Here I am.
Sedang duduk sendirian di salah satu restoran, itulah yang sedang ku lakukan.
Aku dan Aiden baru saja makan siang bersama di restoran ini. Tapi Aiden terpaksa harus segera kembali ke kantor karena ada beberapa kesalahan laporan yang harus direvisi oleh dia sendiri. Terlihat seperti gila kerja bukan? Begitulah Aiden. Jika hal itu berhubungan dengan Adam's Group maka Aiden akan selalu memprioritaskannya. Dia tidak akan pernah membiarkan perusahaan peninggalan grandpanya itu bangkrut begitu saja.
Aiden memintaku untuk menunggu Aaron datang dan mengantarku pulang. Padahal aku sudah mengatakan padanya bahwa aku bisa pulang sendiri, tapi dia benar benar keras kepala dan memaksaku untuk menunggu.
Maka ya, begitulah kenapa aku bisa terdampar sendirian seperti seorang gadis menyedihkan di restoran ini.
Aku mendengus kesal saat beberapa pria menatapku dengan tatapan mesumnya, sesekali mengerlingkan matanya padaku.
Apa mereka pikir aku ini gadis murahan?
Cih!
Fuck them!
"Irish, is that you?"
Aku mendongakkan kepalaku dan menatap siapa seorang pria yang baru saja menyebut namaku. Dan saat aku mengangkat kepala, aku menemukan Hardin sedang menatapku. Ya, Hardin kekasih Amaris. Dia mengambil tempat untuk duduk di hadapanku.
"Sudah ku duga itu pasti dirimu." Katanya sekali lagi.
Aku masih diam sambil menatapnya. Sedikit terkejut karena aku tidak mengira akan bertemu dengan Hardin disini.
"Kau sendirian, Irish?"
"Menurutmu?" Aku menjawab Hardin dengan datar.
Dia tertawa kecil-- entah apa yang lucu.
"Ku kira kau akan menghabiskan waktumu bersama Aiden, Megingat besok adalah hari pernikahan kalian"
Benar apa yang Hardin katakan. Besok memang adalah hari pernikahanku. Oh, God.. Waktu memang terasa berjalan dengan begitu cepat.
"Ada sesuatu yang sebenarnya ingin ku bicarakan padamu." Ucapan Hardin kembali membuat ku menatapnya.
Kebiasaannya, jika seseorang berbasa basi saat ingin mengajakmu bicara, bukankah pasti ada maksud tertentu yang ingin mereka bicarakan? Apa yang ingin Hardin katakan membuatku tertarik untuk mendengarkannya.
"Irish, apa kau--"
"Permisi, nona Irish."
Kalimat Hardin terpotong oleh kedatangan Aaron. Pria itu datang dengan begitu cepat.
Oh, beberapa saat yang lalu aku memang mengharapkan Aaron agar segera datang supaya aku bisa secepatnya pulang. Namun tidak lagi sekarang setelah Hardin datang dan membuatku penasaran.
"Beri aku waktu sebentar untuk bicara padanya, Aaron."
"Baik, nona. Saya akan menunggu."
Aaron sedikit membungkuk hormat dan setelah itu dia berbalik untuk menungguku di meja bar.
Kembali aku menatap Hardin. Kekasih Amaris itu terlihat sedang menatap Aaron bertanya tanya.
"Siapa pria itu?"
"Asisten Aiden."
Hardin mengangguk sekilas, kemudian melanjutkan kalimatnya.
"Aku turut berbahagia atas pernikahanmu dengan Aiden. Besok--"
KAMU SEDANG MEMBACA
The SASSY Girl
RomanceHolly shit! Seorang pria dengan lancang menarik ku keluar dari dalam sebuah club malam. Kepala ku terasa berdenyut. Bukan karena alkohol, namun karena ocehannya yang tak putus putus. Aiden sialan! Ada apa dengan pria gila satu ini? Aku menyentak tan...