pada begitu, lebih baik Tanisha nyerah di awal," jelas Tanisha dengan senyuman ketir nya itu.

"Yaudah ... Bagus lo nyerah diawal," ucap Galaksi dengan nada datar kemudian pergi begitu saja.

Dalam hati kecilnya dia tidak rela gadis itu menyerah begitu saja. Yang dikatakan nya memang benar, tetapi sakit rasanya saat mendengar pernyataan itu.

Galaksi bingung dengan perasaan apa yang menimpa nya sekarang ini, dia tidak tahu apa arti semua ini. Perasaan apa ini namanya.

Dia melirik Tanisha dari belakang, tampak gadis itu tengah duduk di bangku taman sambil menatap kearahnya.

Galaksi langsung mengalihkan pandangannya dan berjalan menuju toilet sekolah.

Dia langsung masuk kedalam toilet dan membuka keran disana. Air mengalir dari keran, Galaksi langsung menadahkan tangan nya kemudian mencuci muka nya dengan gusar.

Galaksi menatap pantulan wajah di cermin, ada apa dengan nya hari ini, mengapa sedih rasanya mendengar perkataan gadis itu.

"Disaat dia nyerah di situ lo baru peka? Terus ... Lo mau n berbuat apa?" Ucap seseorang di sebelah Galaksi.

Dia langsung menoleh dan melihat pria bernama Hito yang sering menjumpai Tanisha itu tengah berdiri di sebelahnya.

"Maksud lo?" Tanya Galaksi sambil mengerutkan keningnya dan menatap pria itu heran.

"Yang lo rasain sekarang ini namanya penyesalan, penyesalan karena udah cuekin dia, lo gak rela dia nyerah kan? Lo gak mau jauh dari dia kan? Penyesalan selalu datang di akhir," ucap pria itu seolah tau apa yang sedang Galaksi alami saat ini.

"Sok tau," ucap Galaksi dengan nada datar menatap pria di depannya dengan tajam.

"Bukan sok tau, gw juga pernah ngalamin hal begini, sekarang orang itu udah tunangan. Sebelum menyesal semakin jauh, lebih baik lo katakan aja semuanya yang lo rasakan saat ini," nasehat Hito kepada Galaksi yang berdiri di sebelahnya.

"Lain kali kalo lo gak punya teman cerita, cerita aja sama gw, gw bakal jaga rahasia lo, gw bakal bantu lo," sambung Hito sambil menepuk pundak Galaksi kemudian pergi dari sana.

Setelah Hito keluar dari sana, Galaksi terus memikirkan apa yang dikatakan pria itu. Penyesalan kata nya? Apa benar Galaksi menyesal saat ini.

Dia berjalan menuju pintu keluar dari toilet. Baru saja keluar dia langsung berpapasan dengan Tanisha yang saat ini tengah berjalan beriringan dengan pria yang tadi menaruh coklat di mejanya.

Di sebelah Galaksi tampak Hito tengah bersedekap dada sambil bersandar di tembok.

"Katanya mereka baru jadian ya?" Ucap Hito membuat Galaksi mengerutkan keningnya tak paham.

"Gw lihat Tanisha keluar dari kelasnya dan anak di kelasnya bilang tu anak nembak Tanisha terus dia nerima," jelas Hito membuat Galaksi terkejut dengan perkataan Hito itu.

Galaksi hanya menghela nafasnya kemudian pergi meninggalkan Hito begitu saja.

"Woi tungguin gw!" Panggil Hito sambil mengejar Galaksi yang perlahan menjauh.

Hito menyamakan langkah kaki nya dengan Galaksi yang tampak hanya berjalan santai dengan raut wajah datar.

Hito terus mengikuti kearah mana Galaksi pergi. Galaksi tak memperdulikan nya dan membiarkan Hito mengikuti nya begitu saja.

.....

Jam sekolah sudah berakhir, Galaksi langsung menyusun semua buku pelajarannya, dia hendak berjalan menuju pintu keluar.

Galaksi berjalan melewati ambang pintu, dia melihat pria yang tadi tengah menunggu seseorang yang kemungkinan adalah Tanisha.

Galaksi tak memperdulikan nya, dia harus menjemput adik nya terlebih dahulu karena tetangga nya sedang tak bisa menjemput Jeje.

Galaksi melihat jam di tangan nya, sudah jauh dari jam pulang anak SD pada biasanya.

Galaksi bergegas menuju gerbang keluar dari sekolah. Tetapi dia malah melihat adiknya tengah berdiri menunggu nya di depan pagar.

Galaksi langsung menghampiri Jeje yang tampak sudah menunggu lama di temani oleh pak satpam.

"Jeje ... Kamu jalan kesini?" Ucap Galaksi sambil berjongkok di depan Jeje.

"Enggak, tadi Jeje di tanya bu guru mau diantar atau enggak. Terus Jeje bilang antar kesini aja," jelas gadis kecil itu kepada Galaksi.

"Yaudah, Jeje ikut kakak ke tempat kerja kakak ya," ucap Galaksi sambil menggenggam tangan gadis kecil itu.

"Galaksi ... Dia adek kamu ya?" Tanya seseorang dari belakang pria itu.

Galaksi menoleh, dia melihat Tanisha tengah berjalan beriringan bersama pria tadi yang merupakan pacar baru nya.

"Tan ... Udah yuk, kita kan mau jalan jalan," ucap pria itu sambil menarik tangan Tanisha.

"Oh iya. Dah, Tanisha pergi dulu," ucap gadis itu sambil berjalan mengikuti pria yang menggenggam tangan nya.

Galaksi hanya menatap datar kearah mereka. Dia langsung membawa Jeje pergi dari sana.

Galaksi terus berjalan sambil memikirkan Tanisha, dia sangat kesal saat ini dan sangat menyesal.

Ya menyesal, sesuai dengan yang dikatakan Hito tadi, dia menyesal sekarang. Dia sudah tak punya kesempatan terkecuali jika Tanisha putus dengan pria itu.

Jeje yang sedari tadi berjalan terus memperhatikan raut wajah kakak nya itu, dia merasa ada sesuatu yang berbeda dari raut wajah kakak nya.

Talaksi (END) (GHS GEN 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang