13. Semuanya pergi

19 2 0
                                    

Sepulang dari tempat Galaksi bekerja, dia langsung berjalan kembali menuju rumah ralat maksud nya neraka dunianya bersama Jeje.

Terlebih dahulu Galaksi berjalan menuju kerumah tetangga nya, dia hendak mengantarkan Jeje kesana.

Terlihat seorang pria paruh baya tengah menyantap kopi di malam hari sambil memainkan laptopnya.

"Uncle!" Ucap Jeje sambil berjalan kearah pria paruh baya itu dan memeluk nya.

Tampak pria paruh baya itu membalas pelukan gadis kecil itu, Galaksi tersenyum kecil melihatnya.

"Pak ... Galaksi titip Jeje ya," ucap Galaksi yang hanya di balas anggukan oleh pria paruh baya itu.

Galaksi langsung berjalan kembali menuju rumahnya yang sudah dia anggap sebagai neraka dunia itu.

Dia melangkahkan kakinya memasuki rumahnya, dia melihat di dalam rumah nya lagi lagi kedua orangtuanya bertengkar.

"AKU GAK TAHAN! AKU MAU CERAI. AKU BAKAL BAWA SI KEMBAR!" Gertak Mama nya membuat Galaksi terkejut.

"BAGUS! AKU JUGA BAKAL PERGI!" Balas papa nya tak kalah lantang dari Mama nya.

Terlihat Mama nya itu langsung mengambil barang-barang nya yang memang sudah sejak lama disiapkan nya.

Terlihat kedua kakak nya hanya mengikuti Mama nya. Mama nya menatap Galaksi sinis.

Galaksi tidak disukai semenjak dia selalu menyayangi Jeje. Dari situ Mama nya langsung membencinya.

Tak lama papa nya juga pergi setelah Mama dan kakak nya pergi tadi. Galaksi terdiam sejenak, mereka meninggalkan dirinya sendiri seolah tak dianggap.

Rasanya bagus juga setelah sekian lama selalu mengatakan ingin bercerai tetapi tetap di rumah. Sekarang mereka sudah pergi.

Mereka meninggalkan rumah dengan keadaan gelap, kotor, dan berantakan seperti ini.

Galaksi hanya bisa menghela nafas nya saat melihat keadaan rumah yang begitu kotor.

Dia langsung menaruh tasnya di sofa dan mulai membersihkan semuanya. Setiap hari hanya Galaksi lah yang membereskan kekacauan di rumah nya ini.

Dia menyusun semuanya dan bahkan mengganti semuanya menjadi yang baru. Dia harap mereka tak kembali lagi.

Setelah selesai membersihkan ruang tamu, ruang makan, dapur, ruang keluarga, dan beberapa kamar, Galaksi langsung berhenti di depan kamar kakak perempuan nya itu.

Galaksi sangat benci jika harus masuk kesini, banyak benda benda aneh yang bakan di temukan nya disana.

Galaksi membuka pintu kamar itu, dan benar saja, baru saja melangkahkan kakinya dia sudah tak sengaja menginjak salah satu benda menjijikkan itu.

"Ck ... Argh!" Ucap nya kesal.

Untung nya Galaksi memakai sarung tangan. Dia langsung memunguti nya satu persatu dan membersihkan semuanya tanpa sisa.

Setelah itu dia langsung membawa sampah itu ke tuang sampah di depan rumahnya bersamaan dengan banyak sampah lainnya di rumahnya.

Setelah membuang sampah sampah itu, Galaksi langsung masuk kembali kedalam rumahnya yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Dia langsung merebahkan tubuhnya karena sudah lelah membersihkan rumah yang sangat kotor ini.

Baru saja dia ingin menutup mata nya. Pintu rumahnya sudah di ketuk terlebih dahulu.

Galaksi langsung berjalan menuju pintu rumah dan membuka nya. Tampak Mama nya Tanisha membawa dua orang polisi.

Dia langsung mengerutkan keningnya bingung, apa lagi masalah yang akan menimpa nya hari ini.

"Dimana papa kamu?!" Bentak Diana kepada Galaksi.

"Dia udah pergi," jawab Galaksi dengan nada datar.

"Saya gak percaya! Geledah rumah ini," perintah Diana kepada dua orang polisi itu.

Galaksi hanya menghela nafasnya kasar dan membiarkan mereka masuk untuk mencari papa nya itu.

Mereka mencari kesudut tiap rumah Tetapi tetap tidak menemukan keberadaan papa nya.

Setelah selesai menggeledah rumah Galaksi, mereka langsung duduk di ruang tamu.

"Kemana papa kamu?" Tanya Diana kepada Galaksi.

" Gak tau," jawab Galaksi dengan datar.

"Jangan bohong! Kamu pasti tau! Kalian itu sama aja!" Gertak Diana kepada Galaksi.

"Kalo saya tidak tahu, berarti tidak tau. Dan satu lagi, jangan samakan saya dengan manusia iblis seperti dia," jawab Galaksi dengan nada datar. "Memang ada urusan apa kalian dengan nya?"

"Bukan urusan kamu, Bocah. Ayo kita pergi dari sini," ucap Diana kepada dua polisi itu.

Mereka langsung meninggalkan Galaksi sendiri di rumah nya. Akhirnya Galaksi bisa tidur dengan tenang.

......

Tanisha saat ini tengah berada di kamarnya. Dia terus memandangi handphone nya yang mati itu.

Tanisha saat ini tengah memikirkan pria yang merupakan cinta pertama nya itu. Rasanya hambar hari ini.

"Galaksi ... Apa benar Galaksi gak suka sama Tanisha? Tanisha gak mau terlalu berharap," ucap nya pada dirinya sendiri di kamar.

Tanisha langsung mendudukkan tubuhnya dan hendak berjalan menuju kamar mandi sebelum handphone nya berdering.

Tanisha yang baru saja hendak ke kamar mandi langsung meraih handphone nya itu.

Tanisha melihat nama yang tertera di handphone nya itu, dan dengan perasaan malas dia langsung mengangkat nya.

"Halo, Rama. Kenapa?" Tanya Tanisha kepada orang di sebrang sana.

"Tanisha, lo yakin nolak gw. Jangan bilang lo masih suka sama dia," ucap orang yang bernama Rama itu.

Dia merupakan orang yang tadi menaruh surat dan juga coklat di meja Tanisha.

"Sebenarnya sih iya, tapi Tanisha lagi berusaha move on dari Galaksi kalo dia gak suka sama Tanisha. Dan soal Rama yang nyatain perasaan Rama sama Tanisha, jawaban Tanisha tetap sama ... Tanisha nolak Rama," jelas gadis itu panjang lebar.

"Kalo gitu, lo datang ke sini dan bilang secara langsung kalo lo nolak gw. Kalo lo gak datang, kita harus pacaran," ucap nya dari sebrang sana.

"Kenapa gitu? Tanisha bilang gak mau ya gak mau. Rama paham gak sih. Tadi siang kan udah Tanisha jawab," ucap gadis itu kekeuh.

"Yaudah ... Kalo lo gak datang. Padahal gw mau kasih tau sesuatu tentang masa lalu Galaksi di sekolah lama nya," ucap Rama membuat Tanisha mengernyitkan dahinya.

Masa lalu Galaksi di sekolah lamanya? Tanisha yang mendengar itu langsung bergegas mengambil Hoodie nya dan berjalan keluar dari kamarnya.

"Halo, Ram. Tanisha bakal kesana. Share lock ya," ucap Tanisha sambil mematikan teleponnya.

Mungkin masa lalu Galaksi bisa menjelaskan kenapa Mama nya tidak menyukai Galaksi. Itu bisa jadi pencerahan bagi Tanisha.

Tak lama sebuah balon notifikasi muncul di handphone gadis itu. Ternyata itu adalah titik lokasi pria itu sekarang.

Dengan segera Tanisha masuk kedalam mobilnya dan menyetir menuju tempat yang di tunjukkan di handphone nya itu.

Masa lalu Galaksi adalah kunci penjelasan dari alasan kenapa Mama nya tak menyukai pria itu.

Tanisha berharap masa lalu pria itu adalah kunci nya, agar dia dapat menyelesaikan semua ini.

"Galaksi ... Tanisha bakal bantuin Galaksi," ucap gadis itu menyebut nama pria itu.

Talaksi (END) (GHS GEN 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang