Here we are.
Kami, umm.. Maksudku, aku dan Aiden, juga seorang asisten pribadinya sedang berada di ruangan Aiden sekarang.
Ya.. Setelah insiden pelemparan sepatu tadi Aiden justru kembali menghampiriku sambil menenteng sepatu yang tadi ku lemparkan padanya.
"Lemparan yang bagus, baby." Oh, shit! Kenapa Aiden jadi lebih suka memanggil ku dengan panggilan panggilan romantis seperti itu?
Okke, let's forget it. Karena aku sedang tertarik untuk mendengarkan urusan Aiden bersama asisten pribadinya yang terlihat cukup serius.
"Seseorang telah berhasil meretas sistem keamanan data perusahaan, tuan. Mereka mencoba meretas dengan mengirim alamat email palsu yang berisi banyak virus hingga mereka berhasil membobol sistem keamaan dan membaca enskripsinya."
"Sial! Bagaimana bisa kita kecolongan seperti ini?"
"Para pekerja berhasil menyadari peretasan ini dengan cepat. Namun sayangnya virus yang mereka kirim memperlambat kinerja komputer."
"Oh, shit!"
Aiden terlihat kesulitan untuk menemukan jalan keluar.
"Kabar baiknya tuan, sekretaris anda memiliki back up data proyek yang mereka retas. Jadi kita tidak sepenuhnya kehilangan proyek tersebut. Hanya saja kita perlu berjaga jaga dan membuat plan cadangan untuk proyek itu."
"Good job, Aaron. Mintalah pada Elena untuk selalu membuat back up data data penting perusahaan. Dan katakan pada pra pekerja lain untuk lebih berhati hati dengan situs atau email tidak diperlukan atau tidak dikenal."
Aku mengangkat tangan mengunterupsi setelah hanya berdiam diri sejak tadi. Ah, aku memiliki sedikit usulan untuk masalah perusahaan Aiden.
"Ada apa, baby?"
Oh, shit! Dia mulai lagi.
Keep calm, Irish.
"Apa kalian memiliki aplikasi antivirus? Jika iya, seharusnya virus virus itu bisa dengan cepat disingkirkan sebelum data bisa tersalin seratus persen oleh peretas."
See? Aku juga mengerti dengan hal hal yang semacam itu.
"Ya, nona. Tapi karena kelalaian pekerja membuat aplikasi itu belum ter up to date."
"Kalian menggunakan aplikasi dari luar perusahaan?"
Aaron-- nama dari asisten Aiden yang baru saja ku ketahui-- mengangguk memberi jawaban.
"Seriously? Kalian punya bos yang bisa membuat aplikasi antivirus itu tapi kalian justru memilih menggunakan jasa luar perusahaan?"
Aku bisa melihat Aaron menatap bos nya dengan tatapan bingung.
"Kau harus membuat aplikasi antivirus untuk keamanan perusahaanmu sendiri, Aiden. Keuntungannya, aplikasi itu akan selalu up to date karena kau yang memegangnya."
"Sialan, kenapa tidak sejak dulu hal itu terpikirkan olehku? Gadisku benar, Aaron. Aku akan membuat antivirus itu secepatnya."
"Aku juga bisa menyerang balik peretas itu untuk mengetahui siapa pelakunya." Imbuh ku.
"Itu bagus, nona. Kami akan mengetahui siapa pelakunya. Dugaan saya sementara, ini adalah ulah saingan bisnis Adam's Group."
"Baiklah, Aaron. Ku pikir aku butuh makan siang untuk mengembalikan pikiran ku yang kacau. Kau ambilkan alat makan untuk kami. Tidakkah kau lihat sejak tadi dia membawa makanan untuk ku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The SASSY Girl
RomanceHolly shit! Seorang pria dengan lancang menarik ku keluar dari dalam sebuah club malam. Kepala ku terasa berdenyut. Bukan karena alkohol, namun karena ocehannya yang tak putus putus. Aiden sialan! Ada apa dengan pria gila satu ini? Aku menyentak tan...