Chapter 6-Uncontrollable

904 124 4
                                    

~Happy Reading~

"Junghwan sudah tidur." Haruto beranjak naik ke atas ranjang. "How cute he is." Seperti biasa, tubuhnya selalu rapat dengan Junkyu.

Pinggangnya direngkuh. Napas pria itu menerpa lehernya, tak ayal bulu kuduknya meremang. Serasa tidur di samping vampir, lehernya sudah mendapat satu gigitan.

Junkyu melepaskan diri dan bergerak menjauh. "Haruto, i'm tired."

Haruto membenahi posisi tidurnya. "Aku mengerti." Tidak seharusnya dia begini, mengingat berapa lelahnya Junkyu tadi. "Tidur yang nyenyak. Good night, Sweetie."



Tidak ada suara bariton yang mengisi ruangan makan pagi ini. Pria itu ditinggal mendengkur sendiri di kamar, sementara dua orang menyeduh mie instan cup sebagai menu sarapan mereka.

Junghwan ragu-ragu akan menyantap atau tidak. Hari ini, Mommy-nya sangat aneh, tidak biasanya menu pagi ini mie instan. Sebuah keajaiban. "Sayang, kenapa tidak makan? Tidak enak badan?"

Gelengan pun Junghwan berikan. "Sedikit aneh."

"Ayolah sesekali saja. Makanlah, ya?"

"Ya!"

"Mie instan di pagi hari?" Celetuk Haruto dari arah tangga. Pria itu tak lagi memakai piyamanya, dia sudah rapi dengan kemeja putih.

Mood Junkyu hancur begitu suaminya datang ke meja makan untuk mengucapkan selamat pagi. Sudah hapal dengan gerak-gerik Haruto yang akan mengecupnya, Junkyu segera bangkit dari duduk dengan alasan. "Mommy akan ambilkan Ham."

Junghwan melihat perawakan Ayahnya dengan mulut menggembung lucu. "Daddy kerja di hari Minggu?"

Haruto mengangguk lemas sebelum mengecup pucuk kepala Junghwan. "Maaf, Sayang. Daddy tidak lama di sana."

Junkyu kembali untuk memberikan sepotong daging Ham kepada Junghwan. Namun, ia menciptakan jarak yang lumayan jauh dari Haruto.

"Sayang, aku ada rapat untuk pop up store. Maaf, ini sangat mendadak."

Junkyu mengangguk. "Baik, pergilah."

Haruto menggaruk tengkuknya. Biasanya ia akan dipeluk atau mendapat kecupan singkat, tapi kali ini istrinya benar-benar berbeda.  "Kalau begitu aku berangkat. Junghwan, Daddy berangkat."

Tangan kecil itu melambai padanya yang mulai melangkah menuju pintu garasi. "Goodbye, Dad."

Suara dari deru mesin berangsur-angsur menjauh. Junkyu tidak menelan pernyataan Haruto secara mentah-mentah, ia tak sebodoh itu. Mie instan cup-nya digeser untuk Junghwan. "Bisa habiskan punya Mommy?"

Binar matanya tidak bisa disembunyikan. Kapan lagi bisa makan dua mie instan sekaligus. "Bolehkah?"

"Tolong habiskan." Untung saja ia tidak menabur cabai.

"Terima kasih banyak!"

Melangkah keluar dari ruang makan, menuju ke jendela yang menapakkan tentramnya perumahan. Junkyu mendekatkan ponselnya ke telinga usai menekan tombol panggil ke satu kontak yang merupakan sekretaris suaminya. 

"Halo?" Bukan suara yang Junkyu mau. Seharusnya ia mendengar suara Jaehyuk, tapi malah suara lembut Asahi. 

"Hai, Asahi. Apa Jaehyuk ada di sana?" 

"Ya. Dia masih tidur." 

"Begitu rupanya. Akankah Jaehyuk datang ke rapat hari ini? Haruto bilang ada rapat mengenai pop up store."

Devil {HaruKyu}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang