Extra: Sense Of Loss

1.3K 130 21
                                    

~Happy Reading~

Ini membosankan. Tidak ada pekerjaan rumah yang harus ia bereskan. Semuanya sudah ditangani oleh suaminya sejak pagi-pagi buta. Karena bosan, ia menghampiri kamar Junghwan yang di sana si Pemilik Kamar sibuk menggambar di mejanya.

"Mommy boleh bergabung?"

Junghwan menoleh ke pusat suara, ada Junkyu di ambang pintu. Kepalanya mengangguk semangat, lalu melanjutkan mengisi putihnya kertas dengan warna hijau.

"Apa yang Junghwan gambar?" Tanyanya, meski mengerti gambar buatan tangan kecil itu.

"Ini Arlo!"

"Arlo?" Yang Junkyu temui di kertas gambar adalah seekor dinosaurus berjenis Apatosaurus berwarna hijau.

"Dia adalah dinosaurus di kartun yang kemarin Junghwan tonton." Akhirnya Junkyu mengerti siapa Arlo itu, rupanya salah satu karakter di kartun The Good Dinosaur.

"Mom, kapan Junghwan sekolah?" Junghwan tak ada bosannya mengiringi topik ini sejak dua hari lalu.

Kepala bagian belakangnya mendapat usapan lembut dari Mommy-nya. "Masih dua bulan lagi, Sayang."

"Dua bulan lagi? Berarti itu masih lama, ya?" Junghwan mengganti warna hijau dengan warna hitam untuk menggambar bagian mata Arlo.

"Ya. Tapi, nanti tidak akan terasa. Junghwan hanya perlu bersabar." Tidak ada jawaban lagi dari si Empu. Nampaknya dia sebal. "Junghwan mau ice cream? Kemarin malam Daddy membelinya."

"Ice cream?! Baiklah!" Senyumnya terbit kembali. Mood-nya naik sangat cepat ketika ditawari makanan. "Terima kasih Mom."

"Sama-sama, Sayang." Junkyu bangkit secara perlahan.

Sambil menunggu ice cream datang di kamarnya, ia mempercantik gambar dinosaurus hijau itu. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk finishing pada gambarnya. Namun, ice cream dan Mommy-nya tak kunjung datang.

"Mom?" Panggilannya pun tak ada sahutan sama sekali. Junghwan memutuskan untuk keluar dari sini.

Mulutnya terus memanggil sambil menuruni tangga. Menuju dapur dan sesampainya di sana, dirinya membeku di tempat.

"J-junghwan...."



Haruto menggusak rambutnya frustasi saat Jaehyuk melaporkan skandal salah satu aktor yang dinaunginya. "Haruto, bagaimana ini? Media terus menelepon kita."

"Ah, sial!" Haruto berdiri dari duduknya dan melangkah keluar, diekori dengan Jaehyuk. Skandal pelecehan seksual ini memang tidak bisa dibilang main-main. "Panggil
Aktor itu ke mari."

"Dia tidak bisa dihubungi." Jaehyuk hampir menabrak tubuh Haruto ketika pria jangkung itu mendadak berhenti di tengah jalan.

"Bagaimana dengan manajernya?"

"Melarikan diri."

Haruto mendesah kasar sebelum satu umpatan keluar. "Bajingan." Haruto kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangan yang di dalam sana para staf yang bertanggung jawab atas Aktor ini sangat ricuh.

Dering telepon tak ada habisnya berbunyi, mereka semua kewalahan. Bagaimana tidak? Kasus ini sudah menempati posisi pertama dalam topik terpanas.

"Cabut semua kabel telepon!" Perintahnya langsung diindahkan.

Saat suasana berhasil ditenangkan, Haruto mulai berbicara. "Pertama, kita cari dia dan manajernya."

Jaehyuk menunjukkan deretan pesan dari ponselnya. "Staf kita sudah menemukannya."

Devil {HaruKyu}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang