"VODKA!!"Vodka yang sedang menonton televisi di ruang tengah terperengah kaget mendengar teriakan Vella yang dari arah kamarnya.
Chel yang tengah duduk kalem di sampingnya sama halnya dengan Vodka, bocah itu reflek menatap daddynya kaget.
"Macan ngamuk." gumam Vodka beranjak dari sofa menghampiri Vella di kamar.
"Chel kira gorila." ucap Chel pelan dengan tertawa kecil.
"Apaan si? Berisik congor lo!" Hardik Vodka berhenti di ambang pintu, pandangannya langsung terarah ke perempuan dengan handuk yang terlilit di tubuhnya dan atas kepala.
"Kalo taro handuk basah jangan di atas kasur! Udah berapa kali gue bilang!"
Vodka menyenderkan tubuhnya ke pintu lalu melipat tangan di dada, "lupa" ucapnya entang membuat Vella tambah melototkan mata.
"JOROK!" ketus Vella mengambil handuk milik Vodka lalu menggantungnya di tempat handuk, menaruh handuk basah yang selesai di pakai di kasur itu adalah kebiasaan Vodka, mulut Vella sudah hampir berbusa mengingatkan tetapi tetap saja terulang oleh laki-laki tersebut.
"Awas handuk lo melorot" celetuk Vodka mengingatkan
"Keluar lo!" usir Vella memegang handuknya agar tidak melorot dan tetap stay di tubuhnya.
"Ini kamar gue!"
Menutupi rasa malunya Vella melototkan matanya ke Vodka lalu keluar dari kamar tersebut dan memasuki kamarnya yang ada di sebelah. Vella tidak sengaja masuk ke kamar milik Vodka yang terbuka tadi, dirinya yang tidak bisa sekali melihat handuk basah di kasur langsung saja masuk.
Selesai menggunakan baju kerjanya dan menggunakan make up tipis di wajah, Vella keluar kamar sambil memakai slin bag hitamnya.
"Mommy mau kelja?"
Menutup pintu kamar kembali Vella mensejajarkan tingginya dengan anaknya yang langsung menghampiri.
"Yes baby, Chel baik-baik ya sama daddy." Mengecup kening Chel Vella juga menyelipkan anak rambut bocah itu ke belakang telinga.
"Mommy jangan pulang malem-malem ya?" menatap sang mommy dengan puppy eyes Chel memeluk leher Vella lalu mencium pipi sang mommy, walaupun sudah biasa di tinggal Vella yang bekerja setiap malam pasti Chel selalu murung yang kadang membuat Vella tidak tega ingin meninggalkan.
"Mommy pulang seperti biasa Chel."
Mengangguk dengan bibir yang sedikit mengerucut Chel berlari ke arah Vodka yang memang sedari tadi memperhatikan ibu dan anak itu.
"Mau susu dadd."
Vodka menarik lengan Chel untuk di gendong, ia mengangguk mesetujui permintaan Chel yang sudah menyandarkan kepala di dada bidangnya.
"Gue titip Chel, jagain," pesan Vella berjalan menuju pintu.
Vodka hanya menganggukan kepala, ia melihat punggung Vella yang semakin kecil dan tak terkihat, punggung yang Vodka akui sangat kuat yang bekerja di jam malam seperti ini.
Vella keluar dari apartemen menuju basment di mana ia menaruh mobilnya di sana. Meluncurkan mobil merahnya ke arah club besar yang ada di jakarta, terkena macet itu sudah pasti Vella sesekali menghembuskan nafas kasar melihat pengendara motor yang kadang suka menyelinap dan memakan jalan untuk pengendara mobil.
Memarkirkan mobilnya di tempat khusus, Vella berjalan masuk ke dalam club ia melirik jam tangan yang ternyata jam masih menunjukan pukul 9 malam pantas saja parkiran club masih terlihat sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiw, Tante Janda! [PROSES PENERBITAN]
ChickLit"Aku pilih mama muda, biar janda tidak masalah." Mungkin lirik lagu tersebut cocok sekali untuk menggambarkan seorang Vodka Liandras Azeleas. Tinggal berdua satu apartemen dengan seroang wanita janda anak satu hanya karena sebuah kesialan di tengah...