Happy Reading!
Javas menatap sekelilingnya dengan merinding. Ia mempercepat langkahnya menuju tempat dimana teman-temannya berkumpul.
Ini merupakan malam terakhir sekolah Javas melaksanakan camping dan biasanya hanya acara malam keakraban saja, tapi teman-temannya justru tega meninggalkan dirinya yang tadi tertidur di tenda.
Liat aja liat, Javas bakal ngambek tujuh hari tujuh malam sama mareka!
Javas semakin merinding saat merasa ada yang mengikutinya. Apakah dirinya setampan itu sampai disukai sama setan di hutan ini? Kalau iya, yaudalah gas aja pacarin. yang penting gak jomblo lagi ya kan?
"Please kalau lo kuyang perawan yang cantik atau kuntilanak janda yang semok ngomong aja, nanti gue bawa ke Oyo." monolog Javas sambil terus berjalan.
Sedangkan orang yang mengikuti Javas dibelakang menyerngit bingung. "Orang gue cantik gini masa dikira kuntil sama kuyang sih? Wah sarap ni orang." gumam seseorang yang mengikuti Javas.
"Kok suara kuntil sama kuyangnya lembut banget sih? Wah pengalihan isu nih. Tetep kawal kuyang sama kunti!" cerocos Javas tidak jelas.
pluk.
"Astagfirullah--Eh ampun Tuhan, temen-temen Javas suka nyebut gitu jadi Javas ikut kebiasaan jadinya kebablasan deh." celotehnya saat ada yang menimpuk dirinya dari belakang.
Javas memberanikan diri menoleh kebelakang. Ia mengelus dadanya tenang saat kaki orang di belakangnya ternyata masih menapak. Ia menelisik lebih dalam penglihatannya.
Itu...Rajni? Si pecinta kuaci dan tadi Rajni menimpuknya pakai kuaci. Ingat pakai kuaci lo ini, bukan parang apalagi batu bata.
"Takut ya loo.." ledek Rajni sambil menunjuk Javas.
"Dih. Siapa yang takut sih? Gue yakin bahkan kuntil sama kuyang sini naksir sama gue jadi gak bakal nyakitin gue!" Javas menyisir rambutnya ke belakang lalu bersedekap dada.
"Jadi... selain suka sama cowok, lo juga suka sama setan ya?"
Javas melotot mendengar pertanyaan Rajni. Jangan bilang selama ini aksi gila dirinya terhadap temannya dianggap beneran?
"HEH, gue normal anj!"
"Bukannya punya hubungan gelap sama Sada atau Kaivan?"
"Wah wah wah kacau nih kacau..." Javas menggeleng tidak percaya.
"Yaudah lah gue gak peduli juga terserah lo mau demen sama jenis apaan juga." Rajni mengedikkan bahunya tidak perduli.
"Lo yang awalnya mulai!" kesal Javas.
"Gak usah marah-marah, lo jelek kayak pantat dugong."
"WAH WAH WAH lo beneran ngeselin ya? Kok Jiwa tahan temenan sama lo?" sinis Javas.
"Kok temen-temen lo juga tahan temenan sama lo?" sinis Rajni balik.
Javas berdecak kesal. Orang didepannya ini ngeselin banget!
"Udah deh mending lo pergi--"
"Mau kuaci gak?" Rajni menyodorkan beberapa kuaci yang sudah ia kupas.
Javas mengerjapkan matanya, ia menatap kuaci yang disodorkan Rajni lalu menatap wajah Rajni secara bergantian. Walau disini gelap, Javas masih bisa melihat wajah Rajni dengan jelas. Ekspresi Rajni saat ini benar-benar....menggemaskan!
(Ini ekspresi Rajni saat nyodorin kuaci untuk Javas)
"Gue udah kupasin kuaci-kuaci ini tauu, tapi pengen berbagi aja ke lo." Rajni masih setia menyodorkan kuacinya pada Javas. "Ambil buruan pegel tangan gue!"
Tanpa Sadar Javas mengambilnya. Rasa kesal pada diri Javas terhadap Rajni kini meluap entah kemana tergantikan dengan dirinya yang salah tingkah.
Javas menatap kuaci yang kini sudah berada di tangannya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan tangan sebelahnya yang tidak memegang apapun. Javas Benar-benar salah tingkah saat ini.
"Ehmm.. anu eh apasih.. aduh itu.. makasih yaa." Javas tidak bisa menahan senyumnya lagi.
"Oke." Rajni pergi meninggalkan Javas yang masih salah tingkah.
"Ahh anjingggg hati gue jamet banget sih, masa dikasih kuaci aja langsung jedag-jedug jantungnya. Parah sih parahh!"
"Gue harus dapetin nomor Rajni, segera sih gak mau tau! Aaaaa mamiiiii Javas mau Rajniii..!"
TBC.
Heyyoo bertemu lagi dengan laki-laki bulol, kali ini Javas yang jadi bulolnya wkwkwk.
gak harus baca SadaJiwa juga, cuma kalau kalian ngerasa bingung sama tokoh-tokohnya kalian bisa baca SadaJiwa dulu sekilas-sekilas, kayak siapa sahabat-sahaatnya Rajni atau siapa Sada.
jangan lupa vote sama komen yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nekat Bucin (end)
General Fiction(Cover by pinterest) (Spin Off dari cerita SadaJiwa) "Lo selalu tarik ulur gue Rajni. Gue bingung sebenernya perasaan lo untuk gue gimana sih?" Ini bukan tentang laki-laki brengsek yang tidak cukup dengan satu perempuan, ini bukan tentang laki-laki...