Sial!
Semua orang menyalahkan ku karena Irish tidak pulang sesuai dengan yang sudah diaturkan.
Seharusnya siang ini Irish sudah sudah sampai disini. Namun lihat saja. Bahkan matahari sudah terbenam dan dia belum sampai di rumah.
Ponsel gadis itu tidak bisa dihubungi. Selalu saja seperti itu. Apa dia sengaja membuat ku dimarahi? Menyebalkan!
Kemarahanku bertambah berkali kali lipat saat Franklyn mengirimu pesan yang berisi banyak foto.
Ada Irish yang sedang tertawa di dalam sebuah Club sambil memegang gelas wine. Kemudian saat gadis itu sedang di arena balapan. Lalu saat gadis itu bertarung belawan beberapa pria. Juga saat gadis itu sedang menari dengan gaya yang begitu liar dan panas bersama para pria.
I'm sorry, brother. Aku telah menunda kepulangan gadis cantik ini dengan memaksanya untuk ikut bersenang senang bersamaku. Dan ya, dia terlihat senang. Apa boleh buat? Aku tidak tega melihat wajahnya yang terlihat kacau.
"Fuck!"
Prank!!
Beberapa botol parfum menjadi pelampiasan amarah ku.
Sialan!
Jadi Franklyn yang telah membuat semua kekacauan ini?
Knock.. Knock..
"Tuan, nona Irish sudah pulang."
Seorang pelayan memberiku kabar akan kepulangan Irish.
Sejenak aku melirik arloji di tangan yang sudah menunjukkan pukul 23.00. Nyaris tengah malam dan gadis itu baru pulang? Hebat sekali kau, Irish!
Langkahku berayun lebar sebelum gadis itu kembali ke paviliunnya. Beruntung semua orang sudah terlelap.
And ya, here she is.
In my room.
Aku tidak perduli dengan wajahnya yang terlihat lelah, juga dengan rontaannya yang tidak mau mengikuti langkah ku yang membawanya pergi dengan paksa. Persetan dengan semua itu.
"Fuck, Aiden! Dasar brengsek!"
Dia mengumpat ku, tentu saja. Aku sama sekali tidak terkejut dengan itu.
"Brengsek? Kau yang lebih brengsek disini, Irish!"
Dia terbungkam setelah aku membentaknya. Namun sorot lelahnya berubah menjadi tajam dan berkilat.
"Darimana saja kau? Bersenang senang di Hong Kong, huh? Tujuanmu kesana bukan untuk itu, Irish! Tapi apa? Kau justru pergi bersama Franklyn. Bermain di arena balap, bertarung seperti gadis tidak jelas, mengunjungi club dan bertingkah seperti gadis murahan. Apa kau tahu aku dimarahi semua orang karena kau pulang terlambat? Aku dikatai tidak bertanggung jawab--"
"Kau memang tidak bertanggung jawab, Aiden!"
Plak!
Kalimatku berhenti begitu saja.
Irish, dia menamparku. Keras sekali.
"Kau tidak bertanggung jawab, Aiden. Kau pecundang!" Dia berteriak. Bahkan aku bersumpah kalau matanya sudah berkaca kaca.
"Kau tidak bertanggung jawab karena seharusnya kau pergi ke Hong Kong bersamaku. Tapi kau justru kebih memilih menemani pemotretan Amaris. Apa yang kau dapatkan dari menemaninya, huh? Kau puas? Kau senang? Kau lakukan itu agar Amaris bisa melihat dirimu yang selalu ada untuknya dan memutuskan kekasihnya? Apa hasilnya, Aiden? Amaris tidak akan pernah meninggalkan kekasihnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The SASSY Girl
RomanceHolly shit! Seorang pria dengan lancang menarik ku keluar dari dalam sebuah club malam. Kepala ku terasa berdenyut. Bukan karena alkohol, namun karena ocehannya yang tak putus putus. Aiden sialan! Ada apa dengan pria gila satu ini? Aku menyentak tan...