"Aku gadis tapi bukan perawan."
"Keperawanan ku sudah hilang, gara-gara pacaran, eh-"
Vella memberhentikan nyanyinya melihat Vodka yang baru pulang. Dia menatap wajah Vodka yang begitu lesu, tumben sekali.
Vodka yang baru datang di depan pintu mendengar Vella menyanyi ingin rasanya tertawa tetapi dia urungkan, dia tidak kuat untuk tertawa tenggorakannya begitu kering, panas di luar sana begitu menyengat.
"Lesu bener lo kaya baju basah."
Vodka berjalan ke dekat kulkas, mengambil minuman kaleng dari dalamnya lalu meneguknya.
Vella menghampiri, dia habis mandi rambutnya masih di lilit oleh handuk kecil, mengambil botol jus dari dalam kulkas lalu mengambil gelas dan menuangnya.
"Aku gadis tapi bukan perawan, kepe-" lagi, Vella menyanyikan lagu tadi, lagu tersebut seakan memutari otaknya.
"Lo kan janda gimana sih." Sahut Vodka memotong
Vella mendelik ke arah Vodka, "ya terus kenapa?" Sewotnya
"Harusnya gini" Vodka menjeda katanya, dia berdeham mengetes suara sebelum bernyanyi, "aku janda kembang, cantik dan menawan, walau bukan perawan tapi menggoda ima-"
Vella terbahak membuat Vodka yang tengah bernyanyi terhenti, Vodka melihat wajah Vella yang merah menertawainya, suaranya bagus cuma ekspresi wajah Vodka yang membuat Vella tidak tahan ingin tertawa.
"Gak dah, gak cocok tuh lagu sama lo." Ucap Vodka menyederkan tubuh ke dinding
"Ngeselin lo ya! Gue cantik, iya, gue menawan, iya, menggoda iman? Ya iy-"
"Opsi terkahir kaga." Potong Vodka cepat
"Masa sih?" Vella memberi tatapan meledek
"Iya! Buktinya gue gak pernah tergoda sama lo." Ujar Vodka yang langsung melenggang pergi ke kamar
Vella mencebikkan bibirnya, sangat menyebalkan bocah satu itu.
"Cepet mandi! Kita mau belanja bulanan." Setelah menaruh gelas kosong bekasnya Vella berjalan ke kamar untuk mengecek Chel yang sedang mandi di dalam, dia berteriak tepat di depan kamar Vodka.
Vodka menongolkan kepala di depan pintu, "Mandiin."
"Daddy mau di mandiin?" Chel menongolkan kepala dari balik pintu, tubuhnya di lilit handuk putih bergambar spongebob
"Iya." Jawab Vodka
"Mau Chel mandiin?" Tanya Chel polos, tubuhnya sedikit mengigil sebab kelamaan bermain air saat mandi tadi
"Nggak, mau sama mommy."
"Ohh, yauda sama mommy." Chel mengangguk paham padahal tidak, setelah itu dia meninggalkan kedua orang tersebut
Vodka tanpa basa-basi menarik lengan Vella masuk ke dalam kamarnya.
Vella melotot dengan segera menghempaskan tangannya "Bener-bener nih bocah, sono ah mandi." Kesalnya
"Mandiin."
"VODKA GILA!" Geram Vella dengan nada tinggi
Vodka tertawa pelan, dia menikmati wajah merah Vella yang sedang emosi. "Lo kalo lagi marah gitu lucu ya." Ungkapnya
"Cepet astaga! Mau gue gampar lo?"
"Iya-iya, nih, mandi." Vodka membalikan badan kemudian mebuka baju kaosnya lalu celana levisnya juga
Vella yang melihat sontak teriak, "DI DALAM VODKA!"
"Tanggung." Vodka melanjutkan buka celananya hingga menyisihkan boxer saja, apa yang dia bilang tanggung memang bener, laki-laki itu segera melepas boxernya, tanpa malu memperlihat tubuhnya ke Vella yang hanya di balut celana dalam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiw, Tante Janda! [PROSES PENERBITAN]
Literatura Feminina"Aku pilih mama muda, biar janda tidak masalah." Mungkin lirik lagu tersebut cocok sekali untuk menggambarkan seorang Vodka Liandras Azeleas. Tinggal berdua satu apartemen dengan seroang wanita janda anak satu hanya karena sebuah kesialan di tengah...