Chapter 13-Which Side Are You On?

703 115 11
                                    

~Happy Reading~

Seusai menerima perintah Haruto, sebetulnya ia harus keluar dari ruangan ini dan menggelar rapat dengan tim World Tour untuk salah satu girl grup mereka. Namun, suara ribut dari arah perpustakaan, membuatnya terpaksa mengunci pintu dari dalam.

Membuka laci kabinet dengan amat perlahan. Saku jasnya mengantongi suatu benda yang mampu melindungi diri.

"Kembalilah ke neraka!"

Jaehyuk mengikuti arah suara ribut itu berasal. Sebagai kaki tangan kepercayaan Haruto, ia tak boleh meninggalkan atasannya seorang diri ketika menemui musuh. Dobby bukan lagi seorang yang Haruto puja-puja.

"Lucu, ya." Dobby tertawa kecut dan menatap Haruto juga Jaehyuk secara bergantian. "Pacarku yang pamit ke bumi untuk membunuh jiwa Exquisite David...,"

Dobby menatap sendu pada bahu yang dulunya selalu ia sandar, kini telah berpindah menjadi sandaran orang lain.

"...nyatanya malah menikahinya dan memiliki satu anak yang sangat baik." Dobby menepuk-nepuk jaket kuning pemberian Junghwan yang melilit di pinggang. "Terima kasih jaketnya. Aku sangat menyukai anakmu."

Baru sejengkal Dobby melangkah mendekat, Jaehyuk langsung menghadang, melindungi atasannya dari si Musuh.

"Sekali lagi, kau adalah bajingan, Trav."

"Pergi dari sini sebelum aku mengusirmu." Peringat Jaehyuk, bersamaan tangan yang siap mengeluarkan benda dari saku jasnya.

"Sungguh bawahan yang baik. Aku yakin Travis tak pernah rugi memilikimu." Dobby mengabaikan peringatan Jaehyuk. Tanpa takut dirinya semakin mendekat. Sebagai peringatan kedua, Jaehyuk harus menodongkan belati yang dia ambil dari laci kabinet tadi.

Belati bukan sembarang belati. Benda itu adalah buah tangan dari neraka yang dia bawa ke bumi untuk melindungi Haruto selama mengawal.

Dobby menatap remeh. "Belati itu adalah sampah." Fokusnya berganti pada Haruto. Dobby mengubah tatapannya menjadi sayu dan lebih menggoda. Lidahnya menyapu bibir secara sensual.

"Orang-orang terkasih mu akan hancur, lalu kau bertekuk lutut padaku...." Dobby mengulas senyum miring. "...di saat itulah aku akan berhenti."

Haruto tidak bisa menahan amarahnya lagi. Menyahut belati dari tangan Jaehyuk, lalu menyabetnya ke arah Dobby. Gerakannya terlambat, Dobby lebih dulu menghilangkan diri. Haruto mengerang keras, sementara Jaehyuk melorotkan rahangnya.

"Hei, bagaimana caranya dia bisa menghilang seperti itu?!"

Haruto mengembalikan belati tersebut kepada Jaehyuk. Ia menghela panjang. "Sepertinya, aku akan jarang ke mari. Dobby mulai bertindak."

"Mulai sekarang, aku minta bantuanmu untuk mengurus kantor  selama aku tidak di sini. Sebisanya aku akan membantumu lewat daring."

Jaehyuk mengangguk mengerti. "Aku paham. Pilihanmu sudah tepat. Jaga istri dan anakmu, itu tugasmu sekarang."

"Aku banyak berterima kasih padamu, Jae." Haruto mendapatkan tepukan kencang di bahu.

"Sudah tanggung jawabku sebagai kaki tanganmu." Jaehyuk tersenyum lebar hingga rentetan gigi rapinya tampak dan tangannya belum bisa berhenti menepuk bahu Haruto.

"Sakit, bodoh!"



Dengan mata tertuju di latar tablet, senyumnya terpatri tipis di wajah. Layar tablet memunculkan daftar rencana kegiatan kolaborasi dua boy group dari agensi yang berbeda, DayDream dan The Acrux. Kegiatan ini masih rencana, lagipula ia harus bersabar karena The Acrux belum didebutkan.

Devil {HaruKyu}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang