CHAPTER 6

10.2K 684 17
                                    

Happy Reading!

***

Orion sedang menunggu Svetla yang tengah bersiap-siap sekarang. Entah apa yang membuat gadis itu lama sekali. Ia mengaduh pelan. Menunggu adalah hal yang paling tidak di sukainya. Tetapi gadis itu berani sekali membuatnya menunggu seperti ini.

"Kalau masih lama gue tinggal beneran ya Ve!" Teriak Orion.

"Berisik." Desisnya seraya keluar dari kamar.

Mereka berdua keluar dari unit apartemen Orion bebarengan dengan tetangga sebelahnya. Svetla berjalan mendekati lelaki itu.

Svetla memberikan paper bag itu untuknya. "Dimakan ya...Kak? Bang? Om?" Ia bingung ingin memanggil apa.

Lelaki itu mendelik tak suka dengan cewek satu ini. "Gue bukan kakak atau abang lo! Dan gue masih sangat muda untuk dipanggil om."

Svetla tersenyum tipis. "Terus manggilnya apa?"

"Garan. Panggil gue Garan." Kata lelaki itu.

"Udah kuliah ya?" Tanya Svetla.

"Hm."

"Anak teknik?" Svetla menebak.

"Kepo banget deh, lo!"

Svetla mengangkat tangan Garan dan menjabatnya. "Gue Svetla."

Garan tidak menatap Svetla, tetapi tatapannya kearah Orion.

"Yon, lo tinggal bareng sama cewek?"

Orion tidak menjawab, ia malah melepaskan tangan Svetla yang masih setia menjabat tangan Garan.

"Oh, jadi kalian udah saling kenal, ya?"

"Lo ada apa sama Orion?" Bukannya menjawab pertanyaan Svetla, Garan malah balik bertanya.

"Gue-"

"Istri gue." Potong Orion. Ia sudah memegang tangan Svetla.

"Istri?" Garan mengerutkan keningnya. "Heh lo masih bocah ya Orion! Lo apain anak gadis orang?!"

"Lo bunting duluan ya?"

Svetla mencomot mulut Garan. "Mulut lo tuh, ya, lemes banget!"

Tidak ingin menjadi ribut yang panjang, Orion menarik Svetla pergi dari sana.

"Jangan pergi kampret! Lo belom jawab gue!"

***

Senyuman Svetla sedari tadi mengembang, menunjukan betapa senang dan antusiasnya ia untuk sekolah lagi. Jantungnya deg-degan tidak sabar dengan sekolah barunya itu. Svetla tidak memikirkan apa ia akan mendapat teman atau tidak, itu tidak masalah untuknya karena sedari sekolah dasar hingga SMP pun ia tidak memiliki teman. Bisa saja ia memiliki teman, tetapi dirinya lah yang malas untuk bersosialisasi, memilih sendiri terus hingga berakhir nyaman.

Orion memarkirkan mobilnya lalu mengajak Svetla bergegas turun. Senyum yang sedari tadi mengembang perlahan luntur setelah Svetla melihat sekolah barunya.

Arz High School. Ini adalah sekolah bergengsi. Yang katanya dari mulut ke mulut, sekolah ini sangat banyak kasus bully. Sekolah yang kebanyakan siswa nya kaya raya. Penampilan, wajah, dan uang menjadi tonjolan besar disini. Jika kalian tidak memiliki wajah yang cantik atau penampilan kalian jelek atau kalian dari keluarga kalangan bawah, siap-siap saja menjadi korban berikutnya untuk di bully. Makanya kebanyakan siswa beasiswa menjadi korban bully. Svetla geleng-geleng kepala untuk membalikan kesadarannya. Ia tidak mungkin sekolah disini kan?

SVETLARION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang