24. Berita yang tak diinginkan

13 1 0
                                    

Tanisha melangkahkan kakinya memasuki aula kampus nya. Rasanya belum siap jika harus melihat pria itu lagi.

Sakit rasanya jika harus bertemu dengan pria itu, mengapa semesta harus mempertemukan mereka lagi di tempat yang berbeda.

Dia menghela nafasnya, setelah nya dia langsung melangkahkan kakinya memasuki aula kampus.

Baru saja melangkahkan kakinya, dia sudah bertemu dengan pria itu bersama wanita yang sama dengan semalam.

Tanisha hanya acuh meski hatinya sakit, terlebih pria itu kini bersama dengan wanita lain.

"Lo Tanisha bukan?" Ujar Wanita itu sambil menggenggam tangan Tanisha.

Tanisha menoleh. "Iya, kenapa?"

"Kenalin gw Livia," ujar wanita itu sambil tersenyum manis. "Calon pacarnya Galaksi."

Tanisha membulat kan mata nya, dia melirik kearah Galaksi. Pria itu tampak tak menyangkal apapun dengan apa yang dikatakan gadis itu.

"Oh, iya, semoga cepat jadian," jawab Tanisha dengan nada datar.

Dia tersenyum getir, kemudian pergi meninggalkan kedua orang itu. Dalam hati nya dia tengah merasakan sakit kala mendengar nya.

Grep!

Ada sebuah tangan yang menggenggam tangan gadis itu. Tanisha yang awalnya menunduk langsung menoleh.

"Alan? Kenapa?" Ujar Tanisha saat melihat pria itu yang tengah tersenyum lebar kearah nya.

"Gak ada, gw tadi lihat lo, dan sedikit dengar. Ngomong ngomong mulai sekarang temenan yuk," ujar pria itu sambil tersenyum manis.

"Hm ... Makasih, lagi lagi kita ketemu di saat gini," ujar Tanisha sambil tertawa kecil.

"Yah, namanya juga takdir, jalanin aja," ujar Alan sambil tersenyum lebar lagi.

Tanisha dan Alan berjalan beriringan, untung nya gedung fakultas mereka bersebelahan, dan itu membuat mereka jadi berjalan bersama.

Dari belakang terlihat Galaksi yang terus memperhatikan mereka, di sebelahnya Livia juga tengah menatap kearah mereka berdua.

"Cocok. mereka berdua, kita berdua, betul kan?" Ujar Livia sambil menoleh kesebelah nya.

"Gak!" Jawab Galaksi singkat kemudian pergi meninggalkan Livia.

"Dih! Lo masih Gamon kan!" Teriak Livia kepada pria itu yang berjalan meninggalkan nya.

.......

Galaksi berlari di koridor sebuah rumah sakit, baru saja jam pelajaran nya di mulai, sebuah telepon dari tetangganya menelpon nya.

Dia mendengar kabar buruk bahwa Jeje tiba-tiba batuk sambil mengeluarkan darah dari mulut nya, setelah nya gadis kecil itu pingsan tak sadarkan diri.

Dia berlari dan menemukan sepasang suami-istri yang merupakan tetangga nya tengah berdiri di depan sebuah ruangan bernama UGD.

"Jeje! Jeje mana?!" Ujar pria itu panik sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Galaksi ... Jeje masih dalam penanganan dokter, kamu tunggu sebentar," ujar wanita paruh baya itu sambil memegang kedua bahu pria itu.

Nampak mata wanita paruh baya itu berkaca kaca, seolah tengah menahan air matanya.

Tak lama seorang dokter keluar dari sana, ketiga orang itu langsung menghampiri Dokter itu.

Talaksi (END) (GHS GEN 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang