CHAPTER 16

6.2K 452 18
                                    

Happy Reading!

***

Sudah seminggu sejak Opa mengumumkan peraturan baru di AHS. Semakin lama, banyak anak Beasiswa yang berani untuk pergi ke kantin saat jam istirahat. Banyak juga dari mereka yang sudah tidak menundukan kepalanya saat berjalan melewati Alena. Alena yang biasanya menyuruh seenak jidat salah satu anak Beasiswa untuk membeli makanan, mereka semua sudah berani menentang Alena. Bahkan pernah ada yang membalas tamparan Alena dan menyirami cewek itu dengan segelas jus. Tapi Alena bukannya berhenti untuk membully, dia malah melakukannya secara diam-diam. Entah apa yang Alena ucapkan sebagai ancaman sampai korban tidak ingin membuka suara.

Soal hubungan Svetla dan juga Orion, banyak yang membicarakannya. Mereka semua yakin kalau Svetla pacaran dengan Orion. Tidak ada yang berani untuk mencari gara-gara dengan Svetla, apalagi saat Orion memposting foto Svetla di Instagramnya dengan caption yang meyakinkan bahwa keduanya berpacaran.

"Kalian jangan berlebihan begitu, dong." Ujar Svetla. Beberapa siswi yang lewat terlihat sangat menjaga jarak dengan Svetla, karena takut jika Svetla lecet sedikit saja.

"Tenang aja, Orion emang galak, tapi gak sampai gebukin kalian juga. Jangan jauh-jauh gitu kalau jalan deket gue."

Mereka meringis kecil.

"Ya elah, kalau takut kalian nyenggol gue terus lecet mah gak masala-"

Ketiga siswi yang berada di samping Svetla kaget. Jantung mereka berdetak kencang melihat Svetla yang sudah terjatuh di lantai koridor akibat bola basket yang tepat menimpuk wajah cantiknya. Salah satunya menoleh melihat sang pelaku.

"Vetla, lo pingsan?" Tiara menepuk pelan pipi Svetla.

Svetla meringis kecil, ia mencoba mendudukan dirinya. Kepalanya pening sekali. Dahinya memerah dan ada benjolan kecil. Bukan hanya dahi yang sakit, tulang hidungnya pun rasanya seperti patah.

Svetla mendengar keributan di tengah lapangan. Ia melihat Youra yang sedang mengamuk.

"Lo sengaja kan?!"

Ternyata Aloody yang melempar bola basket ke arah Svetla. Entah sengaja atau tidak.

Pandangan Svetla di depan sana terhalang oleh dada bidang seseorang. Svetla mendongak untuk melihat wajah yang lebih tinggi dari tubuhnya.

Svetla mendengus. Ia mencoba menggeser tubuh besar itu.

"Sana ihhhhh!"

Orion masih diam di depan tubuh Svetla. Jari telunjuknya berada di bawah dagu gadis itu, lalu menaikannya perlahan. Mata mereka bertemu sebentar karena Orion langsung memperhatikan dahi Svetla. Orion menyentuh benjolan kecil di dahi Svetla.

"Sakit?" Tanya Orion sambil mengusap dahi Svetla pelan takut menyakiti istrinya itu.

"Biasa aja."

"Hidungnya?"

"Ngapain, sih, tanya-tanya kalau udah tau sakit?!"

Orion tersenyum tipis. Orion berbalik saat dirasa punggungnya ditabrak sesuatu.

Svetla melongo melihat Youra yang menyeret Aloody lalu mendorong tubuhnya hingga sampai dihadapan Svetla.

"Minta maaf lo!" Ujar Youra kasar.

Aloody diam saja sambil memberi tatapan permusuhan ke arah Svetla.

"Bukan cuma sekali lo sengaja ngelakuin ini. Kemarin-kemarin pas Svetla jatuh dari tangga, lo sengaja ngedorong dia kan?" Alula menatap tajam Aloody.

SVETLARION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang