Chapter 2-Not Me

1.3K 158 12
                                    

~Happy Reading~

Jaehyuk mendengkus dan beranjak dari sofa. "Lihatlah sendiri di cermin. Setidaknya kau harus tahu kalau pacarmu sudah sadar."

"Dia bukan pacarku."

"Terserah." Jaehyuk melangkah ke arah pintu. Tangannya sudah menyentuh kenop, tapi ia masih mengehentikan langkahnya untuk menyampaikan satu hal terakhir.

"Ingat, dia bisa datang ke bumi kapan pun itu. Istri dan anakmu bisa habis." Final Jaehyuk menakut-nakuti, sebelum sosoknya mengabur dari ruang kerja Haruto.

"Beraninya kau mengucap seperti itu!"

Perlahan, hatinya terketuk. Menurutnya Jaehyuk juga ada benarnya. Melangkah pergi ke perpustakaan pribadinya, tak terlalu besar, tapi mampu menyimpan suatu rahasia di dalamnya.

Tubuh jangkungnya berdiri di depan rak buku. Buku tebal bersampul biru tua ditarik. Rak buku tertarik dan bergeser masuk ke dalam, menghadirkan ruangan kecil yang temaram. Bila ada yang melihat ruangan ini, mungkin orang lain berpikir hal ini tak terlalu penting. Hanya berisi satu buah cermin tegap dan lambang bintang di bagian lantai dengan lilin pada tiap sudutnya.

"Cermin, apakah benar Dobby sudah terbangun?"

Cermin memunculkan warna merah yang membentuk sebuah aksara, menjawab segala pertanyaan Haruto.

'Benar. Kekasih Anda sedang dalam masa pemulihan, Yang Mulia. Saya sarankan Anda untuk segera kembali ke neraka, beliau terus mencari keberadaan Anda.'

Tangannya mengepal sempurna. "Kau masih tak mengerti juga, Cermin? Sudah berapa kali kukatakan jika dia bukanlah kekasihku lagi!"

'Maafkan Saya, Yang Mulia.'

"Aku tak ingin kembali ke neraka. Tutup semua portal yang mengarah ke bumi!"

'Baik, Yang Mulia. Akan saya beritahukan kepada penjaga portal.'

"Beri tahu pada penjaga portal untuk tidak membocorkan informasi bahwa portal menuju bumi telah ditutup."

'Saya mengerti, Yang Mulia.'

Tulisan berangsur-angsur hilang dari cermin seiring perginya Haruto dari sini. Haruto membawa perasaan kesal. Amarah yang membuncah, mengakibatkan rasa ingin membanting apapun muncul, seperti saat di neraka.

"Kenapa kau harus bangun saat aku sudah bahagia dengan Junkyu?!" Haruto menyahut bantal sofa lalu memukulnya dengan penuh tenaga.

Ia khawatir berat mengenai keluarga kecilnya. Walau ia tahu mencintai musuhnya sendiri merupakan dosa berat yang seharusnya tercatat.

"Aku lebih mencintai Junkyu dibanding kau!" Bantal pun dibanting dengan napasnya yang memburu. Amarahnya kian reda, seakan semuanya diserap oleh si Bantal.

Menurutmu, apakah wajar jika Haruto jatuh hati kepada orang lain ketika sang Kekasih tidur meninggalkannya sampai bertahun-tahun?



Nyaringnya bunyi bel istirahat, membuat semua murid berhamburan pergi ke kantin. Mereka diarahkan untuk mengambil food tray stainless secara bergantian untuk mengantre makanan.

Bulu kuduk Junghwan meremang, merasa ada yang tak beres di sini. Namun, Junghwan tidak tahu apa itu. Ataukah hanya perasaannya saja?

Sinyalnya mengarah pada siswa yang berada di depannya pas. Siswa itu terus menatapnya, sampai lupa untuk berkedip.

Devil {HaruKyu}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang