Boom vote&comment nya dong cantik🤪
Jangan sider-sider amat, oke?•
•Vella membuka matanya perlahan lampu di kamarnya sudah mati hanya tersisa lampu tidur saja yang begitu remang-remang.
Atas rengekan Chel yang meminta tidur bersama, Vella dan Vodka terpaksa mensetujui mungkin jika tidak di turuti anak itu tidak akan tertidur.
Melihat jam dinding yang menunjukkan pukul dua dini hari, Chel sudah tertidur pulas dengan meringkuk di tubuh Vodka, dengkuran halus terdengar dari keduanya.
Vella tidak akan melanjutkan tidur di kasur lebih baik ia pindah ke sofa atau kamar Vodka yang kosong, dirinya merasa tidak nyaman berada terlalu dekat dengan Vodka, bukan dirinya tetapi jantungnya.
"Nghhh."
Melotot kaget melihat Vodka yang menggeliat di sertai tendangan kecil yang mengenainya, hampir saja Vella terjatuh jika tidak memegang lengan kekar Vodka yang sedang memeluk Chel.
"Sialan." Gumam Vella beranjak pelan dari kasur, lalu berjalan ke kamar sebelah ia memilih tidur di kasur Vodka saja dari pada di sofa yang nanti pagi akan membuat tubuhnya menjadi pegal.
Menghempaskan tubuh ke kasur kecil yang hanya untuk satu orang saja. Vella menyampingkan tubuhnya lalu mengendus badcover tersebut wangi khas parfum yang sering di pakai oleh Vodka, apakah laki-laki itu memakai parfume ke kasur juga?
Baru sekitar 20 puluh menitan Vella tertidur ia merasakan pergerakan di sisinya.
"Nghh."
Sontak saja Vella membuka mata, ia mendapati Vodka yang sudah berbaring di sampingnya.
Astaga, Vella sampai tidak bisa berkutik mungkin jika ia bergerak akan terjatuh ke belakang, mengapa laki-laki itu ikut pindah juga seperti dirinya.
"Oh shit." Gumam Vella ketika tubuhnya di dekap oleh Vodka.
Vodka yang berpikir di sebelahnya guling mendekap erat. Tidak mempedulikan Vella yang sedang mati-matian menahan napasnya di tambah lagi kaki Vodka yang melingkar sempurna di pinggangnya.
"V-vodka."
Tidak ada sahutan dari sang pemilik nama, sial sekali nasib Vella malam ini, ia hanya bisa pasrah di dekap seperti bantal guling.
Sudah setengah jam Vella beleum tertidur, bagaiamana bisa ia memejamkan mata dengan keadaan posisi yang begini intimnya.
Hembusan napas Vodka sangat menggelitik sekali di wajah, sudah setengah jam juga Vella memperhatikan wajah lugu Vodka yang sedang tertidur, berbeda sekali jika laki-laki itu sedang terbangun sangat menyebalkan dan ingin rasanya Vella cabik-cabik.
Vella terkekeh kecil lalu menggeleng pelan memikirkan bagaimana bisa laki-laki tengil di hadapannya ini menjadi sosok seorang daddyable sekali dalam mengurus Chel.
Selintas di pikirannya jika nanti Vodka pergi mungkin Vella akan kerepotan sendiri dalam mengurus Chel.
Memikirkan itu semua membuat mata Vella dengan pelan terpejam.
Pagi hari sinar matahari menebus ke celah jendela gorden, Vodka mengulet pelan, masih belum menyadari jika yang sedang di dekap sekarang adalah bukan guling melainkan Vella yang masih terpulas.
"Akh!"
Mendengar ringisan yang serasa dekat sekali di telinganya, Vodka membuka mata yang langsung di perlihatkan dengan wajah Vella yang sedang kesakitan.
"Gilak remuk badan gue!" Memukul dada bidang Vodka yang berada di atasnya, seenak jidat Vodka saja yang ingin menjatuhkan tubuh Vella kebawah dengan laki-laki itu di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiw, Tante Janda! [PROSES PENERBITAN]
ChickLit"Aku pilih mama muda, biar janda tidak masalah." Mungkin lirik lagu tersebut cocok sekali untuk menggambarkan seorang Vodka Liandras Azeleas. Tinggal berdua satu apartemen dengan seroang wanita janda anak satu hanya karena sebuah kesialan di tengah...