~Happy Reading~
Dobby tidak kuat menahan kebisingan dari bangku belakang. Dua bocah yang ia culik itu sama sekali tidak bisa diam. Terheran melihat Hyunsuk yang santai menyetir, seakan kebisingan mereka bukanlah apa-apa.
Sesuai janji, Dobby benar-benar membawa mereka berdua ke gedung kosong yang akan menjadi tempat berlangsungnya keajaiban.
Jeongwoo cekatan menahan tingkah hiperaktif Junghwan setelah turun dari mobil. Temannya itu hendak berlari kencang tanpa menunggunya. "Jangan lari-lari!"
"Tidak apa, Jeongwoo. Dia terlalu bersemangat." Tegur Dobby secara lembut.
"Tidak. Karena ini tempat baru bagi kami, aku takkan membiarkan Junghwan hilang." Betapa luasnya tempat ini, membuat Jeongwoo sangat protektif. Jika salah satu dari mereka menghilang, bisa menjadi bencana.
"Tuan." Ketika Hyunsuk memanggil, Dobby segera menggiring keduanya untuk masuk ke dalam gedung kosong terbengkalai itu. Setelah memastikan semuanya sudah ada di dalam, Hyunsuk menutup gerbang baja ini.
Junghwan membalik badannya, menengadah kepalanya agar bisa melihat wajah Dobby lebih intens.
"Ayo tunjukkan keajaibannya, Kak!"Dobby tersenyum lebar. Mereka yang hanya setinggi pahanya sangat menggemaskan. "Mari kita mulai."
Perhatian mereka semua tertuju kepada Hyunsuk yang melepaskan kain hitam dari satu benda dengan bentuk kubus. Kerangkeng besi yang muat diisi dengan anak-anak seumuran mereka.
'Seperti tempat tidur Hikun dan Lawo di rumah.' Benak Jeongwoo secara otomatis terpikirkan kandang milik dua anjingnya.
Junghwan juga memiliki pemikiran yang tidak jauh beda dengan Jeongwoo di sampingnya. 'Mirip dengan rumah anjing Jeongwoo, tapi yang ini lebih jelek.'
"Masuklah, Anak-anak." Dobby sedikit mendorong-dorong tubuh mereka agar segera masuk ke dalam kandang.
"Apakah kita akan berteleportasi ke tempat lain?" Junghwan sangat polos mengikuti arahan. Namun, tubuhnya tak berhasil masuk ke dalam sebab Jeongwoo lagi-lagi menahannya. "Jeongwoo, lepaskan aku!"
Jeongwoo tidak mengindahkan permintaan Junghwan, dia malah menatap Dobby secara tajam. "Kenapa harus kami yang masuk?"
Telunjuknya terarah pada Hyunsuk. "Masukkan dia saja, lalu tunjukkan keajaibannya pada kami."
Dobby menggeleng. "Tidak bisa. Kalian harus masuk, karena kakak ingin kalian merasakannya."
"Jeongwoo, ada apa denganmu?!" Junghwan memberontak. Cengkeraman Jeongwoo akhirnya terlepas dan ia dapat masuk ke dalam sana.
"Junghwan, ayo keluar." Nada bicaranya saja sudah terdengar dingin.
"Hei, lihatlah temanmu, dia saja berani." Dobby terkejut dengan tangannya yang ditampik oleh bocah pemberontak satu ini. Dobby tersenyum miring ketika Jeongwoo berusaha menarik Junghwan agar keluar dari dalam kandang.
"Orang itu jahat." Jeongwoo sama sekali tidak mendengarkan segala protes dari Junghwan dan tetap menariknya. Ia ingin keluar dari sini, tapi dua pria dewasa itu sangat menghalangi jalannya.
"Kau tidak mempercayaiku rupanya? Jika kau kabur dari sini, apa kau tahu jalan pulangnya?"
Jeongwoo mendengkus. Membiarkan Junghwan tetap di dalam, berbalik badan, berhadapan dengan Dobby. "Aku tahu kau akan melakukan sesuatu pada kami! INTINYA KAU ORANG JAHAT!"
Dobby menyamakan tingginya. "Aku berjanji akan mengantar kalian berdua pulang ke rumah dengan selamat." Diam-diam, Dobby memberikan isyarat kepada Hyunsuk agar Jeongwoo dimasukkan secara paksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil {HaruKyu}✓
Fantasia[END] Seharusnya dia mati di tangannya, bukan malah diajak berumah tangga. *** Dari masa depan ke masa lalu. Demi dendamnya, Haruto rela pergi dari neraka. Mencari Junkyu hingga ke ujung bumi, ia tak keberatan asal Junkyu kehilangan jiwanya. Di ma...