~Happy Reading~
'Mau bermain bersamaku? Aku kesepian.'
"Bermain?" Tanpa mencabut kertas kuning itu, Junghwan bangkit dengan kepala yang berpikir keras. "Siapa yang menulisnya? Hanya ada aku di sini."
Tidak ada angin kencang di sini. Namun, mengapa pesawat kertasnya tiba-tiba terbang dan menyangkut di selipan salah satu buku pada rak?
Tentu saja Junghwan bingung. Fenomena apa ini? Datang sticky note yang menempel tak jauh dari lokasinya berdiri. 'Kau melihat pesawatmu terbang? Ya, itu aku yang menerbangkannya.'
Junghwan menoleh ke sekitar, tidak ada siapapun. Melihat kembali ke arah pesawatnya berada, Junghwan mendengkus. "Kenapa kau taruh di tempat tinggi?! Aku sulit menggapainya."
Dalam satu kedipan mata, sticky note muncul lagi di tempat yang berbeda. 'Maaf, aku sengaja melakukannya, karena ada suatu keajaiban yang harus kau lihat.'
"Keajaiban? Memangnya ada?"
Lagi-lagi ia dihantui oleh catatan tempel, kini benda itu menempel di lantai. 'Penasaran? Kau akan menemukannya saat menarik buku yang dihinggapi oleh pesawat kertasmu.'
Tulisan itu benar-benar memanggil rasa penasarannya. Keajaiban apa yang dia maksud sebenarnya?
Junghwan mengangkat kepalanya. Atensinya benar-benar terpaku kepada pesawat kertas miliknya yang tersangkut. Memutar otaknya sebagaimana mungkin agar ia dapat menggapai buku bersampul biru tua dengan judul Nightmare yang dihiasi oleh satu pesawat kertas.
Akalnya bermain. Memanjat rak buku sampai naik ke tiga tingkat. Sekarang, Junghwan ingat dengan apa yang ditulis pada catatan tempel itu, yakni menarik buku tersebut dan keajaiban akan muncul. Aksara emas 'Nightmare.' timbul pada punggung buku. Tanpa pikir panjang Junghwan menariknya keluar.
Bruk!
Tubuhnya tak bisa mengontrol keseimbangan di saat rak buku yang dirinya panjat bergerak masuk ke dalam. Junghwan meringis di lantai, tapi ia juga tidak mau melewatkan kesempatan untuk melihat keajaiban yang jelas akan datang kepadanya.
Ruangan rahasia di dalam ruang kerja Daddy-nya membuat rasa linu di pantatnya tak dihiraukan. Terlalu bersemangat untuk masuk ke sana. "Kau tidak berbohong!"
Junghwan menyadari dirinya sendiri yang saat ini berada di atas simbol Sigil Of Baphomet. Simbol tersebut tak asing. "Oh! Aku pernah melihatnya di mimpi ..., kurasa?" Menggaruk tengkuknya tak yakin. "Entahlah. Tetapi, aku pernah menggambarnya."
Junghwan menemukan–tenang saja, bukan sticky note lagi–tulisan tangan dengan warna merah darah di cermin.
'Keajaiban akan dimulai setelah kau mengucapkan kata ini, Είμαι ο κύριος σου παγιδευμένος στο σώμα σου. Kαθρέφτη, υποκλίσε μου, γιατί στην πραγματικότητα είμαι αφέντης σου."
Jangankan membacanya, Junghwan saja tidak tahu aksara tersebut dari negara mana. "Aku tidak bisa membacanya."
Tulisan merah itu menghilang dan tergantikan dengan, 'maafkan aku. Aku akan serius. Tolong ucapkan, ya? Kita akan mulai.'
'Aku adalah tuanmu yang terperangkap dalam tubuhmu.' Untung saja ada versi terjemahan dari aksara aneh itu, sehingga masih ada harapan yang Junghwan pegang untuk melihat keajaibannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil {HaruKyu}✓
Fantasi[END] Seharusnya dia mati di tangannya, bukan malah diajak berumah tangga. *** Dari masa depan ke masa lalu. Demi dendamnya, Haruto rela pergi dari neraka. Mencari Junkyu hingga ke ujung bumi, ia tak keberatan asal Junkyu kehilangan jiwanya. Di ma...