13. hilal memiliki mulai terlihat

142 12 0
                                    

Happy Reading...!

"Kenapa lagi sih broudy?" tanya Nataya ketika Javas memasuki kelas dengan muka kusut.

"Kayaknya hubungan gue sama Jeni terancam..." lesuh Javas. Ia duduk disamping Kaivan lalu menyenderkan kepalanya dipundak Kaivan.

"Kenapa lagi beb?" Kaivan bertanya.

Javas menceritakan kejadian semalam tanpa kurang atau lebih sedikitpun. Teman-teman Javas yang mendengar cerita Javas terbahak kencang.

"Kok lo pada ketawa sih?" Javas menegakkan tubuhnya, menatap kesal teman-temannya.

"Lagian emang kenyataannya lo galauin mantan lo kan? masih punya perasaan bilang brothaaah!" ejek Nataya.

Rupanya teman-temannya masih salah paham. Perlu Javas lurusi semuanya sebelum makin salah paham.

"Lo pada mikir gue masih galau karena Nathalia? Enggak anjir. Demi Tuhan gak sama sekali." bantah Javas.

"Lah kemaren-kemaren lo galau tuh." ujar Sada.

"Gua galau bukan karena Nathalianya anj! Tapi karena takut kalo kehadiran Nathalia bakal jadi masalah buat hubungan gue sama Rajni. Gue gak mau Rajni salah paham. Gak salah paham aja susah banget dapetin tuh cewek, apalagi kalo salah paham, makin susah!" jelas Javas.

Itu yang Javas galauin dari kemarin. Bukan karena Javas masih memiliki perasaan dengan Nathalia. Walau jujur awal-awal Javas kaget dengan kembalinya Nathalia. Bukan hanya kaget, tapi juga takut Rajni mengetahuinya dan berujung perempuan itu akan salah paham. Itu yang sebenarnya membuat Javas sempat tidak berkutik sama sekali ketika melihat Nathalia untuk pertama kalinya dikantin.

"Lagian lo pada ngapain nanya lagi? Jelas-jelas si Javas bucin tolol garis kerasnya Rajni, masih aja di raguin." ujar Kaivan membela.

"Love you beb." Javas mencolek genit dagu Kaivan.

Tanpa mereka sadari Nathalia mendengar percakapan semua itu. Jadi Javas sudah benar-benar melupakannya? Seharusnya Nathalia tidak merasakan sakit hati. Karena ini semua kesalahan Nathalia. Tapi kenapa rasanya sesak sekali?

Apa Nathalia harus menjadi pelakor? itu bukan Nathalia banget. Ia tidak ingin menjadi perempuan murahan hanya karena seseorang lelaki. Lalu Nathalia harus apa? Ya sudah jelas harus melupakan dan merelakan Javas kan?

"Lo harus lupain Javas, Nathalia..." gumam Nathalia pada dirinya sendiri.

***

"Jenii, dengerin Aa apas dulu dongg..." bujug Javas.

"Ngapain sih lo? Jangan berisik ini perpus!" kesal Rajni.

"Iya, iya. Makanya dengerin gue ngomong dulu biar gue jelasin semuanya." Javas masih membujuk.

"Jelasin kalo lo kepincut mantan lo lagi?" sinis Rajni.

"ALLAHUAKBAR FITNAH!"

Rajni mencubit perut Javas. "Jangan berisik bego, nanti diusir!" peringat Rajni.

"Iya, iya."

"3 menit untuk jelasin semuanya! segera."

Javas meneguk ludahnya susah payah lalu mulai menceritakan semuanya. Semua tentang masa lalunya dulu. Tentang bagaimana pertemuan pertama dirinya dengan Nathalia hingga mereka putus. Lalu bagaimana Javas mencoba moveon dari Nathalia sampai akhirnya jatuh cinta dengan Rajni. Tanpa kurang sedikitpun Javas ceritakan masa lalunya. Dan Rajni mendengarnya dengan serius.

Nekat Bucin (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang