Vodka menyugar rambut ke belakang, dia berjalan ke meja bar di tangannya terdapat nampan kosong sehabis mengantarkan pesanan pelanggan."Kaga bersemangat banget si lo." Widan menyenggol lengan Vodka yang terlihat lesu tidak bergairah ntah apa yang di pikirkan oleh laki-laki tersebut, tidak seperti biasanya.
"Gue punya tebak-tebakan!!" Carlos berseru
"Apaan lagi." Sahut Widan malas
"Kenapa dora jarang ganti baju?"
"Males mikir." Jawab Vodka, menyederkan tubuh ke dinding.
"Gak asik." Sebal Carlos memasang wajah memelas
"Tadi di jalan mau ke sini ada orang yang ngancem gue pake gunting."
Perkataan tersebut membuat Carlos dan Widan menoleh ke Vodka, Dahen yang dari belakang mendengar langsung menghampiri.
"Hah? Serius ka? Terus-terus gimana?" Tanya Dahen, di tangannya ada gelas kotor yang ingin dia cuci tetapi belum sempat.
"Gara-gara itu yang buat lo jadi lesu begini? Lo gak di apa-apain kan? Perut lo di tusuk?" Widan menyerbu pertanyaan, tangannya dengan gesit mengangkat baju Vodka hingga ke atas untuk memastikan.
Vodka berdecak, dia menarik bajunya kembali.
"Ya untung aja gue langsung ngeluarin batu jadi menang kalo gue ngeluarin kertas udah pasti gue kalah."
"Anjing."
"Babi."
"Tai, gue serius padahal." Widan menendang tulang kering Vodka yang lantas membuat Vodka meringis tetapi masih bisa tertawa puas mendengar umpatan ketiga temannya.
"Gak usah ngomong lagi lo Ka!" Sebal Dahen dengan gemas mengusap serebet yang ada di tangan ke mulut Vodka, setelah itu dia pergi ke belakang lagi.
"Jorok sialan."
"DADDY!!"
Vodka menyipitkan mata melihat ke arah pintu masuk, dia melihat Chel di sana, suaranya mampu membuat pengunjung lain ikutan menoleh.
Chel berlari menghampiri Vodka, rambutnya yang di kuncir kuda bergoyang seirama dengan langkah kakinya.
"Kenapa gak bilang-bilang mau ke sini?" Tanya Vdoka yang masih di halangi meja pesanan, di belakang Chel ada Vella yang mengikuti.
"Hai!" Sapa Vella melihat teman-teman Vodka
"Hai Vell." Balas Carlos
"Waw Vella! Pertama kali lo ke sini ya?" Tanya Widan antusias, " Kebetulan menu bestseller kita lagi banyak dan lagi ada potongan harga!!"
"Langsung promosi aja anjir, siapa tau dia ke sini mau ketemu si Vodka ." Ujar Carlos menoyor kepala Widan.
"Apa salahnya si?" Sebal Widan, Vodka hanya tertawa Widan memang paling semangat jika bekerja apalagi soal promosi menu caffe mereka, dia paling jago, mulutnya tidak ada remnya jika sudah berbicara dengan pelanggan.
"Gue ke sini mau pesen ko, sekalian juga Chel mau ketemu Vodka katanya."
"Tuhkan! Nih Vell menunya, biasanya yang cantik-cantik kaya lo gini kan diet ya, nah minuman smoothie ini cocok kita menyediakan tiga menu semuanya buah-buahan asli, bisa lo liat senidri di sini, atau lo mau yang bersoda? Kalo gitu gue rekomendasiin yang sarsaparilla atau root beer, itu ena-"
"Matcha green tea latte 2." potong Vella setelah menemukan menu yang dia inginkan
"Gue ngomong kaga napas." Celetuk Widan segera mengambil oksigen banyak-banyak, sudah seperti ikan yang di taruh di darat beberapa menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiw, Tante Janda! [PROSES PENERBITAN]
ChickLit"Aku pilih mama muda, biar janda tidak masalah." Mungkin lirik lagu tersebut cocok sekali untuk menggambarkan seorang Vodka Liandras Azeleas. Tinggal berdua satu apartemen dengan seroang wanita janda anak satu hanya karena sebuah kesialan di tengah...