Cung siapa yg nungguin LARA update☝🏻
Kasih double up ga ya...
Happy reading y'all!
“Dia ga apa-apa, hanya saja kanker lambungnya kambuh karena adanya zat alkohol yang masuk ke lambungnya. Ini resepnya ya” ujar Dokter Satya. Ya, masih dengan dokter yang sama dengan yang tadi yang dirumah sakit.
Satya lebih tepatnya adalah dokter pribadi Haico yang sudah menangani Haico selama 2 tahun belakangan ini.
Mata Azof membulat lebar. “Kanker lambung Dok?!”
“Iya, apakah Haico tidak memberi tahu mu?” tanya Dokter Satya.
Azof menggeleng. “Engga Dok”
Satya menghela nafasnya. “Haico memang begitu, dia tak ingin penyakitnya terdengar oleh orang lain”
“Ya sudah, tebus obatnya ya. Saya mau ke rumah sakit” ujar Dokter Satya. “Baik Dok”
Sepeninggal Satya, Azof menuju kamar yang ditempati Haico. Azof duduk di tepi ranjangnya.
“Perut kamu udah baik-baik aja?” tanya Azof.
Haico mengangguk. “Iya”
Azof lalu mengambil tangan Haico. “Co, kalo ada penyakit itu bilang. Jangan dipendem sendiri, aku bukan tipe cowok yang gampang ilfeel sama cewek”
Mata Haico berkaca-kaca. “I-iya Zof, makasi”
“Ya udah, aku tinggal buat bubur dulu ya. Kamu di sini aja” ucap Azof lalu mencium kening Haico.
Azof berlalu menuju dapur. Sebagai info, Azof ini pintar memasak. Sehingga bisalah ia memasak bubur ayam.
”Bentar lupa anying bahan-bahannya” umpat Azof. Ia lalu membuka handphonenya berniat untuk menanyakan bahan-bahan bubur ayam kepada Bundanya.
Belum sampai di room chat Bundanya, Azof malah di telpon oleh Devara. “Ck, anak ini lagi”
Azof memencet tombol hijau lalu mengarahkan handphonenya ke telinganya. “Hm, halo?”
“Zof, tolong banget please. Gue lagi diperjalanan mau pulang tapi mobil gue malah bocor, lo bisa ga jemput gue?” tanya Devara di sana.
Panik. Itu yang dirasakan Azof. “Oke, gue bakalan ke sana. Lo ada di mana?”
“Di gang deket sekolah, buru Zof ini udah mau sore. Gue bakalan di marahin sama Papa kalo engga pulang cepet” pintanya.
“Iya, gue otw” ucap Azof lalu mematikan teleponnya.
Tanpa basa-basi, Azof mengendarai motornya menuju gang dekat sekolah. Padahal jarak villa milik ayahnya dan sekolah hampir 10 kilometer.
Dan, meninggalkan Haico sendirian di villa itu.
🪐🪐🪐
2 jam kemudian...
Azof telah sampai di gang dekat sekolah. Ia bergegas menuju mobil yang terparkir di sana.
Namun yang Azof temukan tak ada Devara. Yang ada hanyalah mobilnya. “Devara!”
Tak ada orang sama sekali di sana. Azof menaikkan rambutnya yang menganggu pemandangannya.
Ia lalu tak sengaja melihat secarik kertas yang ada di kaca mobil Devara. Azof mengambilnya. Membaca beberapa baris itu, mata Azof membulat sempurna.
Haha, terjebak lo Zof. Gue sekarang malah ada di villa lo, gue bakalan celakain Haico. Siap-siap lo sama gue ya Zof. I love u 3000 sayang <33
Tangan Azof sontak memukul kaca mobil Devara hingga retak. Hampir pecah. “Devara bangsat!”
Azof lalu menuju motornya lalu pergi menuju villa. “Gue bego!”
Selama diperjalanan, ia hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar Haico tak di celakai oleh Devara hingga ia terlebih dahulu ke sana.
8 kilometer telah Azof lewati. Kini ia berada di pedesaan yang cukup sepi. Azof menaikkan kecepatan motornya. Ia melaju cepat menuju villanya.
Sesampainya di parkiran villa, ia tergesa-gesa menuju villanya. Namun baru saja sampai di depan villanya, ia menemukan bercak darah.
“Devara, apa yang lo lakuin sama pacar gue” desisnya emosi.
🪐🪐🪐
Yak, sesuai janji ye. Hari ini up keknya nanti malem up lagi deh..
Btw bercak darahnya siapa tuh? Beneran bercak darahnya Devara? Atau jangan-jangan orang lain?
Vote comment nya jangan lupa, see u in the next chap 🌬️💕
Dokter Satya
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. LARA [REVESED]
Teen FictionFOLLOW DULU NAPA EUY ! ⚠️CW // HARSH WORD, NSFW, MENTIONING DEATH, ETC.⚠️ ❝Hanya secarik sajak dan sedikit luka.❞ -N A B I L A Published: 18 Mei 2021 End: 28 Agustus 2021 #1 Azof at 22.07.21 #1 Haizof at 28.08.21