Suasana malam kali ini bener-bener kacau untuk Vella, di pukul tiga dini hari dirinya masih berada di dalam club.
Pakaiannya sudah sangat berantakan, rambut yang di tata rapi kini sudah tidak tahu bentuknya. Vella mabuk, sangat mabuk.
Meracau dan terus tertawa, beberapa temannya yang lain pun sama, mereka sedang merayakan birthday party salah satu pekerja di sini yang ngebooking Club setelah jam kerja mereka habis.
"Ayo guys! Main TOD lagi." Teriak Vella dengan lantang
Beberapa menit yang lalu semuanya sepakat untuk mengadakan game TOD, Vella sudah mendapat giliran dan memilih D, alhasil ia di suruh minum vodka setengah botol.
"Ola ayo main TOD, gue sekarang mau pilih truth." Dengan segenap kekuatan yang di peroleh, Vella menarik kemeja putih Ola yang membuat wanita itu terjatuh di sofa.
"Nggak ah Vell, gue mau main yang lain." Ujar Ola, wanita itu sama halnya dengan Vella, tetapi Ola belum mabuk terlalu parah seperti Vella.
"Main apa? Gue ikut."
"Gak!" Tolak Ola cepat, ia tahu Vella mabuk namun dia tidak sadar bahwa dirinya juga ikutan mabuk.
"Ih Ola pelit."
"Gue pusing."
"Sama, semuanya keliling." Vella merebahkan diri di sofa menatap langit-langit yang gelap lalu memejamkan mata
"Hai cantik."
"Hai om." Sapa balik Ola melihat seorang lelaki menghampiri, terlihat umurnya seperti sudah 28 tahunan.
"Mau om temenin?"
"Boleh, sini om."
"Bangun-bangun" dengan keras Ola menepuk pipi Vella yang serakah dengan sofa
Vella terbangun lalu berdecak kesal. Kini keduanya menggeser tempat memberi ruang untuk si om tadi duduk.
"Kalian ngapain di sini?"
"Party!!"
"Cari sugar daddy."
Jawab Vella dan Ola bersamaan, lelaki itu sudah duduk dengan merangkul dua perempuan cantik.
"Saya bisa jadi sugar daddy kamu."
"Serius?" Ola menatap binar, ah dia sudah capek bekerja, ingin mendapat sugar daddy saja yang katanya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Om tangannya om, geli." Vella tertawa keras, merasakan sensasi geli ketika tangan si lelaki itu menelusup ke dalam bajunya dan mengusap kulitnya.
"Jangan pegang-pegang." Ola menepis tangan si lelaki, membela Vella.
Alden yang baru saja datang mendapat kabar bahwa katanya club dalam keadaan yang tidak kondusif.
Mencari keberadaaan Vella yang mendapat info dari salah satu bouncer yang menjaganya katanya wanita itu sekarang tengah mabuk.
Setelah mencari di mana keberadaan Vella, Alden menarik napas kasar melihat Vella yang kacau, alkohol sudah mengendalikan diri wanita itu.
Dengan hanya tatapan tajam dan jari telunjuk, om-om tadi segera beranjak pergi dengan tampang wajah yang terlihat kesal.
"Kemana om tadi? Uangnya belum gue habisin." Ola bergumam, matanya mencari.
"Cari yang lebih semok kali." Vella menyahuti
"Gue kurang semok ya Vell?"
"Kurang! Besok gedein!!"
"Kapan-kapan ahahahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiw, Tante Janda! [PROSES PENERBITAN]
ChickLit"Aku pilih mama muda, biar janda tidak masalah." Mungkin lirik lagu tersebut cocok sekali untuk menggambarkan seorang Vodka Liandras Azeleas. Tinggal berdua satu apartemen dengan seroang wanita janda anak satu hanya karena sebuah kesialan di tengah...