Happy Reading...!
Bagaimana rasanya jika kamu berada diposisi masih sangat mencintai walaupun tau takdir tidak akan berpihak padanya? bingung bukan? itu yang kini Javas rasakan. Hubungannya dengan Rajni sudah berjalan kurang lebih selama 2 tahun. Namun entah mengapa keyakinan Javas tentang keberhasilan hubungan mereka semakin hari semakin berkurang. Mungkinkah Javas mulai menyerah atas hubungannya dengan Rajni?
Omong-omong soal pendidikan, setelah lulus sekolah kemarin mereka langsung melanjutkan pendidikan kejenjang perkuliahan. Javas melanjutkan kuliahnya di daerah Bandung sedangkan Rajni kuliah didaerah Jakarta. Jika dulu mereka hanya Long distance religioun, sekarang bertambah menjadi Long distance relationship. Sungguh berat bukan?
Saat ini Javas sedang berdiri didepan rumah seseorang. Libur semester kali ini Javas habiskan di kota tempatnya tinggal alias Jakarta. Mengingat semua teman-temannya dikosan juga pada pulang, jadi dari pada ia sendirian dikosan lebih baik ia ikut pulang ke rumah.
"Haiii, udah nunggu lama yaa?"
Javas tersadar dari lamunannya. Ia menatap perempuan didepannya seraya tersenyum. "Baru 15 menit."
Perempuan tersebut tersenyum. "Yaudah ayoo, hari ini kita mau kemana?"
Javas tampak berpikir sejenak, "Keliling Jakarta, mungkin?" saran Javas.
"Emmm boleh jugaa, yukk.."
Perempuan tersebuat menaiki motor Javas.
"Pegangan yaa Jess, nanti jatuh.." ujar Javas.
"Okeii" Jessica melingkarkan tangannya diperut Javas.
Jessica Luciana. Teman satu fakultas sekaligus teman sekelas Javas. Mereka mulai berteman sejak pertama kali menjadi mahasiswa baru, bahkan Javas tak segan-segan menyebut Jessica sebagai sahabat baiknya. Selama kuliah, Javas selalu menghabiskan waktu dengan Jessica. Perempuan itulah yang selalu ada disaat Javas merasa bahwa ia salah memasuki jurusan, Jessica selalu menyemangati Javas dan membatu Javas dalam dunia perkuliahan.
Satu kesalahan Javas ialah Ia tidak pernah mengenalkan Jessica pada Rajni. Bahkan sering sekali Jessica menjadi akar disetiap permasalahan yang mereka alami. Rajni yang menyangka Javas berselingkuh dengan Jessica dan Javas yang selalu enggan menjelaskan siapa Jessica.
"Jav, besok gereja bareng gak?" tanya Jessica disela-sela perjalanan mereka.
"boleh,"
"Nanti balik ke bandung bareng lagi gak?"
"Boleh,"
"Besok-besok boleh jalan sama lo lagi gak?"
"Boleh,"
"Gue boleh jadi your mine aja gak?"
"Bol--HAH?"
Jessica tertawa keras. Javas melihat tawa lepas Jessica, tanpa sadar Javas tersenyum. Entah kenapa Javas merasa bahagia bisa melihat Jessica sebahagia itu.
"Jadi gak boleh ya?" tanya Jessica pura-pura sedih.
"Boleh, tapi tunggu gue putus sama Rajni hahah..." jawab Javas enteng.
"Gila ya lo? gue cuma bercandaaaa,"
"Candaan lo boleh juga gue pertimbangin..."
"Stress lo, kasian cewek lo!"
"Kenapa kasian? ujung-ujungnya juga gak bakal bisa bareng sama dia." walau terlihat biasa saja saat mengucapkan itu percayalah ada kesedihan yang sedang Javas rasakan.
"Diantara kalian, gak ada yang mau ngalah ya?" tanya Jessica.
"Kalopun ada yang ngalah malah gak bagus jadinya..."
![](https://img.wattpad.com/cover/277729360-288-k970066.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nekat Bucin (end)
General Fiction(Cover by pinterest) (Spin Off dari cerita SadaJiwa) "Lo selalu tarik ulur gue Rajni. Gue bingung sebenernya perasaan lo untuk gue gimana sih?" Ini bukan tentang laki-laki brengsek yang tidak cukup dengan satu perempuan, ini bukan tentang laki-laki...