CHAPTER 10

8.6K 549 57
                                    

Happy Reading!

***

"Ahhhhhh~"

Orion membelalak saat suara desahan yang menyambutnya ketika membuka pintu kamar. Apa yang Svetla lakukan? Jangan-jangan.....

Orion masuk ke dalam kamarnya. Svetla sedang tengkurap sambil memegangi ponsel. Suara laknat itu terus-terusan terdengar ditelinga Orion. Telinganya sekarang jadi tidak suci lagi. Walaupun ia cowok tetapi untuk menonton video menjijikan itu sangat ia hindari. Orion menatap Svetla, ternyata suara itu dari ponsel yang Svetla pegang. Ia kira Svetla sedang....

"Heh, nonton bokep lo?" Tanya Orion. Tidak habis pikir bahwa Svetla juga menonton film seperti itu. Pasti otak gadis itu sudah tidak suci lagi.

Svetla melirik Orion sekilas. "Bukan,"

"Bukan gimana? Desahannya aja kedengeran terus," Orion diam memberi jeda, "Gabung dong."

"Sini-sini." Svetla menepuk sebelahnya yang masih luas, menyuruh Orion bergabung.

"Wahhhh," dapat di lihat Orion sangat antusias sampai matanya berbinar.

Cowok itu mengernyit ketika menyadari sesuatu. "Itu kan video—"

"Iya, video yang bikin kita nikah." Potong Svetla.

"Kenapa lo tonton? Film yang lainnya masih banyak, kenapa harus ini yang gak kelihatan semua? Kan sayang,"

Memahami maksud ucapan Orion, ia meninju pelan lengan cowok itu.

"Lo pikir gue sengaja mau nonton film gituan?"

"Terus?"

"Gue cuma mau mastiin wajah dua orang yang mirip gue sama lo, bedanya dimana, eh, gak taunya gak ada bedanya."

"Sama aja, itu kan video dewasa. Otak lo kotor juga ya? kalau gitu sekalian aja kita praktik—"

Bantal melayang ke wajah Orion. Apa yang Orion ucapkan membuat Svetla kesal bukan main. Cowok itu...apa tidak bisa memikirkan yang positif saja?

"Pemikiran lo itu.....serem."

"Gue salah?"

"Gue bilang, gue nonton ini karena mau mastiin dengan jelas wajah mereka, bukan karena sange."

"Anjir, mulutnya." Orion menatap Svetla. "Lagian Ve, Video itu gak menunjukan dengan jelas mukanya, kalau mau temuin langsung, baru lo tahu perbedannya."

"NAH! Justru itu, Orion. Ingetin gue buat ngehajar mereka kalau ketemu. Enggak bisa di biarin gitu aja. Dia yang enak, gue yang apes."

"Veta," Orion memegang dagu Svetla agar mereka saling tatap. "Lo nyesel nikah sama gue?"

"Enggak, selagi lo kasih kebebasan buat gue."

Orion tersenyum. "Gue kasih kebebasan, ya tapi lo mikir lah, jangan terlalu bebas sama cowok. Lo itu udah milik gue."

"Idih, sejak kapan gue main sama cowok? Gak pernah lihat kan?"

"Lo ada niat buat deketin Devan, ya,"

"Emangnya lo bakalan sama cewek lain? Enggak, kan?" Nada dering dari ponsel Orion membuat obrolan mereka yang belum selesai terhenti.

"Hari ini Mah? Gak bisa besok-besok aja?"

"Iyaaaa, Orion dateng."

Hanya itu yang Svetla dengar dari Orion. Entah apa yang Mama mertuanya bicarakan, dilihat cowok itu malas untuk melakukannya.

SVETLARION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang