LARA 18

136 37 5
                                    

Update selonggar aku ya temen-temen! Huhu, aku labil banget jujurಥ‿ಥ maafin author yaaaa

Happy reading!

Maaf dan terimakasih —Lara Haico Najula.

Azof tengah berada di ruang tunggu di depan ruang operasi. Haico telah dapat donor darah dan persetujuan operasi dari Sehan.

Dari kemarin malam, Azof tak pulang ke rumah dan tak makan sama sekali. Ia masih tercenung dengan pengakuan Devara dan Azriel bersekongkol untuk mencelakai Haico.

Atas dasar apa Azriel melakukannya? Apakah karena Haico menolak cinta Azriel sehingga ia menjadi seperti itu? Atau bahkan Devara dan Azriel masih berpacaran dari masa mereka SMP seperti yang dikatakan Haico waktu itu?

Ah, sialan. Pertanyaan itu selalu berputar di kepala Azof. Membuat Azof tambah harus memikirkannya. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.

Azof menoleh. Ternyata ada Sehan dan perempuan? Siapakah perempuan itu?

Sehan tampak membawa tiga nasi kotak. Lalu Sehan menggeluarkan nasi kotak itu dari plastik. Sehan menyodorkannya ke Azof.

“Nih, dari kemarin belum makan. Lo abis ini makan, pulang gih, biar gue sama Zara yang jaga Haico” pinta Sehan sambil duduk. “Duduk Zar”

Zara tersenyum. Lalu duduk di sebelah Sehan. Tampak-tampaknya, Zara ini pacar Sehan? Atau temannya.

Menghiraukan pertanyaan yang mulai muncul lagi di kepala Azof, Azof memilih memakan nasi kotak yang Sehan berikan.

Setelah selesai memakannya, Azof membuang kotak tersebut. Lalu Azof berpamitan pada Sehan. “Bang, gue pulang dulu ya. Mau mandi sekalian izin sama bokap buat nginep di rumah sakit”

Sehan mengangguk. “Iya, thanks Zof”

Azof tersenyum. “Iya Bang sama-sama. Gue duluan ya Bang, Kak”

Sehan dan Zara tersenyum. Seiring berlalunya Azof, senyum mereka luntur. Lalu mereka memilih makan nasi kotak yang mereka beli di pinggir jalan tadi.

“Han, yang di dalam adek kamu?” tanya Zara.

Sehan mengangguk. “Iya Zar, semoga aja berjalan lancar operasinya..”

Zara memegang pundak Sehan. Lalu mengusapnya pelan. “Aamin, kamu harus positive thinking Han. Yakin adek kamu bisa lewatin operasi ini”

Sehan mengangguk pelan. “Iya...”

Pintu operasi terbuka. Menandakan operasi sudah selesai. Sehan dan Zara bergegas berdiri dan melihat beberapa pasien yang sudah di operasi.

Antrian ke 4. Haico antrian ke 4. Haico keluar agak lama karena operasinya termasuk operasi besar-besaran.

Lalu Sehan dan Zara menemani Haico yang masih tertidur pulas karena obat bius yang dokter yang menangani Haico suntikan.

Haico di arahkan ke ruang rongent untuk di rongent terlebih dahulu. Untuk membandingkan tulang sebelum di operasi dan tulang yang telah di beri pen setelah operasi agar tulang bisa lurus kembali.

[✓] 1. LARA [REVESED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang