CHAPTER 3

11.4K 755 7
                                    

Happy Reading!

***

Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu orang tua Svetla. Walaupun Svetla dan cowok itu menikah terpaksa, kedua orang tuanya sangat bersemangat dengan pernikahan ini. Bahkan Ibu mewanti-wanti dirinya agar tidak berbuat nekat dengan cara kabur di hari ini. Tidak tahukan Ibu bahwa ia semalaman tidak tidur karena memikirkan cara untuk kabur di hari pernikahannya?

Tok..tok..

Pintu diketuk dari luar. Pasti itu Ibu yang siap membangunkannya. Svetla menarik selimut hingga menutupi semua tubuhnya.

"Gimana mau ngurus suami kalau bangun aja masih siang?" Ibu mulai mengomel.

Dibawah selimut, Svetla mendengus sebal.

Ibu menarik paksa selimut yang dipegangnya erat—sampai wajahnya sudah bisa melihat muka menyebalkan milik Ibu.

"Kamu tuh harusnya mandi, siap-siap. Ini udah jam setengah delapan Vetla. Akad mulai jam sembilan kalau kamu lupa." Ibu menarik lengan Svetla agar tubuhnya terduduk.

"Kalau kamu gak buka mata, liat apa yang ibu lakuin." Beberapa detik suara Ibu tidak terdengar lagi. Svetla membuka kecil matanya—mengintip apa yang Ibu nya lakukan. Setelah melihatnya, ia lompat dari ranjang saking kagetnya. Sekarang Ibu nya ada depan meja rias, kedua tangannya memegang botol-botol skincare yang harganya selangit itu, siap di banting kapan saja.

"Ibuuu.."

"Mandi sekarang atau ini semua Ibu banting?"

Ibu kalau ngancem pakai yang mahal segala.. batinnya.

Tidak mau skincarenya menjadi korban, ia buru-buru masuk kedalam kamar mandi. Berharap setelah mandi nanti ada peluang untuk kabur.

Sepertinya harapannya itu tidak ada. Karena saat keluar dari kamar mandi, Mbak Grace—orang yang akan membantunya untuk mempercantik wajahnya itu sudah menunggu.

Mbak Grace menyuruh Svetla duduk di kursi dan dia memulai pekerjaannya.

"Kok cemberut begitu Ve?"

"Mbak pernah gak sih kepikiran untuk nikah muda?"

"Enggak lah. Aku juga masih kuliah, harus sukses dulu baru mikirin nikah." Kata Mbak Grace.

"Nah! Vetla juga sama, Mbak. Sumpah ya, aku kesel banget. Masa nikah sekarang sih?" Wajahnya nambah cemberut.

"Jodoh kamu datengnya sekarang, mau di apain lagi?"

"Mbak, mau bantuin aku kabur gak?"

Mata Mbak Grace membelalak. "Kamu punya niat kabur? Aku bakalan kasih tau Ibu."

Svetla terdiam sebentar.

"Enggak lah. Bercanda." Kayaknya memang ia lebih baik berbohong saja, kalau tidak, Mbak Grace bisa-bisa menggagalkan rencananya.

"Kirain beneran toh," 

Tidak ada percakapan lagi setelah itu. Mbak Grace sibuk menghias wajahnya, sedangkan dirinya menatap cermin melihat pantulan dirinya sendiri.

Setengah jam selesai untuk wajahnya. Tidak lama, karena ia memilih make up yang natural saja.

"Nah, udah selesai. Duh, tambah cantik aja, nih, Ve." Mbak Grace berucap sambil tertawa pelan.

Svetla hanya tersenyum tipis membalasnya.

Svetla disuruh menunggu sebentar. Sementara Mbak Grace keluar untuk mengambil gaun yang ada di Tante Via. Sepuluh menit berlalu. Mbak Grace belum kembali juga. Memangnya mengambil gaun selama itu?

SVETLARION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang