18. Teman atau Kekasih?

13 2 0
                                    

Satu kelas riuh semenjak kehadiran Tanisha dan Galaksi tadi. Banyak dari mereka yang langsung menghampiri Tanisha yang saat ini tengah duduk di bangkunya.

Yuna yang melihat itu juga langsung heboh di buatnya. Jadi Tanisha sudah menyelesaikan misinya itu untuk meluluhkan hati Galaksi.

"So ... Tanisha, gimana?" Ucap Yuna yang di jawab anggukan oleh beberapa anak yang menghampiri Tanisha.

"Ya ... Gitu, Tanisha sama Galaksi temenan," jawab gadis itu kepada mereka.

"Temenan? Itu doang?! Temenan pegangan tangan? Serius?" Ucap Vany heboh sendiri.

"Iya. Memang kenapa? Temenan gak boleh pegangan tangan? Nih, tangan Vany Tanisha pegang," ucap Tanisha sambil menggenggam tangan gadis itu.

"Bukan gitu, Tan. Maksud gw ... Cewek cowok pegangan tangan tu ada sesuatu yang gak beres," ujar Vany kepada Tanisha.

"Gak beres? Apa sih Vany. Galaksi bilang kita temenan aja dulu, tunggu besar dulu baru pacaran," ucap Tanisha menjawab ucapan gadis itu.

"Hah? Dia bilang begitu? Lagian nih ya, nunggu segede apa lagi, sih. Pacaran itu semua umur boleh, eh! Bukan, maksud gw SMA udah bisa kok pacaran," ucap Vany mengomeli Tanisha yang tampak tengah mencoret coret buku nya.

"Yaudah ... Itu menurut Vany, bukan Galaksi," jawab Tanisha acuh membuat Vany tampak kesal dengan gadis itu.

"Suka suka, lo. Capek bicara sama lo, gak konek konek,"  gerutu Vany sambil meninggalkan Tanisha yang masih mencoret buku nya.

Tanisha terus mencoret coret belakang buku tulisnya, entah apa yang ia coret, dia bahkan tak memperdulikan orang orang yang sedari tadi membicarakan nya.

......

Jam menunjukkan pukul setengah dua belas siang. Tanisha saat ini tengah berada di kantin bersama Vany, Yuna, dan juga Galih.

Bahkan disaat seperti ini teman temannya terus membicarakan hal tadi yang membuat satu kelas mendadak heboh.

"Dispatch mengabarkan bahwa orang berinisial TN dan GL tengah menjalin hubungan TTM. Kejadian terjadi Sabtu, 07 Agustus 2021 di kelas 12 Mia - 9 SMA Garuda," ucap Galuh sambil memegang botol saus dan menjadikan nya layaknya Mic.

"Lo kira di Korea, pake dispatch segala," ucap Yuna menatap sinis Galuh yang sedang tertawa kecil itu.

"Sirik amat lo, Yun. Ngomong ngomong lo gimana sama Abang gw? Masih kontakan?" Ucap Galih membuat Yuna dan Vany langsung menoleh kearah gadis itu.

"Apa sih?! Sejak kapan gw dekat sama Abang lo?" Ucap Yuna menatap Galih yang terlihat langsung menyengir kecil itu.

"Bang Vero? Yuna bukan nya pernah pacaran sama Bang Vero, ya? Kalian mau balikan?" Ucap Tanisha begitu polos nya tak menyadari Vany yang langsung murung.

"Tan! Lo mah!" Ucap Yuna memgkode Tanisha dengan mata nya.

"Aduh! Lupa! Van ... Tanisha gak maksud, ma --- maaf," ucap Tanisha merasa bersalah.

"Gw udah tau kok, jauh sebelum ini," ucap Vany yang tampak langsung menundukkan kepalanya. "Gak apa. Gw dulu memang suka Bang Vero, sekarang udah enggak. Gw gak mau persahabatan gw sama Yuna rusak cuma gara gara itu."

"Yun ... Maaf, gw gatau kalo dulu lo suka sama dia. Sekarang gw udah putus sama dia semenjak gw tau orang yang lo suka itu dia," ucap Yuna sambil menggenggam tangan Vany.

"Jadi penyebab kalian putus itu gw? Yun ... Kenapa lo gak bilang? Gw --- gw jadi merasa bersalah," ucap Vany dengan nada lirih.

Terlihat dari sorot mata gadis itu yang tampak sangat merasa bersalah sekarang. Tanisha langsung menoleh kearah Galih, dia hanya diam melihat mereka berdua.

Tanisha mengikuti arah pandang Galih, terlihat pria itu tengah menatap kearah Vany yang sedang menunduk lesu merasa bersalah itu.

Tanisha tau bahwa Galih sangat sering bercerita tentang Vany jika gadis itu tak sedang bersama mereka, sedang kan Vany malah menyukai Vero saudara Galih, dan Vero menyukai Yuna.

Sungguh rumit kisah cinta teman temannya ini. Tanisha langsung melihat kearah mereka bertiga. Galih yang menatap Vany kecewa, Vany yang menunduk bersalah, dan Yuna yang sedang menggenggam tangan Vany.

"Aduh! Tanisha pusing! Pusing pake banget!" Ucap Tanisha mencoba menarik perhatian teman temannya itu.

"Kenapa pusing lu anak bu Diana," ucap Galih kepada Tanisha.

"Tanisha pusing mengingat bahwa semester depan kita udah mulai sibuk UN," ucap gadis itu membuat teman-teman nya langsung menatapnya kesal.

"Kirain apa, Cha!" Geram Yuna terhadap gadis itu.

"Semester depan masih lama, Cha! Bikin gw kesel lu, sini lu mau gw semur!" Ucap Vany hendak mengejar Tanisha tetapi gadis itu malah lari terlebih dahulu.

Sepeninggalan Vany dan Tanisha, hanya ada Yuna dan Galih di kantin. Tak ada yang membuka percakapan sepeninggalan mereka.

Hanya suara sendok dan garpu yang menghiasi keduanya. Tak lama Yuna langsung membuka suara diantara mereka.

"Lo suka sama Vany?" Ucap Yuna membuka percakapan diantara mereka berdua.

"Enggak. Ngaco lo," jawab Galih mengelakkan pertanyaan Yuna.

"Jujur sama sahabat sendiri susah nya apa? Gw tau lo suka sama dia. Lo terlalu jelas nunjukin ke kita kalo lo suka sama dia," ujar Yuna kepada Galih yang sedang menatap makanan nya itu.

"Memang kenapa? Urusannya ke lo apa? Atau jangan-jangan lo mau nyingkirin Vany biar gak ada lagi penghalang yang menghalangi lo buat dekat sama Vero?" Ucap Galih dengan nada kesal kepada Yuna.

"Maksud lo apa? Gw ngomong baik baik, lho!" Gertak Yuna sambil menggebrak meja.

"Bilang 'iya' aja gak susah, kok. Udah, Vany udah nyerah kok, gak ada penghalang lagi di hubungan kalian,"  ucap Galih sambil meninggalkan Yuna sendiri.

"GALIH!" Teriak Yuna memanggil pria itu yang tak memperdulikan nya.

Yuna mengacak rambutnya kesal, padahal semua normal normal saja sebelum pria itu memulai pembicaraan tentang Vero yang malah di sambung oleh Tanisha.

Yuna kesal, kenapa semuanya jadi seperti ini, padahal jika Galih tak memulai nya, semua tak akan menjadi runyam seperti ini.

Disisi lain tampak Tanisha yang sedang duduk di tengah lapangan sambil menetralkan detak jantung nya.

Vany tadi baru saja pergi ke toilet karena ingin buang air kecil, sedang kan Tanisha sedang duduk di tengah lapangan tak memperdulikan orang orang yang melihatnya.

Lagian orang orang sudah tau bahwa Tanisha itu adalah orang yang terang terangan tanpa rasa malu.

"Sumpah ya! Lo itu keras kepala banget gak sih, Ben! Gw bilang gw udah gak mau balikan. Kesabaran gw udah habis! Lo udah selingkuhi gw satu tahun, lho!" Omel seorang gadis yang tengah di ikuti oleh seorang pria gondrong di belakangnya.

"Rev! Gw minta maaf, gw gak akan ulangi," mohon pria gondrong di belakangnya itu.

"Kesabaran gw udah habis! Gw juga udah capek sama lo! Gw gak suka sama cowok yang kerjaan nya mabuk mabukan! Kita putus!" Teriak gadis itu kepada pria gondrong itu.

"Yaudah! Lo mau putus! Awas lo minta balikan!" Gertak cowok di depannya.

Pria itu langsung berbalik meninggalkan gadis itu yang tampak tengah menahankan air matanya.

Tanisha seolah tengah menonton sebuah drama tepat di depan mata nya. Mereka tak menyadari bahwa Tanisha sedang duduk di tengah lapangan memerhatikan mereka.

Gadis itu berbalik, dia berjalan sambil menunduk menahankan air matanya. Karena tak melihat jalan nya, dia tak sengaja menabrak pria yang tak lain adalah Galaksi yang hendak menemui Tanisha.

Talaksi (END) (GHS GEN 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang