Happy Reading....!
"Lah si calon Bulol kemana?" tanya Javas dengan nampan yang penuh dengan makanan.
"Ke tempat bininya, tuh." tunjuk Arkana dengan dagunya.
"Buset, gak bersyukur amat udah ditraktir sama baginda Javas tampan 7 tanjakan 8 puteran, malah ngebucin dia." ujar Javas pede.
"Tapi mental babu," celetuk Kaivan yang membuat Javas mendengus kesal.
"Untung lagi kasmaran, jadi gak mau emosian." kata Javas sabar. Ia menaruh makanan teman-temannya di meja. Padahal Javas yang traktir mereka, tapi Javas juga yang mereka suruh pesan makanan.
sampai kapanpun, Javas akan selalu menjadi nistaable dan babu able☺
"Jadi lo traktir kita cuma karena chat lo di bales 'hm' doang sama Rajni?" tanya Nataya seraya memasukkan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya.
"Yoi."
"Perkara di bales doang, senengnya kayak menang lotre lu met." ledek Kaivan.
"Mat met mat met, pala lo mermet!" kesal Javas menggeplak kepala Kaivan.
"Kan lo Jamet," balas Kaivan santai.
"Lagian bucin banget lu met." kata Arkana tertawa pelan sambil menyuapi bakso miliknya kedalam mulut.
"Lo belom ngerasain sih, nanti kalo udah ngerasain juga bakal jadi bulol kayak gue." ujar Javas. Matanya memperhatikan Rajni yang sedang tertawa lebar bersama teman-temannya.
Di mejanya, Rajni menyadari bahwa ada sepasang mata yang memperhatikannya. Rajni menatap balik mata itu. Tatapannya.... benar-benar menyiratkan cinta yang tulus dari laki-laki itu.
Hanya beberapa menit, setelah itu Rajni memutuskan tatapannya. Jauh didalam lubuk hatinya, hati Rajni merasa hangat ditatap seperti itu. Bohong jika beberapa hari ini Rajni tidak merasa baper diperjuangkan oleh Javas sebegitunya. Tapi... Rajni hanya tidak ingin merasakan sakit hati nanti.
"Lo sama Rajni beda, gue cuma ingetin aja." ujar Nataya membuat Javas menatapnya kesal.
"Gak perlu di ingetin juga, gue tau!" Javas memasukkan batagor miliknya kedalam mulut dengan kesal.
"Lah janda ngambekan aja lu." ledek Nataya.
"Jav, saingan lo itu berat. Laki-laki yang seiman sama dia, ditambah Tuhannya dia." kata Arkana serius.
"Lo boleh jatuh cinta sama dia, tapi jangan ambil dia dari Tuhannya." Kaivan menimpali.
"Lo pada ngomong gini kayak seakan-akan gue mau nikahin Rajni sekarang juga. Gue cuma mau jadiin Rajni pacar gue anjirr, bukan istri gue. Untuk saat ini si gitu," jelasnya.
"Ya justru, makin lama-makin cinta. Pas nanti umur lo udah waktunya buat nikah, lo nya bakal susah ngelepas Rajni." ujar Nataya.
"Yaudah tinggal gue nikahin Rajni nya." jawab Javas enteng.
"AIHHH ASUUUU!!!!" frustasi Nataya.
"Kenapa si kawand?" tanya Javas santai seraya memakan batagor miliknya.
"Biarin aja ego, suka-suka si Javas aja. Gak sadar dia kalo dari awal semesta udah gak ngerestuin mereka berdua." kata Arkana ikutan kesal.
"Gak peduli anjirr." kata Javas.
Dan nyatanya Javas berbohong. Semua perkataan temannya memenuhi pikirannya hari ini. Apalagi perkataan Arkana yang terus terngiang dikepalanya.
"kalo dari awal semesta udah gak ngerestuin mereka berdua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nekat Bucin (end)
Ficción General(Cover by pinterest) (Spin Off dari cerita SadaJiwa) "Lo selalu tarik ulur gue Rajni. Gue bingung sebenernya perasaan lo untuk gue gimana sih?" Ini bukan tentang laki-laki brengsek yang tidak cukup dengan satu perempuan, ini bukan tentang laki-laki...